Bagian dua puluh tiga

57.7K 2.3K 21
                                    

Happy reading:)

📌Banyak typo tak diundang!


Guys sebelum baca jangn lupa Vote yups, gak Vote juga gpp yang penting baca wkwk. Jangan lupa abis baca di komen yaa biar key tau siapa aja yang baca cerita gajelas key hehehe. Yg mau di follback Ask di Work key aja yaw.

===

Reygan telah mendiskusi kan semua yang akan ia presentasikan, ia sudah memberikan tugas kepada masing- masing anggota nya seperti Andreo yang ikut menemani nya presentasi, Jojo yang menyiapkan berkas, Liza yang merekam untuk di jadikan File yang akan di berikan kepada pak Arif dan Zeya yang mencatat setiap adik kelas yang berperan aktif dalam tugas ini.

Reygan melangkah kan kakinya masuk kedalam kelas 11 Ipa 1. Jantung nya berdetak kencang kala matanya bertemu dengan Vanya, dengan cepat Reygan langsung mengalihkan pandangan nya.
Zeya menghampiri guru yang sedang mengajar dan meminta izin sebentar untuk mempresentasikan tugasnya.

Bu Aisha selaku guru yang mengajar pun mengizinkan nya dan dengan cepat Liza langsung berjalan ke belakang kelas dan memasang kamera. Andreo berdiri di samping Reygan sebenarnya ia agak gugup tapi ia coba hilang kan ke gugupan nya dari pada kena hantam sama Reygan.

Sedangkan Jojo ia mulai memeriksa berkasnya dan memberikan kepada Reygan untuk di presentasikan. Dan Zeya sudah siap dengan papan jalan dan pena nya.

Reygan berdehem memberi kode untuk andreo menjelaskan kedatangan nya.

Andreo mengangguk. "Selamat pagi menjelang siang" Salam Andreo. Dan semua murid yang di dalam kelas pun menjawab 'Pagi'.

Andreo berdehem sebentar menghilangkan gugupnya. "jadi tujuan kami ke sini untuk mempresentasikan Hasil kerja kami dan kami harap kalian dapat berperan aktif ketika sesi tanya jawab di mulai" jelas Andreo.

Reygan mulai mempresentasikan hasil kerjanya tetapi matanya tak pernah lepas dari Vanya yang sedari tadi menatap nya dengan serius.

Vanya merasakan jantung nya berdetak lebih cepat dari biasa nya kala Reygan menatap nya. Ahh mungkin hanya perasaan nya saja. Pikirnya dan kembali fokus pada penjelasan yang Reygan Jelaskan.

Clara mengguncangkan tubuh Vanya. "Va, liat deh kak Reygan liatin lo mulu tauk!" seru Clara.

"Apaan sih kamu, udah dengerin aja deh mendingan" alibi Vanya. Padahal dia sedari tadi merasakan hal yang di katakan Clara tapi Vanya gak mau
Ge-er dulu.

Reygan menaruh Lembaran itu dan menatap lurus. "Ada yang mau di sampaikan seputar hasil kerja kami?" tanya Reygan.

Reygan melihat Ashela yang mengangkat tanganya, Reygan pun mempersilakan Ashela untuk memberikan pendapatnya.

"Menurut Gu- eh saya. penjelasan nya masih kurang rinci dan masih ada beberapa yang saya kurang mengerti, tapi untuk keseluruhan nya bagus kok trimakasih" Ucap Ashela dan mengundang tepuk tangan seisi kelas.

"Trimakasih pendapatnya, penjelasan kami kurang rinci karna faktor Waktu. Kami di berikan Waktu yang cukup singkat jadi tidak bisa Memberikan Detail khusus nya" Jawan Reygan dan Ashela pun mengangguk mengerti. "Ada lagi?" tanya Reygan.

Vanya mengangkat tangan nya, Reygan tersenyum singkat lalu mempersilakan Vanya mengemukakan pendapatnya.

"Maaf Sebelum nya. Jika waktu yang di berikan sedikit, akan lebih baik memakai Objek yang ringan dan itu akan jauh lebih mudah di mengerti. Ehmm tapi saya suka dengan apa yang di presentasikan, menarik dan kreatif. Berani mengambil resiko dengan objek yang kelompok kalian pakai. Trimakasih" ucap Vanya lagi lagi seisi kelas Tepuk tangan begitupun dengan Reygan dan anggota kelompok nya.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang