46. start from here

454 28 0
                                    







"Heh lo belum jawab pertanyaan gue.. Ngapain lo kesini? Mau numpang nginep? Apa mau nemenin gue tidur? Gausah gue berani tidur sendiri sebelum.... punya suami" dua kata terakhir sengaja Alin pelankan.

Yang diajak bicara hanya memandangi dirinya. Seperti menyuruh Alin untuk duduk di sampingnya. Rada gimana gitu bicara sama orang yang satu berdiri yang satunya duduk.

Dengan malas ia dekati lelaki itu. Duduk di sampinya dan memberinya jarak kurang lebih dua puluh senti meter.

"Kenapa lo mandangin gue kek gitu?" selidiknya penuh pertanyaan.

"Tumben lo sekseh? Bikin gue..." ucapannya menggantung, Alin sudah siap dengan selimut yang kini sudah menutupi paha hingga kakinya.

"Napsu? Mesum banget sih lo"

"Cowok ngga napsuan itu ngga normal.. bersyukur kan lo punya gue, udah ganteng, cakep, pinter, baik, nilai plusnya napsuan" terangnya membuat Alin bergidik ngeri.

'Lo punya gue' fiks itu Aca. Lirikan Alin tajam, menoleh pada Aca yang mungkin otaknya sudah memikirkan yang tak seharusnya.

Percakapan beberapa dari mereka terjadi ketika musik yang tadinya bersuara lumayan berisik kini sudah mati karena Alin dengan cepat mematikan speakernya.

"Oh ya lukisan lo tadi mana?" tangannya sudah menengadah meminta sesautu yang ia maksud.

"Udah gue buang.. jelek gitu masih aja lo cariin" ucap Alin sedatar mungkin.

Pandangan mata Aca sekilas melirik ke arah sebuah kertas yang tergeletak diatas tas Alin yang ia letakkan di atas meja belajarnya. Dia tersenyum miring tanda akan melakukan sesuatu.

"Nggausah bohong, demen kali ya kalau bohong trus gue nyuruh lo nyium gue trus lo mau?" celotehan receh tak jelas hanya mendapat tatapan sendu dari wajah gadis di sampingnya.

Aca bangkit dari duduknya, mengambil kertas yang sekilas ia lihat tadi. "Ini apa?"

"Ish itu tau, ngapain lo tadi nanya"

Aca tersenyum miring lagi, "Gue cuma mau tau lo bakal jujur atau ngga" ujarnya merasa sok iya.

"Ish lagian gue malu lah sama lo.. lukisan gue jelek gitu lo bilang bagus.. lo lihatnya sambil merem?"

Aca terkekeh, "Karena lo udah bohong gue mau ngasih lo hukuman" mata Alin tebelalak. Laki-laki ini terlalu berlebihan.

"Hah!"

"Lo ngga sadar, kosa kata kita udah beda gini? Balik lagi lo - gue? Aku - kamu selama seminggu ini dimana?" tanyanya penuh selidik dengan wajah serius yang ia buat.

Alin nampak bingung. Dia baru sadar akan hal itu. Yang dilakukan gadis itu adalah menoleh kesana kemari tapi tak berani menghadap Aca.

Lidahnya kelu, tak tahu juga harus menjawab apa. Yang dipikirkan akankan Aca marah setelah ini? Kepalanya ia gelengkan pelan, takut jika kebenarannya terjadi.

"Kok ngga jawab?" tanyanya lagi, sedang Alin sudah membeku.

"An-anu itu ak-aku min-minta maaf.. Aca" terangnya dan memelankan suaranya pada kata 'Aca', kepalanya sudah menunduk siap jika Aca akan marah-marah padanya.

Me and You vs Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang