I'm your husband || Nine : Surprise at the office

9.4K 661 28
                                    

Derap langkah kaki Ali terdengar menuruni anak tangga, pria itu sudah lengkap dengan setelan kerjanya. Hari ini kondisinya sudah mulai membaik hingga ia memutuskan untuk kembali melakukan rutinitasnya.

Tak sengaja matanya menangkap sosok mungil yang tengah menikmati udara pagi di atas ayunan yang sedikit ia goyangkan di halaman belakang. Ali tersenyum simpul dan melangkah menuju tempat sosok itu berada. Suara sepatu hitamnya yang menginjak rerumputan tak membuat sosok itu mengalihkan pandangannya ke Ali, maybe ia masih belum menyadari keberadaan Ali disana.

"Kamu ngapain?"

Prilly tersentak setelah suara Ali memecahkan lamunannya, ia spontan menoleh ke sumber suara, tepatnya dari arah belakangnya dimana Ali tengah tersenyum lembut menatapnya.

"Gue lagi... santai aja disini," ujar Prilly mengambil posisi duduknya seperti semula, pandangannya pun langsung menatap ke lurus ke arah depan.

Ali tersenyum kecut."Oh yaudah, aku pergi dulu, Assalamualaikum." Kakinya berputar 180°, berniat melangkah menjauh dari Prilly, saat ini mungkin Prilly gak mood untuk bertemu dengannya.

"Ali, tunggu!"

Tepat saat langkahnya ketiga, kaki Ali berhenti dan berputar kembali menghadap Prilly saat suara gadis itu menyerukan namanya.

"Kenapa?" Itulah pertanyaan yang spontan melintas di otak Ali setelah tubuh mungil istrinya berada di hadapannya.

"Gue... boleh nanya?" Ali mengangkat sebelah alis tebalnya.

"Mau nanya apa?"

"Sebenernya... eumm- gak jadi deh, lo pergi aja." Ali semakin mengangkat sebelah alis tebalnya melihat gelagat Prilly yang aneh. Gadis itu menggaruk tengkuknya lalu menyuruhnya untuk pergi.

"Ada masalah?" Ali sedikit menundukkan kepalanya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Prilly yang memang hanya sebatas dadanya.

"Hah?"

"Ada masalah yang ganggu pikiran kamu?"

Prilly mendadak serba salah, wajah Ali kali ini sangat dekat dengannya hingga aroma mint dari nafas pria itu mengenai wajahnya, menimbulkan getaran aneh yang selalu Prilly sangkal dalam dirinya.

Tangannya mendorong dada Ali agar kembali menciptakan jarak, tatapan Ali yang intens namun menyimpan kelembutan disana membuat Prilly berusaha mati - matian menjaga nafasnya agar tetap santai.

"Gak ada.. Lo bisa pergi sekarang," ujar Prilly melemparkan tatapannya ke arah lain. Prilly salah karena tadi memanggil nama Ali dan berniat mempertanyakan hubungan Ali dengan Naura yang seberangnya.

"Oke, kalau kamu udah berani nanyain apa yang ganggu pikiran kamu, kasih tau aku aja," ujar Ali kembali membalikkan tubuhnya meninggalkan Prilly yang tengah merutuki dirinya diam - diam.

🍃🍃🍃

Ali menyadarkan punggungnya ke sandaran kursi kekuasannya, tangannya terangkat memijat pangkal hidungnya. Ratusan kata yang berwarna hitam membuat kepalanya sedikit pusing, mengingat ia yang belum sembuh total.

Tok.. Tok..

"Pak Ali, ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda." Luna sebagai sekretaris Ali muncul di balik daun pintu yang dibukanya sedikit.

"Siapa?"

"Ibu Prilly."

"Benarkah? Suruh dia masuk sekarang." Luna mengangguk patuh dan menutup kembali pintunya.

[✓] Best man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang