S E M B I L A N

5.3K 271 3
                                    

Athaya berjalan dengan langkah yang besar dan cepat menuju kelas Athalla. "RADIT!" teriak Athaya pada kelas XII-IPA1 tanpa malu.

Athalla yang terpanggil pun menoleh. Pada suara toak Athaya.

"MANA PULPEN GUE?! BUKANNYA LO YANG BAWA PULPEN SEPACK GUE DI TAS KEMAREN?!!" teriak Athaya membuat Athalla menutup kedua telingannya.

"Enak aja! Jangan fitnah gue dong!" ucap Athalla tak terima dengan tuduhan Athaya.

"GUE PUNYA BUKTINYA!"

"Mana?"

Athaya merogoh sakunya, membawa benda pipih canggihya dari saku rok, kemudian ia membuka aplikasi galeri.

"Nih! Liat," Athaya memperlihatkan foto Athalla yang sedang tersenyum membawa pulpen sepack dari tasnya.

"Ohh itu, itu bukan gue. Itu kembaran gue!" elaknya.

"Heh gue tau lo nggak punya kembaran!"

"Gue punya kembaran namanya Athalla Radit Alfamuiz." ucapnya membuat kening Athaya berkerut.

"Itu mah nama lo!"

"Heh belakang gue namanya Alfariz bukan Alfamuiz." tegasnya.

"Tapi nama depannya sama." ucap Athaya tak mau kalah.

"Beda!"

"Sama!"

"Gue bilang beda ya beda!"

"Gue bilang sama ya sama!"

"Eh lo copas kata kata gue!"

"Enak aja!"

"Ngelak aja!"

Seorang wanita paruh baya menepuk bahu mereka bersamaan.

"Apaan sih!" kesal mereka berdua.

"KALIAN YANG APA APAAN! MASIH PAGI SUDAH RIBUT. BIKIN KEPALA SAYA PUSING." Athaya dan Athalla menoleh ke arah yang menepuk bahunya. Athaya tersenyum kikuk sedangkan Athalla menggaruk tekuknya tak gatal.

"Ya bagus dong bu, masih pagi'kan. Jadi pemanasan dulu kepalanya. Makin panas makin hot bu." ucap Athaya santai.

"Iya bu, makin panas jadi makin hot aja bu."

"Jadi lucu kalo Thaya bayangin ibu lagi marah. Mukanya kayak lagi kepedesan merah bu. Merah, Merah itu semakin cantik. Ibaratkan bibir'kan kalau makin merah makin hot bu."

"Apalagi dengan badan ibu yang beuhh hot hot poll bu." tambah Athalla membuat bu Risna melotot tak percaya pada dua biangkerok.

"Bibir ibu juga mantep kayak muka ibu, merah merah gimana gitu bu, bikin Thaya jadi ngiri sama ibu. Ibu itu harusnya bersyukur ke murid kayak Thaya. Bisa bikin muka ibu hot." puji Athaya.

"HEH SEMUA ORANG JUGA TAHU, BADAN SAYA ITU GEMUK! TIDAK HOT HOT POLL!" kesal bu Risna.

"Iya, justru itu bu. Badan ibu yang gemuk bisa bikin hot. Hot buat suami ibu bu. Jadi tiap hari suami ibu makin nempel sama ibu." Ucap Athalla meyakinkan bu Risna.

"Apalagi kalo ibu pake baju ketat bu, beuh mantul! Mantap betul!"

Mantap kek lemper gendut bu. lanjut Athaya di dalam hatinya.

"Benar?" ucap Bu Risna percaya.

"Buktinya aja suami ibu nempel teruskan dirumah?" Asal Athalla membuat bu Risna mengangguk.

"Noh kan, jadi bener ibu itu hot." timpal Athaya.

"Yaudah, sana balik ke kelasmu Athaya! Sebelum Bu Citra masuk." Bu Risna menyuruh Athaya untuk pergi dari kelas XII-IPA1

ATHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang