(30)

1.4K 95 19
                                    

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Semuanya tak terasa. Mengalir begitu saja.

Ujian kelulusan dan kenaikan kelas sudah di laksanakan oleh semua siswa. Satu minggu lagi, pembagian nilai dan acara perpisahan akan di lakukan.

Sepulang sekolah, di sebuah taman, hanya terlihat sepasang manusia yang sedang berbincang.

"Jungkook?" Astrid berkata lembut. Orang yang di panggil hanya mendehem sebagai jawaban.

"Aku ingin.." Astrid belum melanjutkannya.

"Ingin apa? Es krim?" Tanya Jungkook di sertai tawanya. Tapi tidak dengan yeoja itu. Dia masih serius.

"Mari berpisah." Astrid berkata datar. Membuat Jungkook sedikit terperanjat karenanya.

"Mwo!! Maksudmu, kita putus?" Astrid hanya mengangguk.

"Kenapa,Astrid? Apa salahku?" Jungkook bertanya. Astrid justru melenggang pergi tanpa jawaban. Dirinya menangis. Menoleh sebentar, "Nanti pun kau tahu." Lalu pergi. Kini, sosoknya sudah benar benar menghilang.

Jungkook masih di buat tak mengerti akan ucapan Astrid. Apa kesalahannya hingga membuat Astrid ingin putus dengannya?

Semenjak itu, Astrid tak pernah lagi muncul di hidup pemuda bermarga Jeon itu. Menghilang. Total.

Dirinya pulang dengan begitu lesu. Meski sudah memaafkannya, Jin jadi lebih pendiam. Entah kenapa.

Jungkook melangkah masuk, dirinya melihat Jin, Hoseok, Jimin, dan Suga sedang bersama. Taehyung?entahlah. Namjoon? Tentu saja di rumahnya.

"Hey Kookie! Lesu sekali. Kenapa?" Tanya Hoseok dengan ramah.

Jungkook menggeleng. Memastikan dirinya terlihat baik baik saja.

"Kook, kemarilah. Sudah berbulan bulan kau jarang bergabung. Lebih sering sendiri." Ucap Jimin seraya memasukkan cemilan pada mulutnya.

"Aku baik. Aku ingin ke kamar." Jungkook melangkah pergi. Jin hanya menoleh sebentar.

Ketika di dalam kamar, namja itu membuka ponselnya. "Seminggu lagi kelulusan." Gumamnya. Sebuah pesan masuk.

Nama yang tak asing tertera di sana.

Astrid.

Dengan cepat, Jungkook membuka pesan itu. Berharap bahwa kekasihnya itu tidak jadi meninggalkannya.

Di sana bertuliskan,
"Jungkook,
Aku tahu kau pasti marah padaku karena hal ini,kan? Maafkan aku.

Aku tak pernah bermaksud menyakitimu,Kookie. Aku hanya tak mau kau merasa kehilangan atas diriku.

Ketika ku tulis pesan ini, aku sedang berada dalam penerbangan menuju Amerika. Aku tak kuasa jika harus memberi tahumu bahwa aku akan pergi. Di Amerika, aku akan berkuliah sambil menemani Nenekku di sana.

Aku mengakhiri hubungan kita karena aku tak mau kau bersedih jika tahu aku akan pergi. Mungkin tak akan kembali.

Setelah kuliah, aku akan meneruskan usaha Appa-ku di sini.

Aku tak akan kembali lagi ke Korea. Tapi itu pun hanya perkiraanku saja. Aku mencintaimu Kookie. Selamat tinggal..."

Jungkook menitikan air matanya. Dia sendiri lagi. Kenapa dunia serasa mulai menjauhinya? Atau dia yang justru menjauhi semuanya? Pertanyaan yang terus menghantui dirinya belakangan.

Dia keluar dari kamarnya. Melangkah dengan begitu lesunya. Dia berniat mengunjungi Namjoon.

"Jin Hyung,aku akan ke rumah Namjoon Hyung. Aku pamit." Jungkook menundukkan kepalanya lalu pergi. Jimin menatap aneh, "ada apa dengannya?"

Yang lain kompak menggeleng.

○○○○○

"Eonnie!!" Lisa berteriak begitu kencang sambil menangis. Membuat ketiga orang eonnienya kompak menghampirinya. Lisa menggenggam ponselnya.

"Ada apa,Lisa?" Tanya Rose panik.

"T..Tae meninggal!!" Pernyataan Lisa membuat Jisoo langsung terduduk sambil gemetaran.

"Astaga,Tae... apa penyebabnya?" Sedangkan Rose dan Jennie hanya menganga tak percaya mendengar kabar kematian Tae.

Lisa menggeleng, "Aku juga tak tahu..."

Jisoo terus menangis. Tubuhnya benar benar lemas. Rose dan Jennie menenangkannya. Lisa menatap aneh pada Jisoo, tapi dia juga masih menangis.

"Taehyung!! Maafkan aku... aku belum bisa jadi noona yang baik untukmu..." Ucap Jisoo masih menangis. Tangannya mengusak kasar rambutnya.

"Eonnie, sebegitu sedihnya dirimu?" Lisa bertanya seolah tak tahu apa apa.

"Tentu saja aku sedih!! Adikku meninggal." Jisoo membentak. Membuat Lisa agak terperanjat.

Lisa tertunduk. Tak lama, seseorang datang. Namja. Tinggi. Taehyung.

"Hantu!!" Jisoo ketakutan. Rose dan Jennie tak kalah kagetnya melihat orang yang dikabarkan sudah meninggal itu. Taehyung tertawa.

"Tolong, maafkan aku,Tae. Aku belum mau mati!!" Jisoo masih menutup telinganya.

"Hey!! Aku masih hidup!" Ucap Tae. Jisoo melirik Lisa.

"Siapa yang bilang adikmu meninggal, Eonnie?" Ucapnya masih disertai isakan. Ketiga eonnienya tak mengerti.

"Tadi kau yang bilang bahwa Tae meninggal!" Jisoo kesal lalu menatap tajam adiknya itu.

"Bukan Taehyung. Tapi hamsterku!!" Jawab Lisa dengan lantang. Membuat Jisoo menghela nafas kasar.

"Kau tahu,Lisa? Kau hampir membunuhku." Jisoo tersenyum. Seperti seorang psikopat.

"Kenapa kau berkata 'tae meninggal'? Kenapa bukan 'tae hamsterku mati'? Kau membuatku jantungan,LISA!! Untung aku masih sabar." Jisoo mengelus dadanya. Dia benar benar kaget saat mendengar bahwa Tae meninggal. Sebetulnya itu hanyalah hamster.

Rose dan Jennie hanya tertawa dengan terbahak bahak melihat ekspresi Jisoo saat kesal dan ketakutan. Taehyung juga.

Lisa menghampiri kekasihnya itu. "Tae, maaf karena aku tak dapat menjaga hamster pemberianmu." Lisa menunduk.

Taehyung tertawa. "Ish, sudahlah. Tak apa apa. Yang penting, Lisa masih hidup." Mereka semua tertawa.

Tae dan Lisa kemudian mengubur hamster itu di taman depan apartement. Lisa masih menangis--memang terdengar berlebihan, tapi Lisa itu memang pecinta hewan. Jika ada yang mati,maka dia akan menangis.
****
Jungkook telah sampai pada tempat tujuannya. Rumah Namjoon.

"Hyung!!" Jungkook memanggil Namjoon sambil terus mengetuk pintu besar itu.

Seorang asisten rumah tangga membuka pintu itu dan berkata halus. "Maaf,Tuan. Cari siapa?"

"Aku mencari Namjoon. Apa ada?"

"Tuan Namjoon dengan Nyonya Jane sedang tak ada di rumah. Mereka pergi satu jam lalu. Apa Tuan mau menunggu?" Asisten rumah tangga itu melebarkan pintu. Mempersilakan Jungkook untuk masuk.

"Terima kasih." Jungkook melangkah masuk dengan sopan.

Enjoy reading,guys!!

Kasih saran terus yaa.. vomment juga jan lupa. Byebye!!

See you,
Author

For You-Blacktan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang