Part 25: Long Distance

25.3K 2.9K 977
                                    

Pekerjaan Seokjin di Jepang selesai lebih cepat dari yang Seokjin bayangkan. Rasanya Seokjin tidak sadar apa saja yang dia lakukan selama pemotretan itu. Dia hanya berusaha keras untuk fokus pada kamera dan menyelesaikan pekerjaan itu secepat mungkin.

Seokjin beruntung sisi professionalitasnya yang ditempa dari kerja bertahun-tahun itu berhasil mengatur kinerja tubuhnya walaupun sebenarnya pikiran Seokjin selalu membayang pada ucapan Namjoon yang diucapkannya sebelum Seokjin menaiki pesawat.

Namjoon mungkin mulai tidak waras, atau mungkin dia memang sudah gila sejak lama, Seokjin tidak percaya Namjoon bisa mengatakan itu dengan begitu mudah dan kemudian membiarkan Seokjin pergi begitu saja ke Jepang.

Maksud Seokjin, uang Namjoon itu banyak, kenapa dia tidak menggunakan uangnya itu untuk membatalkan pemotretan Seokjin dan membawanya ke Turki?

Seokjin menggeleng pelan, sepertinya dia yang mulai gila karena memikirkan hal seperti itu padahal selama ini Seokjin tidak pernah membatalkan pekerjaan yang sudah diberikan padanya.

Hari ini hari kepulangan Seokjin, dia sudah tiba di Korea Selatan dan sedang berada di mobil bersama Lee dan dua anggota tim Beta. Seokjin merasa agak lelah, tapi Seokjin harus membongkar kopernya dan memberikan hadiah yang sudah dia siapkan untuk seluruh satuan pengamanan yang dipekerjakan Namjoon.

Totalnya ada dua belas orang, dan Seokjin sudah menyiapkan dua belas hadiah. Seokjin tahu betapa berdedikasinya mereka untuk pekerjaan mereka, bahkan tim Beta yang ikut bersama Seokjin ke Jepang benar-benar menjaganya seolah dia adalah pemimpin negara.

Seingat Seokjin, Lee ikut membantu Taehyung dalam membicarakan masalah jadwal pemotreran selama di Jepang dan Seokjin terkejut saat menyadari bahwa Lee tahu banyak soal dunia model, mungkin Seokjin harus menanyakan ini pada Namjoon.

Mobil berhenti di basement gedung dan salah satu anggota tim Beta segera membukakan pintu untuk Seokjin. Mereka menemani Seokjin naik ke penthouse dan ketika pintu terbuka, Seokjin melihat seorang pria yang berdiri menunggunya.

"Oh, hallo?" sapa Seokjin.

Pria itu membungkuk, "Selamat siang dan selamat datang kembali di rumah, Tuan Seokjin." Dia bergeser ke arah meja di ruang tengah dan mengambil sebuah laptop dari sana. "Ini untuk anda, dari Tuan Namjoon."

Seokjin tersenyum canggung, dia menerima laptop tipis berwarna silver itu dan memeluknya. "Terima kasih,"

Pria itu membungkuk sopan, "Saya permisi, Tuan Seokjin." kemudian dia berlalu setelah sebelumnya mengangguk pada Lee dan dua anggota tim Beta lainnya.

"Siapa itu?" bisik Seokjin, dia memang belum pernah melihatnya sebelumnya.

"Salah satu anggota tim Delta, Tuan Seokjin." jelas Lee. "Tuan Namjoon mengatakan beliau akan melakukan video call dengan anda melalui laptop itu. Perbedaan timezone untuk Korea dan Turki adalah lima jam sehingga Tuan Namjoon akan segera menghubungi anda setelah jam kerja selesai yaitu sekitar jam 5 sore, dan itu berarti di sini sudah jam 10 malam." Lee membungkuk, "Saya harap anda tidak keberatan."

Seokjin mengangguk-angguk pelan, "Bukan masalah, jam 10 itu belum terlalu malam." Seokjin menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Aku akan istirahat sebentar di kamarku. Terima kasih untuk kerja keras kalian semua." Seokjin tersenyum kemudian berjalan ke arah salah satu anggota tim Beta yang membawakan kopernya. Seokjin mengambil kopernya kemudian berjalan menuju kamarnya.

Dia menghela napas pelan kemudian meletakkan laptop baru itu di tempat tidurnya. Seokjin berdecak pelan, "Padahal aku juga punya laptop, untuk apa dia membelikan yang baru?"

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang