(11)

2.3K 127 21
                                    


"Terima kasih karena mau menerimaku sebagai sahabat sekaligus adik, aku beruntung menemukan kalian..." Ucap Taehyung sambil tersenyum manis.

Sekarang semuanya sudah mengerti alasan memucatnya wajah Taehyung dan Jisoo saat tadi. Ya, mirip dengan Hoseok, mereka trauma. Trauma atas apa yang menjadi penyebab mereka kehilangan seseorang yang mereka cintai. Mereka tak marah, hanya kecewa karena tak dapat mempertahankan kebahagiaan mereka.

"Ah, sudahlah, kenapa suasana jadi bersedih begini? Ayolah, kita bersenang senang lagi." Ucap Jungkook bersemangat.

"Hey,Kookie. Kau tak lihat, Taehyung dan Jisoo sedang tidak baik baik saja. Jangan dulu memikirkan yang lain, tunggu dulu mereka baikan dan melupakan masalahnya." Ucap Jin serius. Kenapa Hyungnya ini begitu serius?

"Tapi kan, tujuan kita kesini hanya untuk bersenang senang..." belum sempat Jungkook berkata, Jin sudah memotongnya.

"Terus saja berkata seperti itu! Kau memang maknae, tapi usiamu sudah cukup dewasa. Berhentilah berfikiran seperti anak kecil,Jungkook! Berhentilah manja!" Jin membentak Jungkook dengan sangat kasar. Membuat orang itu bersedih karena ucapan Jin begitu menusuk hatinya. Tanpa sadar, namja itu menangis dan berlari menuju hotel.

Beberapa orang tampak terkejut dengan apa yang baru saja Jin katakan. Termasuk Jisoo dan Lisa.

"Astaga,Hyung, apa yang sudah kau katakan..." Namjoon berkata sambil menatap Jin. "Terkadang anak itu sangat manja, aku sudah sangat kesal padanya." Jin lalu duduk lagi dan terdiam.

Taehyung merasa tak enak pada Jungkook, jika saja dia tak menceritakan kisahnya,mungkin hubungan mereka akan baik baik saja. Mengerti apa yang terjadi, Hoseok menghampiri Taehyung. "Tak ada salahnya jika kau bercerita,Tae. Jin hyung hanya sedang kesal. Setelah ini, pasti hubungan mereka akan baik baik saja." Setidaknya ucapan Hoseok sedikit menenangkan hati Taehyung.

Di hotel, Jungkook memilih sekamar dengan Namjoon.

Jungkook menangis di kamarnya, masih tak menyangka atas apa yang dikatakan Hyungnya.
"Berhentilah berfikiran seperti anak kecil,Jungkook! Berhentilah manja!"
Perkataan itu benar benar menohok.

Dalam hati dia berkata, "Kau tega berkata seperti itu,Hyung... Aku tahu aku ini seperti anak kecil, tapi tolong jangan berkata seperti itu... Nasihatilah aku dengan perkataan lembutmu."

Jungkook menutup kedua matanya dengan telapak tangannya. Dia ingin berhenti namun tak bisa. Air matanya terus mengalir.

Seseorang masuk dan menghampiri Jungkook, "Kookie,"

"Namjoon Hyung..." Jungkook lalu bangkit dan memeluk sahabatnya itu.

"Hyung, kenapa Jin Hyung melakukan ini? Apa aku salah?" Jungkook menangis lagi.

"Tidak,Kookie. Kau tak salah. Jin Hyung hanya sedang sensitif saja. Dia tak bermaksud untuk membuatmu sakit hati." Namjoon menenangkannya.

"Tapi saat dia kesal pun, dia tak pernah membuatku sekecewa ini." Jungkook merengek.

"Sudahlah.. bayiku ini kuat!" Namjoon mengacak rambut hitam Jungkook. Lalu tersenyum, Jungkook masih terisak.

Namjoon pergi keluar. Tak berselang lama, Taehyung datang. "Kookie, kau baik baik saja?" Tubuh Jungkook membelakangi Taehyung.

"Kookie..." Taehyung mengguncangkan tubuh Jungkook. Dengan cepat, tangan Jungkook menepis tangan Taehyung.

"Pergilah! Aku sedang tak mau di ganggu." Jungkook membentak. Ini membuat Taehyung semakin merasa tak enak.

"Kook.."

"Kau tak dengar? Pergilah!" Jungkook membentak lagi dengan lebih kasar.

"Aku tahu kau marah padaku. Tapi apa berhak kau membentak dan mengusirku dengan cara seperti ini?" Taehyung balik marah pada maknaenya itu. Dia pun pergi lalu menutup pintu dengan kasar. Membuat Jungkook terkejut dan menangis lagi.

For You-Blacktan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang