part 20

2.4K 182 0
                                    

"bantu aku luhan, ceritakanlah apa yang di ceritakan oleh baekhyun padamu, akan kuceritakan tentang chanyoel padamu"

Luhan menceritakan semuanya, begitu juga kris.

"ya tuhan, malang benar nasib adikku" kata kris, matanya bekaca kaca

"kasian tn park" jawab luhan sambil menangis

"kesalah pahaman"

"bukan, itu sebuah ujian"

"takdir tuan, takdir mempermainkan mereka"

"kau benar lu, harus ada campur tangan orang lain untuk membantu meluruskan salah paham ini"

Kris merasakan kalut, masalah itu terlalu berat, karena chanyeol dan baekhyun, dua orang sangat dia sayangi, keduanya telah rapuh, dan sakit hati. Chanyeol dengan seluruh perasaannya mencintai setengah mati baekhyun, membawa rasa bersalah merasakan rasa sakit dan merasa berdosa yang tak bisa dia ucapkan .
Baekhyun dengan rasa sakit akibat penghianatan dan kehancurannya. Keduanya mempuynyai rasa sakit yang sama, dengan rasa yang berbeda..satunya karena penghianatan, dan satunya karena rasa bersalah.

" lusa aku harus kembali kecina, dan aku akan secepatnya kambali kemari, berjanjilah kau mau membantuku...aku tak ingin membiarkan adikku bujang selamanya"

Luhan mengangguk,"ya, pasti tuan kris"

.
.



"jiwon tidak mau balik ke cina, jiwon maunya dengan bibi baekhyun, papa dan mama saja balik ke cina" jiwon merengek pada kris

"nanti jiwon bisa merepotkan bibi baek di sini, jiwon" kata kris

"jiwon janji tidak nakal papa"

"biarkan saja jiwon disini oraboni, menemaniku..aku bosan sendirian" sela baekhyun yang baru datang dari kerja, meletakkan tasnya di meja dan mendudukkan dirinya di sofa, jiwon tersenyum dan berlari memeluk baekhyun, baekhyun menangkap tubuh si kecil itu

"aku ingin tinggal di sini lebih lama bibi, temanku mulai banyak" pinta jiwon memelas

"paling juga cewek cewek kecil itukan?" saut kris melangkah mendekati baekhyun dan jiwon,  duduk di samping baekhyun
"hai, sudah berapa banyak gadis gadis kecil yang jadi incaranmu,hm?"

Tao yang keluar dari dapur dengan membawa sebotol air mineral dan gelas ikut bergabung
"incaran siapa?"

"putra kesayanganmu" jawab kris sambil mengusak usak rambut jiwon yang ada di pangkuan baekhyun

"papa lepas...jiwon kan tampan jadi banyak yang suka padaku"

"hm...kelakuan papa sama anaknya gak jauh beda ya" itu tao

"sayang" jawab kris sambil melotot pada istrinya, sedang yang di pelototin hanya acuh acuh saja, baekhyun tertawa cekikikan karena onbrolan itu

"jangan tertawakan baek, tawamu jelek" ujar kris, baekhyun mulai meredakan tawanya

"tak apa, oraboniku kan tampan,  jadi gak salah salah kalo jiwon tampan dan di sukai banyak gadis cilik"

"hm, jangan terlalu memuja baek, lihatlah dua pria ini, senyum senyum ke PD an"

"nyatanya itu benar sayang"

"percaya diri terlalu berlebihan itu tak baik"

"kau tak percaya bahwa bibitku yang terbaik? Bagaimana kalo kita buat yang lebih banyak lagi" kris berkedip kedip nakal sambil menggigit ujung bibirnya,
Tao merona.
baekhyun menutup telinga, menghadapkan jiwon kearahnya

"stttt, kalian kalian ini bicara apa? Masih ada aku dan jiwon di sini, lanjutkan saja di kamar"

"hahaha...maafkan aku"

"klihatannya kita harus ke kamar jiwon, ayo ikut bibi..biarkan mama dan papamu di sini" baekhyun berdiri sambil membawa jiwon pergi. Jiwon menghentikan langkahnya sebelum keluar dari ruang itu, baekhyun ikut berhenti, jiwon membalikkan tubuhkan menghadap kris

"papa, mama...jiwon belum ingin kembali ke cina, ijinkan jiwon tinggal disini agak lama, jiwon tak ingin bibi sendirian"

"baiklah, 1 atau 2 bulan lagi, setelah itu jiwon harus kembali ke cina...dan kau baekhyun kau harus segera menikah setidaknya sudah punya pacar, agar jiwon tidak mengkawatirkanmu terus, ingat usiamu terus bertambah"

"papaaaa, bibi hanya punya jiwon"

.

.
.
.
.
.



























Tbc

DESTROYED (chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang