Nama Taehyung masih menyala di layar ponsel Seokjin, butuh seluruh keberanian yang bisa dikumpulkan Seokjin untuk menggeser jarinya di layar dan mengangkat panggilan Taehyung.
"Taehyung.." Suara Seokjin tidak jauh dari bisikan, tapi jelas Taehyung bisa mendengarnya.
"Seokjin, dengar, semuanya akan baik-baik saja." Taehyung berujar dengan pelan dan hati-hati, "Tarik napas, kau akan baik-baik saja."
Seokjin mengangguk secara refleks, kemudian saat dia sadar Taehyung tidak bisa melihatnya, Seokjin mulai berbicara. "Aku.."
"Aku tahu foto itu tidak benar. Aku mengenalmu, Seokjin." Taehyung menghela napas, "Aku akan mendengarkan cerita dari sudut pandangmu nanti. Sekarang aku harus ke agensi dan mulai mengurus artikel ini, aku akan merundingkan masalah ini dengan agensi."
"Apakah aku.. perlu datang ke agensi?"
"Tidak, tidak apa. Aku yang akan membantumu di agensi. Aku yakin agensi akan marah padamu, tapi aku akan menjelaskan semampuku bahwa apapun yang terjadi di foto itu tidak berdasarkan keinginanmu." Taehyung menghela napas pelan, "Apakah kau bersama Namjoon?"
"Ya.."
"Kalau begitu aku akan merasa lebih tenang karena kau pasti baik-baik saja jika dia ada di sisimu."
Seokjin tersenyum tipis, Taehyung selalu tahu apa yang harus dikatakannya pada Seokjin.
"Aku harus pergi, tenanglah, Seokjin. Semuanya akan baik-baik saja."
Taehyung tidak mengatakan apapun lagi dan sambungan telepon itu terputus.
Seokjin meletakkan ponselnya di pangkuan kemudian melirik Namjoon, dia tidak yakin dengan apa yang ada di dalam pikiran Namjoon, namun Seokjin sendiri tidak yakin dengan apa yang dipikirkan olehnya.
Ini salahnya.
Semua ini terjadi karena kecerobohan Seokjin, seharusnya dia tahu bahwa hal ini akan terjadi ketika dia berpapasan dengan Jason yang mabuk di koridor malam itu.
Namjoon masih tidak mengatakan apapun di sebelah Seokjin. Seokjin melirik Namjoon dengan hati-hati, ekspresi wajah Namjoon masih tidak terbaca, dahinya berkerut dan kedua alisnya menyatu. Pandangannya terarah keluar, dia tidak menatap Seokjin ataupun orang lain di dalam mobil itu.
Lee juga tidak mengatakan apapun lagi, dia sibuk dengan ponselnya sementara Son masih menyetir dengan wajah serius di sebelah Lee. Seokjin merasa dia adalah orang asing di dalam mobil ini, dia menunduk, Seokjin mulai memilin-milin jarinya, keinginan kuat untuk mencakar dirinya sendiri timbul di dalam diri Seokjin, mungkin rasa sakit akibat mencakar dirinya sendiri akan terasa jauh lebih baik daripada ini.
Seokjin masih sibuk menarik-narik jarinya kemudian sebuah tangan yang lebih besar daripada tangan Seokjin menutupi tangannya. Seokjin menoleh dan melihat Namjoon menatapnya.
"Apapun itu, aku yakin kau punya penjelasan untukku."
Seokjin membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu, namun Namjoon menggeleng pelan.
"Tidak sekarang, aku sedang berusaha mengontrol diriku sendiri untuk tidak melakukan sesuatu yang pastinya akan kusesali, seperti meminta Son untuk memutar balik kemudi dan mengantarku pergi menemui Jason." Namjoon tersenyum tipis, "Kau bahkan menolak mengatakan apapun pada Taehyung. Jadi aku asumsikan kau dalam kondisi tidak mampu untuk mengatakan apapun, jadi aku akan membiarkan kau mengambil semua waktu yang kau butuhkan sebelum mulai menjelaskan semua ini."
Seokjin menunduk, "Apa kau.. tidak marah padaku?"
Namjoon menghela napas, tangannya bergerak di atas tangan Seokjin, menjalin jemarinya dengan jemari Seokjin kemudian meremasnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legally Bound
FanfictionSemua berawal dari kegilaan seorang Kim Namjoon yang bermaksud untuk menjebak wanita yang sudah menolaknya dengan cara mendaftarkan pernikahan dengan nama mereka. Akan tetapi, Namjoon melakukan sebuah kesalahan besar dengan melakukan hal tersebut s...