Part 26: Lies

22K 2.8K 609
                                    

Seokjin sudah mendapatkan waktu dan lokasi tempat teman-temannya akan bertemu. Dia sudah tahu lokasi nightclub itu karena memang mereka sering bertemu dan berkumpul di sana beberapa kali. Nightclub itu terkenal di kalangan public figure dan biasanya menjadi tempat sesama public figure berkumpul.

Jika Seokjin ingat kembali, biasanya dia akan pergi ke sana untuk bertemu dan berkumpul bersama teman-temannya kurang lebih tiap sebulan sekali. Namun terkadang bisa beberapa bulan sekali jika Seokjin sibuk atau dia terlalu lelah untuk pergi bermain-main.

Seokjin bisa mengerti kenapa semua orang menganggapnya 'sombong', sejak memiliki Lee yang bekerja di sisinya setiap waktu, Seokjin hampir tidak pernah duduk sendirian dan bergerak untuk mengambil kebutuhannya di lokasi pemotretan, Lee dan anggota timnya akan membereskan semua itu untuk Seokjin.

Jason mengatakan bahwa beberapa orang melihatnya menjauh dari mereka, dan Seokjin rasa itu benar. Lee dan anggota tim Beta yang selalu membantu dan memenuhi keinginannya hampir membuat Seokjin hanya berkomunikasi dengan mereka.

Taehyung jelas tidak terganggu karena dia tahu alasan kenapa tim Beta menjaganya terus-menerus, tapi orang lain tidak. Seokjin bersyukur tidak ada yang membuat sebuah post di internet terkait 'gaya' kehidupan barunya. Jika ada yang membahas hal ini, Seokjin yakin dia akan menjadi sasaran bulan-bulanan netizen dan mungkin dia akan tenggelam dalam semua komentar buruk.

Seokjin melirik desk calendar yang ada di meja nakas sebelah tempat tidurnya, dia sudah menandai hari berkumpul bersama teman-temannya dan jadwal Seokjin kosong selama sisa hari menuju hari itu. Seokjin tidak yakin mengenai apa yang harus dia lakukan di hari-hari senggangnya dan sepagian ini dia hanya diam di rumah.

"Seokjin! Seokjin?"

Suara keras Taehyung membuat Seokjin memalingkan pandangannya, dia berjalan keluar dari kamarnya dengan cepat. "Aku di sini!"

Taehyung yang berada di ruang tengah menoleh ke arah Seokjin, "Oh, kau di sana."

Seokjin berjalan menghampiri sofa dan duduk di sana, "Ada apa, Taehyung?"

Taehyung ikut duduk di sofa lainnya dan mengeluarkan PC tablet dari sakunya, "Ada beberapa jadwalmu yang sudah dikonfirmasi, tapi rata-rata di tahun depan." Taehyung mendongak, "Kau ada rencana Natal ini?"

Seokjin tertegun, dia lupa bahwa Natal sudah semakin dekat. "Ah, kurasa tidak?" Seokjin mengulum bibirnya, "Apa aku harus bekerja saat Natal?"

Taehyung kembali memeriksa jadwal Seokjin, "Tidak, tidak ada jadwal saat Natal. Di Januari nanti ada dua jadwal pemotreran dan satu syuting iklan yang sudah dikonfirmasi. Sisanya masih dalam pembicaraan."

Seokjin mengangguk pelan, dia tidak yakin mengenai apa yang akan dia lakukan saat Natal. Biasanya Seokjin hanya akan duduk diam di rumahnya, membuat cokelat panas dan menonton film keluarga yang biasanya tayang saat Natal. Seokjin sudah terbiasa melewati Natal sendirian karena orangtuanya sudah meninggalkannya sejak lama.

"Namjoon tidak mengatakan apapun soal rencana Natal?"

Seokjin mengerjap, agak terkejut karena mendengar nama Namjoon. Seokjin terdiam sebentar kemudian menggeleng, "Namjoon bahkan belum pulang ke Korea."

Taehyung mengangguk pelan dan kembali sibuk dengan PC tabletnya, "Kapan dia pulang?"

"Hari Minggu ini, kurasa."

"Kau tidak ada jadwal sampai Selasa. Apa kau membutuhkanku di hari-hari ini? Jika kau ingin pergi keluar, kabari aku."

Seokjin mengulum bibirnya, dia mempertimbangkan terkait mengatakan rencananya untuk pergi ke nightclub bersama teman-temannya di hari Sabtu ini pada Taehyung.

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang