Bagian tiga puluh lima

54.2K 2.2K 197
                                    


Gak yau lagi mau bilang apa intinya makasih karna udah setia baca Vanya. Maaf bgt kalo aku ngaret soapnya aku juga ada kesibukan eakkkk...

Dan jangan lupa follow aku yaa
Dm aku aja kalo minta follback atau ask di work aku.

jan lupa vote dan komen apa kek gitu biar gak sepi wkwkwk kan aku gak dpt notip dari doi.

HAPPY READING GUYS...

===

Reygan berlari kencang saat mendengar kabar bahwa Abella pingsan di lapangan. Dan benar saja Abella pingsan di lapangan ketika sedang melakukan olahraga. Yang Reygan tau Abella tidak bisa terlalu lelah karna sekali ia kelelahan ia pasti akan ambruk dan berakhir pingsan.

Reygan menerobos beberapa murid yang mengerumuni Abella.

"Minggir!!" Ketus Reygan dan sontak saja kerumunan itu langsung berhamburan karna takut akan tatapan Reygan yang tajam.

Reygan menggendong Abella ala bridal style. Dan ia menatap satu persatu kerumunan itu. "Kalian gimana sih! Bukan nya di tolongin malah di liatin! Ck GAK GUNA!!" cibir nya dan pergi meninggalkan lapangan dengan Abella di gendongan nya.

Sedangkan Andreo ia diam saja melihat sahabatnya marah dan membiarkan mereka berdua. Ia berniat melanjutkan makan nya di kantin dari pada jadi nyamuk.

Setelah sampai di UKS Reygan langsung membaringkan tubuh Abella di bangkar itu dan membiarkan Anggota PMR menanganinya. Reygan terduduk di salah satu kursi yang di sediakan di UKS ini. Ia mengambil Ponselnya dan memainkan Game favorit nya.

Reygan mendengar suara yang familiar di ruangan sebelah tapi ia tidak peduli itu yang terpenting sekarang adalah Abella.

"Eunghh..."

Reygan menoleh kala mendengar suara lenguhan dari Abella. Reygan pun bangkit dan mendekati Abella.
"Lo udah sadar? Mau minum?" Tanya Reygan.

Abella mengangguk.

Reygan pun memebrikan nya minum dan membantunya minum.

"Udah" kata Abella.

Reygan pun menaruh gelas itu kembali diatas nakas.

"Lo kenapa bisa pingsan?" Tanya Reygan.

"Gak tau deh, tiba tiba pusing terus pingsan" jawab Abella.

Reygan menghela nafasnya. "Dasar" ucap Reygan sambil mengacak-acak rambut Abella gemas.

"Ish apaan sih kamu! Rambut aku jadi berantakan nih" gerutu Abella kesal seraya mencebikan bibirnya.

Reygan terkekeh geli. "Iya iya nih gue benerin" ucap Reygan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Abella seraya merapihkan rambut Abella.

Entah mengapa Reygan jadi teringat Vanya hingga ia tak sadar jika ia semakin mendekatkan wajahnya lebih tepatnya bibirnya ke bibir Abella. Sedangkan Abella ia hanya pasrah dan menutup matanya.

"Bang Reygan!"

Reygan menoleh ke asal pekikan itu. Di lihatnya Devan dengan wajah menahan marah. Ia tersadar akan perbuatan nya dan ia pun langsung membenarkan letak berdirinya.

"D-devan ngapain lo?" Tanya Reygan menciba setenang mungkin.

Devan tertawa hambar. "Ohh jadi gini ya kelakuan ketos! Mesum di UKS gitu?" Tanya Devan.

"Maksud lo apa sih?" Alibi Reygan.

Terdengar suara decihan dari Devan."Hari ini gue liat dua pertujukan spektakuler yang di peranin Kakak dan Adek gue sendiri. Pertama gue liat Ashela adek gue sendiri, hampir ngebunuh Vanya dan kedua Kakak gue sendiri yang notabene nya ketua osis yang di paling di segani hampir melakukan hal Terbangsat di UKS" ucapnya menggebu-gebu.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang