(6)

2.6K 173 23
                                    

Keesokan harinya. Pagi mendung yang dingin, membuat siapa saja ingin berbaring dengan selimut tebalnya. Tak terkecuali Bangtan. Mereka dihukum lagi karena keterlambatan mereka. Lagi lagi penyebabnya adalah Jeon Jungkook. Si tukang tidur.

Mereka dihukum lari keliling lapangan sebanyak 25 kali.

Keringat terus mengalir di pelipis mereka. Seseorang mendekat, "Ini, usaplah keringatmu itu." Seorang wanita menyodorkan sapu tangan pada Jungkook. Sapu tangan merah.

"Ah, terima kasih,Irene." Jungkook menerima sapu tangan itu lalu mengelap keringatnya.

"Jungkook saja, aku tidak?" Tanya Taehyung memelas. "Beli tisue saja sana!" Tegas Irene judes.

"Jungkook, aku ingin bicara denganmu. Berdua. Bolehkah?" Pinta Irene.

"Tentu saja. Kenapa juga tak boleh?" Mereka pun pergi dan duduk di kursi taman. Irene membicarakan hal yang menurut Jungkook kurang menarik. Bahkan tidak menarik sama sekali. Baginya, Lisa jauh lebih seru ketimbang Irene.

Tak sadar, seorang perempuan memperhatikan mereka dari belakang. Dia membawa sebuah kotak makanan.

"Pipimu kotor." Irene mengelus lembut pipi Jungkook. Ini membuat perempuan yang memperhatikan mereka langsung pergi dengan cepat.
Jungkook menepis tangan Irene dengan perlahan.

Lisa kembali ke kelas dengan murung. Kotak makanan itu tak jadi dia berikan pada Jungkook.

*flashback

"Eonnie, aku akan membawa beberapa buah kue ke rumah. Aku ingin membawanya besok." Lisa meminta saat toko tutup.

"Untuk siapa? Tumben kau ingin bawa bekal." Rose bertanya heran dengan tingkah adiknya itu.

Lisa hanya tersenyum, "Aku rasa, Kookie menyukai kue ini. Jadi aku ingin memberikannya besok."

"Oh,,haha." Rose tertawa.
*flashback end.

Rencana Lisa gagal. Dia putus asa ketika melihat Jungkook berdua dengan senior yang belum di kenalnya. Menyadari adiknya murung, Rose menghampirinya.

"Lisa, bukannya kau mau memberikan ini pada Jungkook?" Rose mulai khawatir. Lisa yang biasanya selalu ceria kini berubah drastis.

"Aku melihat dia berduaan dengan seorang yeoja di kursi taman. Apa Jungkook sudah punya pacar, Eonnie?" Lisa menatap Rose dengan penuh harapan.

"Setahuku tidak. Tapi sangat banyak yeoja yang menyukainya."

"Tapi kenapa yeoja itu berani mengelus pipi Jungkook dengan mesra? Sepertinya mereka berpacaran." Lisa mulai putus asa. Tak ada lagi gairahnya di pagi hari itu. Kue yang ia bawa seolah sia sia begitu saja.

"Aku mengerti perasaanmu. Kue ini, lebih baik nanti kau makan saja." Saran Rose.

Seorang namja datang mencari Lisa. "Kau Lisa,kan?" Namja itu bertanya. Lisa hanya mengangguk.

"Ada surat dari temanku." Namja itu lalu pergi meninggalkan lipatan kertas itu.

Lisa membukanya dan membacanya. Rose juga.

"Lisa, setelah istirahat aku tunggu kau di dekat toilet. Aku akan menunggu,

Jeon Jungkook"

Lisa kembali tersenyum. Ada semangat yang kembali terukir di hati Lisa. Dia tak boleh putus asa. Lisa sudah menyadari semua ini.

Dia mencintai Jeon Jungkook.

Bel istirahat berbunyi. Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa seperti biasanya. Mereka berjalan menuju kantin. Memesan makanan, dan menghabiskannya.

For You-Blacktan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang