Namjoon masih berdiri diam di koridor, Lee dan Son menunggu perintah selanjutnya dari Namjoon namun Namjoon belum mengatakan apapun. Setelah jeda hening yang cukup lama, Namjoon akhirnya menarik napas perlahan, "Ada sesuatu yang harus kalian lakukan."
"Ya, Tuan."
Namjoon menatap mereka, "Aku ingin profil lengkap agensi Seokjin. Lagi. Tapi bukan profil yang bisa kalian temukan di website agensi, aku ingin profil yang 'real'."
Son mengangguk, "Tentu, Tuan."
"Lee, kau harus ikut masuk ke dalam agensi apabila Seokjin pergi ke sana. Perhatikan siapa saja yang menatap Seokjin, aku ingin laporan lengkap." Namjoon menghela napas pelan, "Dan ada satu lagi.."
Namjoon terdiam sebentar kemudian dia kembali berbicara,"Apakah Taehyung berada di agensi ketika seseorang melakukan login dengan menggunakan komputer agensi?" tanya Namjoon. Ini adalah sesuatu yang sangat mengganggu pikiran Namjoon dan jika Taehyung ada di agensi saat itu, Namjoon akan melakukan segala cara untuk menjauhkan Taehyung dari Seokjin.
"Tidak, Tuan." ujar Lee. "Hal itu adalah hal pertama yang saya pastikan setelah mendapatkan IP address dan saat seseorang melakukan login, Taehyung-ssi sedang berada di luar agensi. Dia mengawasi pekerjaan manajer baru."
"Ini sudah dipastikan?"
"Ya, Tuan. Saya meretas kamera pengamanan seisi kota dan berhasil menemukan mobilnya di depan sebuah gedung yang digunakan untuk pemotretan, Kim Taehyung berada di sana hingga hampir gelap."
Namjoon menarik napas, dia sedikit lega ada kemungkinan Taehyung bukanlah seseorang yang melakukannya. "Ya, kecuali jika dia memiliki komplotan yang membantu tugasnya saat dia tidak bisa melakukan apapun." Namjoon menggeleng pelan, "Kau harus mengawasi Taehyung, Lee."
"Baiklah, Tuan."
"Aku harus kembali atau Seokjin akan curiga." Namjoon menegakkan tubuhnya, "Kalian boleh pergi."
Son dan Lee mengangguk kemudian membungkuk sopan pada Namjoon sementara pria itu berjalan menjauh untuk kembali ke meja Seokjin. Ketika Namjoon kembali ke ruangan restoran, dia melihat Seokjin masih duduk di mejanya dan sedang berbicara dengan Anthonio seraya tertawa kecil.
Namjoon berjalan semakin dekat dan Seokjin akhirnya menyadari kehadirannya. Seokjin mengangkat kepalanya untuk menatap Namjoon, "Oh, Namjoon."
Anthonio berdecak pelan saat melihat Namjoon, "Son, ini kencan makan malammu dan kau masih saja mengurus pekerjaan?" Anthonio menggeleng kecil, "Jangan mengabaikan kencanmu untuk bekerja."
Seokjin tertawa kecil, "Tidak apa, Anthonio. Aku sudah terbiasa, dia memang sangat sibuk, pekerjaan yang harus diurusnya sangat banyak."
"Oh, bellisimo, kau sangat pengertian dan baik." Anthonio tersenyum pada Seokjin, "Apa kau suka dessertnya? Perlu kuambilkan lagi?"
Seokjin menggeleng kecil, "Tidak, Anthonio, aku sudah kenyang. Terima kasih." Seokjin mengedipkan sebelah matanya, "Dan aku tidak mau membuat orang-orang yang mempekerjakanku marah karena bertambah gendut. Cheesecake restoranmu adalah yang terbaik, aku bisa kecanduan."
Dahi Anthonio berkerut, "Orang-orang yang mempekerjakanmu akan marah kalau kau gendut?"
Seokjin terkesiap, "Oh, aku belum mengatakannya ya? Aku model, Anthonio."
Anthonio terlihat terkejut, "Oh, astaga! Tidak heran kau sangat tampan!" Pria itu menoleh pada Namjoon yang sejak tadi hanya diam memperhatikan mereka mengobrol, "Son, kau sangat beruntung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legally Bound
FanfictionSemua berawal dari kegilaan seorang Kim Namjoon yang bermaksud untuk menjebak wanita yang sudah menolaknya dengan cara mendaftarkan pernikahan dengan nama mereka. Akan tetapi, Namjoon melakukan sebuah kesalahan besar dengan melakukan hal tersebut s...