"Sakit tau." ucap Athaya memegang pipinya yang tadi Friza cubit.
Obrolan mereka terhenti ketika wanita paruh baya yang memakai kacamata masuk ke kelas mereka.
🍭🍭🍭
Kringg Kringg Kringg
Bel istirahat berbunyi tandanya istirahat, terasa lapar, Athaya dan Friza memutuskan untuk pergi ke kantin. Saat mereka melangkah keluar kelas, ada dua remaja pria yang sedang menyenderkan tubuhnya di dinding yaitu Athalla dan Bambang, senyuman Athaya dan Friza mengembang.
"Ayok ke kantin!" ajak Athalla.
"Kalo udah official, boleh genggam tangan sesuka hati dong? Boleh yaaa?"
Athaya mengangguk. Tangannya langsung digenggam oleh Athalla yang membuatnya menggulum senyum.
Kapan lagi tangannya digenggam cowok ganteng xixixi
Athalla dan Athaya berjalan diiringi oleh Bambang dan Friza di belakangnya.
Mereka berempat sudah berada dikantin. Athalla mengedarkan pandangannya ia mencari tempat duduk yang kosong, ia mendapatkannya lalu membawa gadisnya ke tempat duduk tersebut. Sedangkan Bambang dan Friza, mereka sudah duduk tak jauh dari tempat mereka berdua.
"Mau makan apa?" tawar Athaya pada Athalla.
"Baksonya mang Udin," jawab Athalla. Sekilas Athaya tersenyum mengingat kejadian saat Athalla menambahkan sambal di makanannya.
"Kenapa senyum senyum gitu?" tanya Athalla heran.
"Gue jadi keinget waktu lo campurin bakso gue sama sambel," jawab Athaya.
"Jadi flashback gitu, udah ah lo sama yang dulu sama yang sekarang itu beda," ucap Athalla menyelipkan beberapa helai rambut Athaya pada belakang telinga.
"Bedanya apa?"
"Dulu lo alesan gue badmood, sekarang lo alesan mood gue jadi balik."
"Udah ah gombalnya. Gue mau pesen dulu bakso." pamit Athaya lalu pergi meninggalkan Athalla.
Saat Athaya hendak memesan bakso mang Udin, ada yang menyelondorkan kakinya pada Athaya. Sontak Athaya terjatuh.
Bruk
Suara tawaan pun terdengar. Sepenjuru kantin melihat Athaya yang tersungur ke tanah.
Athalla menghampiri Athaya lalu ia membantu Athaya berdiri. Athalla melihat ke arah orang yang sudah mencelakai gadisnya.
Raka.
Dia pelaku Athaya terjatuh.
Bugh
Athalla memukul perut Raka dengan keras. Raka tak tinggal diam, ia memukul balik Athalla, lalu terjadilah adu jotos.
🍭🍭🍭
Athaya membawa Athalla ke UKS. Mereka berdua tidak jadi makan karena Athalla yang babak belur, Athaya membersihkan luka luka pada wajah Athalla.
"Jangan gampang main pukul dong, nanti kan lo jadi babak belur kayak gini." ucap Athaya sembari mengobati luka luka diwajah Athalla.
"Tapi'kan Raka duluan Tha!" ucap Athalla emosi membuat nyali Athaya menciut
"Lo jangan emosi kayak gini Tha, gue takut." ucapnya lirih membuat Athalla menghembuskan nafasnya.
"Maaf." ucapnya lalu menatap Athaya.
"Harus janji dulu ya, elo nggak boleh berantem lagi, jangan tinggalin gue, lo harus setia, jangan gampang emosian. Kalo lo dapet masalah, coba lo hadapi dengan senyuman." ucap Athaya mengacungkan jari kelingkingnya.
"Janji," Athalla membalas janjinya dengan mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Athaya.
"Bener ya, jangan bohong lho," ucap Athaya memastikan.
"Iya-iya,"
"Thal, ke kelas yuk! Gue takut dimarahin sama guru nih takutnya disangka bolos." sebenarnya Athaya tidak takut oleh omelan guru, ia lebih takut jika ayahnya dipanggil oleh sekolah karena bolos. Nanti bisa gawat kalo ayahnya kena panggil.
"Hey, kan gue pemilik sekolahnya,"
"Pemilik sekolah itu orang tua kamu bukan kamu."
"Tapi kan sama aja."
"Beda Thal, kalo kamu nakal disekolah lo pasti dihukum kan? Meskipun lo anak pemilik sekolah."
Athalla hanya tersenyum kikuk sembari menggaruk tekuknya yang tak gatal. Benar juga yang dikatakan Athaya tadi.
"Yaudah, kita ke kelas yuk! Takut dihukum nih." ajak Athaya.
🍭🍭🍭
Bel pulang sekolah pun berbuyi, semua siswa keluar dari kelasnya. Athalla sudah stay di depan ruang kelas XII-IPA2, ia menunggu Athaya keluar dari kelasnya. Tak lama Athaya pun keluar.
"Lama banget sih Tha." ucap Athalla tak sabaran.
"Yaa kan gue piket dulu, gak bisa lah ninggalin tanggung jawab gitu aja." balas Athaya lembut.
"Yaudah yuk." ajak Athalla seraya menggenggam tangan mungil Athaya.
Mereka pergi dari kelas XII-IPA2. Berjalan menuju parkiran sekolah. Setibanya disana, Athalla membukakan pintu mobilnya untuk Athaya.
"Silahkan masuk princess." ucap Athalla.
"Ishh apaan sih! Gue bukan princess!" ucap Athaya tak terima sembari memasukan dirinya ke mobil. Geli saja ia mendengar sebutan princess dari mantan musuhnya ini.
"Tapi, menurut gue. Lo itu princess." ucap Athalla sembari menutup pintu mobilnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHA ✔
Teen FictionMenceritakan tentang kehidupan persahabatan Athalla dan Athaya, dimana keduanya seorang remaja SMA yang bertetanggaan. Dari kecil mereka tidak bisa akur, mereka sering bertengkar karena hal sepele. Meskipun sering bertengkar, tetapi Athalla dan Atha...