5 • Gc and Pc

915 40 2
                                    


Di rumah makan McD

"Lo tunggu sini ya gue pesenin dulu!" suruh Aca yang sudah menemukan dimana enaknya mereka duduk.

"Oke , samain aja ya Ca!"

Aca hanya mengangguk lalu berlalu meninggalkan Alin untuk memesan. Tidak butuh waktu lama mereka sudah berada di tempat makan tujuan mereka. Tidak terlalu jauh juga dari sekolah mereka.

Di meja agak jauh dari meja Alin, Alin seperti melihat dua anak manusia yang tidak asing lagi.

Yah mereka adalah Naya dan Putra.
Alin berpikir ulang seperti mengingat sesuatu perihal Naya.

"Ohh iya tadi kan Naya bilang mau ke suatu tempat sama seseorang, tapi Naya nggak bilang kalau ternyata dia perginya sama Putra, samperin ah!" Alin berbicara sendiri dan memiliki tekad sendiri pula.

Sebelum Alin meninggalkan mejanya, sebuah tangan dengan sigap memberhentikan niat Alin. Dan itu Aca. Padahal Alin ingin buru-buru menemui Naya dan Putra.

"Lo duduk aja, biarin mereka berdua disana!" suruh Aca karena Aca tahu maksud Alin.

"Lo tau mereka kesini bareng Ca?" tebak Alin. Aneh juga kalau Aca menyuruhnya duduk padahal tadi ia ingin ke suatu meja yang Alin maksud di tempat makan itu.

"Udah lah makan aja dulu entar kalau udah selesai baru kita nyamperin mereka!"

"Ihh Aca kan siapa tahu kita dapat peje kalau kita nyamperin mereka!" Alin cemberut tapi dia langsung menyantap makananya. Iya karena kedatangan Aca juga mendatangkan menu makanan yang mereka pesan.

"Mereka belum jadian elah," tebak Aca sendiri. Semoga saja sedikit bisa mengelabui Alin.

"Kok lo yakin gitu?" balas Alin dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

Aca memilih diam. Menjawab terus segala pertanyaan Alin, dirasa tidak akan membuat mereka akan segera selesai makan. Sayang juga jika tidak segera makan.

Tidak butuh waktu lama, mereka selesai dengan acara makan mereka. Hanya saja Alin terus menerus melihat kearah dimana Naya dan Putra berada ketika ia masih melahap makanannya tadi. Dan Aca menangkap hal tersebut.

"Yok kalau mau nyamperin mereka!" Ajak Aca yang sudah selesai makan begitupun dengan Alin. Kedua mata Alin berbinar, untung saja Aca tidak melarangnya lagi.

Alin pun mengintil di belakang Aca.
Ternyata Naya dan Putra tidak mengetahui kedatangan Aca dan Alin.

"Cie Naya sama Putra," goda Alin mengagetkan mereka berdua yang tengah asyik melihat ke salah satu ponsel.

"Ohh jadi gini?" Aca juga ikutan menggoda.

"Duh Ca Lin , jangan bilang ke siapa-siapa ya!" mohon Putra ke Aca dan Alin.

Putra dan Naya juga tidak tahu jika mereka berada di satu tempat makan yang sama dengan Aca dan Alin. Mereka gugup karena kepergok

"Jadi kalian udah jadian?" tanya Alin tidak terlalu keras, karena takut pengunjung lain mendengarnya.

"Ng-ng-ngga gitu Lin. Gue bisa jelasin deh," ucap Naya sedikit malu.

"Gini deh, entar kalo gue sama Naya udah jadian gue kasih peje dah," tawar Putra sedikit takut jika mereka berdua mengatakan sesuatu hal pada teman-teman yang lain.

Sedang Aca dan Alin hanya saling tatap pura-pura tidak mengerti. Sebab lucu saja menguji mereka berdua yang kelihatan ketakutan.

"Bener ya Put, gue Aca juga yang lain tunggu loh," goda Alin sambil tertawa.

Me and You vs Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang