86. Birthday Aca

499 33 0
                                    


Hari bahagiaku akan lebih bahagia lagi ketika ada kamu..

🍁

"Ma-maksud kamu?"

"Udah nggapapa, ngga usah dibahas"

Aca lalu berjalan menuju kasurnya. Hari ini cukup melelahkan bagi dirinya. Ia pun langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Alhasil Alin juga mengikuti Aca, tapi dia tak ikut rebahan hanya duduk dibibir kasur saja.

Aca sudah memejamkan matanya, entah itu pura-pura atau beneran sudah terlelap. Alin tak ingin bersuara lagi jika itu hanya akan mengganggu tidur Aca.

Ditariklah sebuah selimut untuk menutupi tubuh Aca.

Alin tersenyum menatap wajah Aca yang memang benar-benar terlihat kelelahan seharian ini. Ia lalu meraih tangan Aca, dengan maksud untuk menggenggamnya.

'Kamu, orang yang paling pandai buatku jatuh cinta ~ Alin'

Pandangan Alin seketika mengarah pada sebuah kalender kecil diatas nakas dekat tempat tidur Aca.

19 Februari

Itu berarti besok adalah ulang tahun Aca. Alin tersenyum lagi. Dia bahkan belum menyiapkan apa-apa untuk kejutan di hari ulang tahun Aca.

Bagaimana mau menjadi kekasih yang baik jika hari ulang tahun kekasihnya saja ia sampai lupa mau memberi kejutan apa? Dasar, Alin kali ini yang lebih bego.

"Besok kamu ulang tahun ya? Mau minta kado apa?" gila, Alin bertanya pada Aca yang sudah tertidur itu.

Agak lama Alin berada pada posisi semula. Hingga ia merasa rasa kantuk sudah merayap pada dirinya.

Waktu sudah malam namun belum berarti tengah malam. Ia mengambil ponsel milik Aca untuk melihat jam.

Senyumnya mengembang saat layar ponsel milik Aca menampilkan sebuah wallpaper dengan foto Alin.

Sejenak Alin mengingat peristiwa dulu. Ketika Aca memergoki ponsel milik Alin dengan wallpaper foto Aca. Dan sekarang giliran Aca yang melakukan itu.

Alin meletakkan kembali ponsel Aca ditempat semula. Sudah pukul sembilan malam di ponsel Aca.

"Aku pulang ya, kamu tidur yang nyenyak" bisiknya di telinga Aca.

"Cium dulu" spontan Alin heran dengan ucapan Aca.

Ia tertidur tapi bisa mendengar Alin berbicara? Tanpa babibu Alin pun melakukan kemauan Aca. Emang niatnya dia sebenarnya ingin mengerjai Aca.

Cup

Bukan bibir atau pipi. Alin lebih memilih mencium kening Aca. Seutas senyum terlihat di bibir Aca dan Alin mengetahui hal itu.

"Terserah kamu mau bener-bener tidur atau cuma pura-pura"

"Mau marah lagi?" ya kali ini Aca sudah membuka matanya namun ia masih setia dengan posisi tidurnya.

"Engga kok. Udah tidur lagi aja"

"Temenin dulu"

"Iyaaa, manja deh"

Aca kembali memejamkan matanya. Disentuhlah pipi Aca, lalu ibu jarinya mengusap lembut pipi Aca beberapa kali. Mungkin agar Aca langsung terlelap.

Berhasil!

Tak butuh waktu lama, Alin merasa Aca sudah benar-benar tertidur pulas kali ini. Ini kesempatan dia untuk pulang ke rumah tanpa sergahan dari Aca.

Dengan sangat hati-hati ia membuka pintu yang terkunci itu, keluar dengan derap langkah yang sangat ia hati-hatikan, sampai akhirnya ia berhasil lolos keluar dari kamar Aca.

Me and You vs Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang