E M P A T B E L A S

4.8K 265 4
                                    

Malam puncak ulang tahun SMA Pelita sudah tiba, kini Athaya sedang merapikan rambut serta bajunya. Ia menggunakan baju dress berwarna biru diatas lutut, rambutnya yang degerai membuat kesan cantiknya alami, ia hanya memoleskan sedikit bedak bayi di wajahnya serta lipbalm ia oleskan di bibirnya yang mungil.

Setelah selesai merapikan dirinya, ia bergegas meninggalkan rumah untuk pergi ke acara ulang tahun sekolahnya.

🍭🍭🍭

Athaya celingak celinguk mencari keberadaan Athalla, ia tak menemukan Athalla, tetapi ia melihat orang tua Athalla yang melambaikan tangan kepadanya. Athaya tersenyum, ia menghampiri kedua orang tua Athalla yang bernotabene sebagai pemilik sekolah lalu menyaliminya.

"Eh tante, om." sapanya sopan.

"Kamu cantik malam ini Tha," puji Riana mengelus puncak kepala Athaya.

"Ah tante bisa aja. Tante juga cantik kok." puji Athaya.

"Om nggak dipuji nih?" goda Andra sembari merapikan jas yang dipakainya.

"Om ganteng kok. Thaya jadi ngiri sama om, tante. Om sama tante itu cocok banget. Yang satu ganteng yang satunya cantik," Pujian Athaya membuat Keduanya terkekeh.

"Oh iya Athallanya dimana ya tan, om," tanya Athaya.

"Duh, kemarin aja suka berantem. Sekarang beuh ditinggal sebentar aja udah nanyain." goda Andra membuat Athaya malu.

"Bukan gitu om Tha-"

"Tuh anaknya," tunjuk Riana pada Athalla yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Panjang umur dah anak gue," ucap Andra.

"Ada apa Pa?" tanya Athalla kebingungan.

"Ini Athaya nyariin kamu, katanya dia kangen," bohong Andra membuat Athalla tersenyum senang.

"Ihh om Thaya nggak ngomong gitu." ucap Athaya cemberut.

🍭🍭🍭

"Halo selamat malam." sapa sang MC di atas panggung sana.

"Malam," ucap semua tamu.

"Gimana nih kabarnya pada baik nggak?" tanya MC.

"Baik,"

"Baiklah mari kita mulai acara ini dengan berdoa. Berdoa menurut kepercayaan masing masing dimulai,"

semua tamu mulai berdoa.

"Lanjut ke acara kedua, Kita sambut pak Andra selaku pemilik sekolah, untuk itu kami persilahkan,"

Adra mulai melangkahkan kakinya diatas panggung. Ia mengambil mic dari sang MC.

skip.

"Oke, selanjutnya ada tampilan dari teman kita nih, yaitu Athalla dan Athaya. Kita tepuk tangan pada dua sejoli ini," ucap sang MC.

"Hah? Kita nih? Bener?" ucap Athaya tak percaya.

"Iya," ucap Athalla membawa gitarnya.

"Gue gugup Thal" ucapnya.

"Ada gue," Athalla memegang tangan Athaya.

Athalla dan Athaya beranjak dari tempat duduknya. Athaya menghela nafasnya. Mereka berjalan menuju panggung. Setibanya di atas panggung, mereka menerima mic dari sang mc.

Perlahan lahan Athalla memetik gitarnya. Dan suasana pun menjadi hening. Lampu sorot mengarah pada mereka. Athaya mulai mengeluarkan suara emasnya. Sekilas ia melirik Athalla yang sibuk dengan gitar yang ia petik

"Ternyata cinta begitu hebatnya,"

"Bisa merubah benci menjadi cinta,"

"Ternyata cinta memang luar biasa, kau merubah benci menjadi cinta,"

"Mungkinkah kau juga sama rasa,"

"Rasakan yang kurasa,"

"Haruskah ku ungkap yang kurasa,"

"Bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang,"

"Oh malam sampaikan sayangku untuk dia,"

Athalla mulai menyanyi dibagiannya.

"Ternyata cinta begitu hebatnya,"

"Bisa membuat benci menjadi cinta,"

"Ternyata cinta memang luar biasa,"

"Kau membuat benciku jadi cinta,"

Tanpa ia sadari Athaya memandang Athalla lalu bernyanyi bersama dengan lagunya. Ia terbawa oleh perasaanya, ia ingin sekali mengetahui perasaan Athalla. Apakah ia sama dengan perasaanya sekarang? Atau sebaliknya.

Mereka berdua bertatap dengan lama, keduanya mengungkapkan perasaannya lewat lagu yang mereka nyanyikan.

"Mungkinkah kau juga sama rasa,"

"Rasakan yang kurasa,"

"Haruskah ku ungkap yang ku rasa,"

"Bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang,"

"Malam sampaikan sayangku untuk dia,"

"Mungkinkah kau juga sama rasa."

"Rasakan yang ku rasa,"

"Haruskah ku ungkap yang ku rasa,"

"Bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang,"

"Oh malam sampaikan sayangku untuk dia,"

Setelah selesai bernyanyi, semua tamu bertepuk tangan, termasuk kedua orang tua Athalla.

Athalla menyimpan gitarnya, ia beralih memegang kedua tangan Athaya. Athaya menjadi salah tingkah sendiri, ia berusaha mengatur detak jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Athaya," panggil Athalla lembut.

"Iya Thal?" jawabnya.

Athalla menghela nafasnya. Memejamkan matanya sebentar. "Gue gak mau basa basi. Lo mau jadi cewek gue?" sontak kedua orang tua Athalla dibawah sana terkejut dan sama dengan penonton tak lupa juga Athaya.

Athaya menggigit bawah bibirnya. Ia tak tahu harus bilang apa. Ia bingung Athalla adalah temannya dari kecil. Jika semisal putus nanti, Athaya dan Athalla pasti canggung, ia tak mau kehilangan temannya nanti.

Athaya menghela nafasnya. "Maaf gue nggak bisa Thal." raut wajah Athalla menjadi kecewa mendengar jawaban dari Athaya.

***

ATHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang