Bagian tiga puluh satu

56.7K 2.3K 180
                                    


Eehh key Up nih??

Thanks atas suport kalian yang buat aku jadi bergelimang semangat buat lanjutin mih cerita Gaje.

kalian boleh Chat key di WA no nya nanti aku kasih.

Atau Dm di IG  @keyralvia_

Pstt jangan forget buat Vote dan komen ya :)

HAPPY READING!!!

===

Reygan mendaratkan bokong nya di soffa empuk miliknya. Badanya terasa sangat lelah. Bukan hanya badan nya yang terasa lelah tapi hatinya juga. Hati nya bingung. Di satu sisi Orang yang ia sayang sedari dulu akhirnya kembali tanpa kurang sedikit pun, tapi di satu sisi lagi. Orang yang dia cinta harus sakit karna kegoisan nya.
Reygan tau ia egois karna ingin memiliki keduanya sekaligus tapi hanya ini jalan yang terbaik untuk saat ini. Hatinya terlalu pengecut untuk memilih siapa yang akan menjadi tambatan hatinya sekarang.

Kejadian dimana Vanya menangis masih terngiang di benak nya. Rasanya ia kecewa melihat orang yang ia cintai menangis karna dirinya. Ia merasa ia adalah orang terbrengsek sedunia karna sudah membuat gadisnya menangis.

Kadang Reygan bingung dengan diri nya sendiri. Ia sayang Abella tapi dia juga Cinta Vanya. Ia tidak bisa melepaskan kedua gadis itu begitu saja. Karna prinsip seorang Reygan adalah 'tidak akan pernah melepaskan apa yang sudah ia miliki'.

Ia menghela nafasnya kasar lalu mengambil ponselnya yang berada tak jauh darinya ia mengbaikan beribu nontifikasi yang membanjir Ponselnya ia lebih memilih main game untuk merilekskan pikiran nya. Apa lagi ia baru mendownload game terbaru yang sedang Viral itu.

Buk...

Devan yang baru datang langsung mendudukan bokongnya tepat di samping Reygan dan membuang tas nya asal. Devan melirik Reygan sebentar lalu ia mengambil ponselnya yang ada di sakunya.

"Mabar kuy!" Ajak Devan.

"Tar dulu lagi tanggung nih" jawab Reygan tanpa menoleh.

Sambil menunggu Reygan bermain game, Devan memilih memainkan ponselnya juga. Tapi bukan untuk main game, melainkam membuka aplikasi Chat dan ia pun mengetik kontak seseorang di layar Ponselnya.

'Vanya'

Entah mengapa malah nama itu yang ia tulis di ponselnya. Kalo boleh jujur ia tidak suka melihat gadis itu selalu tersenyum dan ia tidak suka ketika senyum Vanya bukan untuknya. Devan tak tau mengapa ia seperti memiliki dorongan untuk memiliki Gadis itu, Devan sering kali menyangkal dirinya sendiri bahwa ia tidak mungkin mencintai gadis yang Abangnya Cintai juga.

Devan tau perasaan cinta pada Vanya  itu ada pada dirinya di saat ia pertama kali bertemu Vanya di koridor saat gadis itu secara tidak sengaja menabraknya. Ia melihat senyum Vanya yang begitu manis sehingga membuat jantungnya sontak berdebar setiap kali melihat senyum manis itu. Awalnya Devan tertarik dengan gadis itu dan sempat ingin memilikinya sebelum Reygan yang notabene nya adalah kakak nya mengatakan bahwa ia suka pada Vanya dan sejak saat itu Devan memutuskan untuk menciba membenci Vanya.

Tapi waktu Reygan bilang bahwa ia suka pada Vanya hanya karna Vanya mengingatkannya pada mantan nya. Hati Devan marah dan tak terima dengan sikap Pengecut Reygan. Tapi apa boleh buat Devan hanya bisa diam. Dan satu satunya cara yang Devan lakukan agar Vanya tidak sakit hati karna kakaknya adalah. Mengancam Vanya agar tidak mendekati Reygan. Devan sempat merutuki dirinya yang dnegn bodohnya membuat Vanya hampir menangis karna ia bentak. Tapi mau gimana lagi. Hanya itu cara agar Vanya menjauh dari Reygan. Maksud Devan melakukan itu karna ia tidak ingin Vanya di jadikan pelampiasan oleh kakaknya sendiri. Dan Devan tak mau Vanya sakit hati akan hal itu.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang