T U J U H

5.4K 277 3
                                    

Dan tak lama, Athalla membersihkan noda bekas ice cream di sudut bibir Athaya. Athaya bernafas lega, ia sempat berpikir bahwa Athalla akan mengecup bibirnya.

"Ini maksud gue kayak bocah." Athalla membersihkan noda noda di sudut bibir Athaya.

"Ma-Makasih,"

"Kok tiba-tiba lo gagap? Ahh gue tau lo baper ya sama gue? atau jangan jangan lo—" PD Athalla membuat Athaya mendengus.

"Nggak!" potong Athaya.

"Nggak salah lagi'kan?"

"Ishh tau ah semerdeka lo aja."

"Ciaaelahh ngomong aja kali."

"Kalau iya kenapa?" cerocos Athaya tanpa beban. Athalla merasa senang jika Athaya benar benar menyukainya.

Duh ini mulut main ceplos aja tanpa izin. batin Athaya.

"Bener dugaan gue lo suka'kan sama gue?"

"Iya suka, suka bully lo! Puas?!"

"Gue juga suka sama lo," ucapan Athalla berhasil membuat Athaya tersenyum kecil.

"Hah?" Athaya tidak percaya.

"Gue suka liat muka jelek lo kalo lagi marah. Udah muka jelek tambah dijelek jelekin tambah jelek aja," Athaya kesal. Sangat kesal.

"Heh! Gue bukan bahan ketawaan lo ya?!"

"Kalo gue seneng gimana?"

"Samerdeka maneh we lah,"
(semerdeka kamu aja lah)

"Balik yuk!" ajak Athalla semangat.

"Balik kemana?"

"Ya kerumahlah masa balik ke hati mantan!"

🍭🍭🍭

"Dari mana kamu?! " bentak pria paruh baya itu pada anaknya.

"Nyari udara seger Yah."

"Ayah nggak mau ya. Punya anak pengennya enak aja! Kamu tuh udah kelas 3 SMA! Masih aja main!" bentak Reno pada Athaya dengan emosi yang sudah memuncak.

"Yah, Athaya bosen dirumah."

"Iya ayah tau kamu bosen! Bosen ya karna kamu diem aja! Coba contoh kakak kamu! Dia sukses sekarang! Kamu tuh harus contoh kakak kamu!" Reno memarahi Athaya habis habisan. Membuat Athaya ingin sekali membantah, tapi Athaya hanya diam. Ia tak mau menjadi anak pembangkang.

"Buat apa ayah cape cape kerja! Sedangkan kamu hanya membuang buang uang saya! Kakak kamu sukses karna ayah! Dia selalu belajar! Dia pintar! Sedangkan kamu?! Jauh dari kata pintar,"

"Yah jangan banding bandingin Thaya sama Kak Cinta! Athaya sama Kak Cinta beda yah,"

Plak

Athaya memegang pipinya yang panas, ia berpikir positif saja. Bahwa ayahnya ingin dirinya menjadi anak yang sukses dikemudian hari. Tetapi, Athaya sangat tidak terima dengan ucapan ayahnya yang membanding bandingkan dirinya dengan kakaknya.

"Kamu berani sama saya?!"

"Anak pembangkang!"

"Kalau anda masih ingin tinggal dirumah saya, patuhi aturan dirumah ini!" Reno meninggalkan putrinya dengan rasa kesal.

Athaya memandang punggung ayahnya yang menjauh.

"Yahh maaf thaya udah jadi anak pembangkang, maaf juga Thaya gak bisa jadi anak yang ayah inginkan." batinnya.

ATHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang