Bagian Tiga belas

70.4K 2.6K 46
                                    


Happy reading:)

📌Banyak typo tak diundang!

Setelah menghabiskan waktunya di mall bersama teman-teman nya. Vanya kini sudah tiba di Panti asuhan. Sesuai rencana, Nessa dan Clara menginap di panti asuhan ini. Rencana nya mereka mau bergadang sambil menonton Film yang Clara miliki di laptopnya. Sebenarnya Vanya tidak terlalu suka dengan film romantis atau sejenisnya, ia lebih suka menonton film kartun seperti Spongebob, upin&ipin, dan yang paling Vanya suka adalah kartun Boboiboy. entah kenapa Vanya suka sekali dengan kartun superhero yang berasal dari malaysia itu.

Kini mereka tengah ada di kamar Vanya setelah melakukan beberapa kegiatan, seperti makan malam, belajar bersama adik-adik panti, sholat berjamaah dan ya masih banyak kegiatan yang telah mereka lewati bersama di malam minggu ini.

"Va, menurut gue sih ya, kayaknya kak Reygan suka sama lo deh" tebak Nessa sambil mengotak atik laptop Clara seraya mencari film yang cocok.

"Kayak nya enggak deh, lagian gak mungkin banget kan kak Reygan anak pewaris Axender Company suka sama Aku, yang gak jelas asal usulnya" jawabnya.

"Tapi kan cinta itu buta Va, eh btw tadi lo pegangan tangan ya sama kak Reygan? Aciee ciee Vanya" Goda Clara membuat Vanya tersipuh malu mengingat kejadian tadi sore.

Vanya segera menepis semuanya tentang Reygan ia tak mau salah menaruh hati, lagi pula ia juga ingin fokus dengan sekolahnya dulu, masalah cinta itu urusan belakangan.
Pikirnya.

"Apaan sih, kalian ihh"

"Ehh btw masakan bu Hanin enak lhoo, kapan-kapan gue nginep di sini lagi boleh ga? Lagian di rumah juga sepi banget" kata Nessa lirih.

Bisa di bilang nessa adalah anak broken home yang selalu di tinggal orang tuanya bekerja, mamanya juga jarang berada di rumah karna urusan bisnis butiknya, karna semenjak orang tuanya cerai mamanya lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Namun meskipun begitu Nessa tidak pernah berbuat macam-macam seperti anak broken home lainya. Vanya yang mengerti Nessa pun mengangguk meng-iyakan permintaan Nessa.

"boleh banget dong, pintu ini selalu terbuka lebar untuk kalian" ucap Vanya seraya menyunggingkan senyuman nya dan mereka pun berpelukan layaknya kartun teletubbies.

"aaa jadi sayang" Clara melepas pelukan nya begitupun Nessa dan Vanya.

"sekarang kita nonton drama romantis kuy!" ajak Clara.

"enggak!! Pokonya gue gak mau baper baper gitu. alay! Mending kita nonton film The conjuring aja gimana?" tanya Nessa.

"Aku ikut kalian aja deh" jawab Vanya.

"jangan the conjuring, gimana kalo final destination? atau The nun?" tukas Clara.

"Apa aja lah yang penting jangan drama romantis"

Clara membuka laptopnya, mereka memutuskan menonton The Nun, baru setelah itu menonton Film horor lainya. Sesekali mereka berteriak ketika sosok hantunya datang.
Seperti Vanya yang menutup wajahnya dengan Bantal, Clara yang menutup matanya dengan jari-jari tangan yang sedikit terbuka. Dan Nessa yang sibuk dengan kue kering buatan Hanin yang mereka jadikan sebagai camilan untuk menonton.

Drtt..drt... (panggilan masuk)

Vanya melihat Ponselnya bergetar pun mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelpon nya di Malam malam seperti ini.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat si pemanggil itu.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang