Part 6: First Night

25.3K 3.7K 745
                                    

"Namjoon?"

Seokjin memanggil karena Namjoon tidak bereaksi, pria itu masih terpaku dengan satu tangan memegang bungkus crackers dan tangan lainnya memegang trolley. Seokjin menyipitkan matanya dan melirik ke arah wanita di sebelahnya yang juga diam dengan mata tertuju pada Namjoon.

Seokjin merasa seperti dia adalah udara di sini.

Kemudian setelah membiarkan kedua sejoli itu berpandang-pandangan selama lima detik, Seokjin berdehem untuk memecahkan situasi lalu berjalan menghampiri Namjoon dan mengambil bungkusan crackers dari tangan pria itu.

"Kau mau beli crackers yang ini? Kalau begitu kita juga harus membeli cream cheese, keju dan crackers adalah kombinasi terbaik." Seokjin berdehem lagi, "Iya kan, Namjoon?"

Namjoon kembali ke kesadarannya dan sedikit menunduk untuk menatap Seokjin. "Ah ya, aku punya banyak wine di rumah, kita bisa beli keju yang lainnya juga. Wine dan crackers ditambah keju terasa luar biasa."

Seokjin mengangguk-angguk, kemudian dia menatap ke arah Namjoon dan wanita itu bergantian. "Kalian saling kenal?"

Namjoon terlihat terkejut karena Seokjin menanyakan itu sementara wanita itu sepertinya segera memahami situasi, dia berjalan maju kemudian membungkuk sopan pada Seokjin. "Selamat malam, Tuan Seokjin, saya Kim Seojin." Wanita bernama Seojin itu melirik Namjoon, "Saya.. salah satu karyawan di kantor Tuan Namjoon."

Seokjin membuka mulutnya dengan bentuk seperti huruf 'O', kemudian dia menatap Namjoon. "Salah satu karyawan di hotelmu?"

Namjoon menggeleng, "Bukan, dia ada di kantor pusat, sama dengan tempatku bekerja."

Seokjin mulai merasa dia mengerti akan situasi yang terjadi, ada bagian dari diri Seokjin yang ingin membiarkan Namjoon bicara dengan wanita ini, namun saat ini mereka berada di tempat umum dan semua orang sepertinya sudah menyadari kehadiran Namjoon dan Seokjin serta status mereka. Seokjin tidak mau namanya muncul lagi di artikel internet sehingga mau tidak mau dia harus melakukan sesuatu.

"Bagaimana kau tahu namaku?" Seokjin bertanya pada Seojin kemudian tersenyum, "Apa itu karena kau mengenaliku sebagai model?"

Seojin menggangguk pelan, "Ya, dan saya juga mengenali anda sebagai pasangan Tuan Namjoon. Biarpun beliau belum memperkenalkan anda secara resmi, wajah kalian sudah menghiasi laman berita sejak beberapa hari ini dan saya mengenali wajah anda."

Seokjin tersenyum, "Begitu ya.." Kemudian matanya tertuju pada trolley Seojin, "Kau tinggal di dekat sini?"

"Tidak, saya ke sini karena supermarket ini lebih lengkap, rumah saya kira-kira dua blok dari sini."

"Kau ke sini sendirian? Bagaimana nanti kau pulang? Perlu kuantar?" Namjoon menyela Seokjin yang ingin membuka mulutnya untuk merespon ucapan Seojin.

Seokjin menyipitkan matanya pada Namjoon, pria ini benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya. Namjoon harus sedikit berhati-hati atau mereka akan dicurigai.

Seojin menggeleng, "Tidak perlu, saya bisa pulang dengan taksi. Lagipula saya sudah sering belanja di sini."

Namjoon terlihat lega, dia tersenyum tipis dan Seokjin menyipitkan matanya saat melihat itu. Namjoon benar-benar membutuhkan pengalih perhatian atau semua orang di sini akan curiga.

"Ah, bagaimana kalau kita mencari keju sekarang, Namjoon?" Seokjin menyela dan Namjoon kembali menoleh ke arah Seokjin.

Dahi Namjoon berkerut bingung, dia mendekatkan kepalanya ke arah Seokjin dan berbisik. "Kau ini kenapa?"

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang