(12)MENUNTUT KASIH NAMJOON

2.1K 135 11
                                    

Ini flashback lagi, di kamar Jungkook dan Namjoon. Saat Namjoon mulai bercerita.

"Dulu aku ini anak pendiam, lho!" Namjoon berkata percaya diri.

"Benarkah?" Jungkook membenarkan posisi duduknya.

Nmj: "Ya, aku cukup beruntung lahir di keluarga itu. 'Cukup' itu saja. Keluarga yang serba berkecukupan. Semuanya dapat di kabul hanya dengan sekejap."

Jjk: "Mwo?! Hebat sekali. Pasti kau suka beli banyak barang kan?"

Nmj: "Tak. Aku tak butuh banyak barang. Aku hanya ingin orang tuaku perhatian padaku. Dan itu cukup."

Jjk: "Mereka selalu mendiamkanmu? Setahuku, begitu."

Nmj: "Tidak juga. Terkadang mereka mengajakku ngobrol, hanya 'sudah makan?' Atau 'sudah belajar?' Dan itu membosankan. Mungkin jika Appa kurang memperhatikanku itu wajar karena dia sering bekerja. Tapi Eomma, kenapa dia juga harus ikut bekerja? Aku selalu di dampingi oleh Ibu Jane. Pengasuhku."

Jjk: "Kadang,jika anak yang kurang perhatian, dia lebih dekat dengan pengasuh. Kau pun begitu?"

Nmj: "Tumben sekali kau benar."

Jjk: "Ini sudah sering terjadi. Lalu bagaimana?"

Nmj: "Aku sangat menyayangi Ibu Jane. Dan kau tahu siapa orang pertama yang mengajarkanku menulis? Dialah orangnya. Aku heran, kenapa Eomma memperkerjakannya sebagai pengasuh, kenapa tidak jadi guruku saja? Ibu Jane selalu membuatku tersenyum dengan perkataan lembutnya. 'Kau ini anak yang pintar, Namjoon. Meski hanya pengasuh, aku sudah menyayangimu seperti anakku.' Itulah sepenggal kalimat yang masih ku ingat darinya. Setahuku, Ibu Jane tak punya anak. Suaminya mandul. Pantas saja dia memperlakukanku seperti anaknya. Sudah bertahun tahun aku hidup dan di besarkan dalam pelukannya."

Jjk: "Tapi apa reaksi orang tuamu saat melihatmu lebih dekat dengan Ibu Jane?"

Nmj: "Tak ada. Wajah mereka begitu datar. Tapi entah kenapa aku selalu canggung untuk bermain dengan Ibu Jane di hadapan orang tuaku. Dan setiap pulang kerja, pertanyaannya selalu sama. Antara menanyakan sudah makan, sudah belajar. Itu itu saja. Tak pernah menanyakan apa yang aku mau.

Pernah sekali aku bertanya pada mereka,
'Appa,Eomma, aku ingin belajar dengan kalian. Ajari aku pr yang ini.' Perkataanku sambil menunjukkannya.

Mereka hanya menjawab, 'Kerjakanlah dengan Ibu Jane, Namjoon. Kami lelah baru bekerja.'

Aku hanya menunduk, lalu Ibu Jane datang dan mengajakku untuk mengerjakan pr itu di kamarku. Saat di kamar, aku memeluk erat Ibu Jane. Aku berkata, 'Ibu, kenapa orang tuaku tak mau nenemaniku? Apa mereka benci padaku?' Aku mulai menangis saat itu. Ini masih terus ku ingat.

Dengan lembut, Ibu Jane berkata, 'Mereka sedang lelah,Namjoon. Kau harus mengerti mereka. Mereka itu sibuk. Pasti di dalam hatinya, mereka itu sangat menyayangimu.' Dia mengusap lembut pipiku yang saat itu masih chubby."

Jjk: "Haha, jadi dulu itu kau gendut?"

Nmj: "Iya. Ini karena Ibu Jane yang selalu menyuruhku makan. Dia bilang katanya supaya aku ini kuat. Lalu setiap minggu, dia selalu menyuruhku berlari keliling rumah."

Jjk: "Supaya kau kurus mungkin."

Nmj: "Di sekolah, aku ini sangat pendiam. Aku canggung jika harus berkenalan dengan banyak orang terutama yeoja. Aku sangat malu. Karena sikap canggungku ini, aku selalu saja menjatuhkan barang di kelas. Buku, tempat makan, dan lainnya. Jika ada barang rusak di kelas, pasti itu karena ulahku. Jika orang lain melakukannya, lalu ketahuan guru, mereka pasti menyalahkanku.

For You-Blacktan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang