38. bukan nembak

538 29 2
                                    






Skip pulang sekolah

Hari Sabtu yang menyebalkan. Meski pulang sekolah lebih awal dari hari biasanya.

Ditambah lagi rasa lelah karena mengingat ulangan Biologi yang hampir membuatnya enggan kembali ke rumah.

Dengan langkah malas, gadis yang sering disapa Alin itu harus menyusuri koridor sekolahnya sendirian.

Pasalnya Ajeng dan Rafi, Diva dan Diat, Mungga dan Dini, Putra dan Naya, Kenath dan Salma, Zaki dan Zahra, pun juga Amri dan Jua sudah punya kencan masing-masing.

Bukan double date, melainkan ngedate bareng di waktu yang sama hanya berbeda tempat saja.

Siangnya makin bertambah malas ketika tahu Ari sebagai abangnya yang dicintai tidak dapat menjemputnya pulang sekolah.

Hal itu semakin membuat Alin mengumpat dalam-dalam.

'Aca andai kamu disini ~ Alin'

Sesampainya di tempat yang tak jauh dari gerbang sekolah, Alin menghentikan langkahnya, melihak kesana kemari. Berharap ada keajaiban, ada seseorang yang sangat baik menawari boncengan atau bahkan menjemputnya sekolah.

Sedetik, dua detik, tiga detik.

Tak ada tanda-tanda akan ada seseorang yang mau mengantarkan pulang dirinya, pun juga tidak ada orang yang menjemputnya sekolah.

Nampak wajah kecewa pada raut wajah Alin.

drt drt drt drtt

Getaran ponselnya yang berkali-kali itu menandakan ada seseorang yang menelepon dirinya. Dengan sigap pula Alin merogoh benda pipih itu dari saku roknya.

Fasha20♡  miss call

"Hallo assalamualaikum..."

"Walaikumssalam"

"Kenapa?"

"Kok lesu gitu?"

"Hmm nggapa kok"

"Kamu dimana?"

"Masih di sekolah"

"Pulang sama siapa?"

"Ngga tau"

"Tengok gerbang sekolah"

"Emang ada apa?"

"Udah tengok aja dulu"

Telepon belum dimatikan satu sama lain. Alin masih menempelkan ponselnya ditelinganya dan berjalan menuju gerbang sekolah.

Di luar gerbang sekolah ia tak menemukan siapa-siapa, hanya ada beberapa murid-murid yang masih saja berlalu lalang meninggalkan area sekolah, dan, satu mobil terparkir mulus disana.

"Ada apaan sih?"

"Deketin mobil item yang keparkir mulus di hadapan kamu"

Me and You vs Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang