Just a little hope

1.9K 43 60
                                    

Bumi, 23 Januari 2019. Dalam keadaan yang nyata.

Kisah ini,, kutujukan pada seorang mamalia bernama panggilan 'Mai'. Mamalia? Entahlah, karena aku fikir dia memiliki rambut dan mempunyai daun telinga. Ciri yang cukup spesifik untuk digolongkan sebagai mamalia.
>>tapi untungnya, Youngie-author- tergolong manusia normal.

Kali ini,, kubuka beberapa cerita absurd tentang aku dan Mai. Hanya bersahabat, tidak lebih. Karena aku maupun dia tak sudi untuk saling menyukai. Betulkan, Mai?? MyJenn23
hahaha.. semoga dirimu suka dengan beberapa penggal cerita disini.

Tentunya, aku dan Mai tidaklah bertemu secara tiba tiba, atau secara dramatis seperti FTV Indonesia. Tidak sama sekali. Namun aku tahu, sepertinya Tuhan memang sengaja mempertemukanku dengan gadis absurd itu. Yeah,, entahlah. Akupun tak tahu.

Kau masih ingat,Mai? Saat dahulu kita pertama kenal? Atau,, pertama bertemu? Ah,, akupun tak mau mengingatnya hahaha...

Jadi begini, seingatku, eh bukan deng, memang sebenarnya, aku dan Mai itu pertama bertemu saat kami menginjak kelas 7.

Dulu aku ditetapkan menduduki salah satu bangku di kelas 7J. Kelas yang jauh diluar ekspektasi diriku.

Jujur saja, SDku itu sangat sumpek dan membuatku sesak jika berada di kelas. Namun berbeda dengan SMP ini, disini begitu luas dan sejuk. Meski awalnya aku sangat betah berada disana.

Aku tak tahu pasti tanggal berapa ini terjadi, namun inilah tahun 2016. Tahun yang cukup membahagiakan sih, karena aku dapat masuk SMP yang dulu ditempati oleh kakakku.

Hari itu, cuaca cukup cerah. Saat saat MPLS yang tidak menyeramkan seperti perkiraan banyak orang. Seorang guru perempuan datang ke kelasku dengan seorang murid yang ternyata berhijab. Sepertinya dia seorang perempuan. Namun entahlah. Masih ditanyakan.  ~~just kidding~~

Aku cukup ingat jika saat itu kelasku sedang ada bimbingan dari guru bk. Ibu Reny namanya.

Gadis itu masuk. Memang, saat MPLS, beberapa murid sering dipindahkan kelasnya. Akupun tak mengerti untuk apa itu dilakukan.

Dia berdiri di depan dengan lagak yang percaya diri. Aku kurang jelas melihat wajahnya karena saat itu, aku duduk di bangku kedua dari belakang. Akupun tak mendengar dia berbicara apa, namun aku tahu, dia sedang memperkenalkan dirinya. Darimana dia berasal. Maybe.

Lalu dia duduk di salah satu bangku yang letaknya jauh dariku. But,, I dont care. I haven't know her. My focus was back to my task.

Sudah mulai memasuki pelajaran. Namun masih minggu kedua aku sekolah.

Kau ingat,Mai? Saat itu sedang pelajaran bahasa Indonesia. Ibu gurunya menyuruh kita berhitung sampai lima, lalu kelompoknya ditentukan berdasarkan nomer berapa yang kita sebut. Semoga kalian paham.

Saat itu, aku berharap kalau aku akan sekelompok dengan Anisa. Gadis yang aku suka waktu itu mwehehehe... tapi ternyata doaku tak terkabul. Aku cukup sedih sih. Terdengar alay emang, tapi itulah diriku dahulu.

Di kelompokku, hanya ada dua laki laki. Dan itu cukup membuatku canggung. Awalnya memang canggung, tapi setelah kulihat, di kelompok itu tak ada yang cantik. Bisalah dibilang suram semua. Dan ternyata kamu disana, Mai! Hahaha... kau sekelompok denganku.

Yang cantik sih hanya si Anna. Dia teman sekelasmu dari SD ya. Hmm,, sampai sekarang pun, kau masih sekelas dengannya. 9 TAHUN LOH!!

Waktu itu, tugas kelompok kita adalah membuat puisi tentang Lingkungan. Aku tahu kamu pikun, Mai. Makannya aku ingatkan sekarang.

For You-Blacktan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang