Part 22: Storm

21.8K 3.2K 427
                                    

Namjoon menghela napas pelan seraya mengaitkan jemarinya di bawah dagu. Hari berlalu dan sudah tiga hari sejak berita mengenai dirinya dan Seojin serta pertanyaan publik terkait pernikahannya dan Seokjin menyebar. Namjoon masih belum bisa menemukan siapa yang membuat berita ini karena sumbernya adalah dari sebuah website, seluruh berita sudah ditarik dari media namun sepertinya publik belum puas.

Pekerjaan Namjoon menumpuk untuk diselesaikan dan dia tidak bisa mengatur sebuah pernyataan publik dengan situasi pekerjaan yang seperti ini. Namjoon ingin membahas dan mengurus situasi yang terjadi saat ini namun sepertinya Seokjin tidak tertarik.

Seokjin tidak banyak bicara, tiap kali mereka bertemu di rumah Seokjin hanya akan tersenyum dan menyapa Namjoon serta menanyakan apakah Namjoon ingin makan sesuatu atau apakah Namjoon ingin makan malam bersama dengannya. Seokjin tidak mengatakan apapun walaupun Namjoon yakin Seokjin sudah tahu mengenai hate comment yang dilontarkan padanya.

Taehyung memang sudah berusaha semampunya untuk menutupi hal itu dari Seokjin, namun dia tidak bisa menahan ponsel Seokjin lebih lama lagi dan pastinya Seokjin sudah melihat semuanya sekarang. Seokjin yang diam justru menimbulkan kekhawatiran berlebih dalam diri Namjoon, dia tidak tahu bagaimana Seokjin menghadapi semua makian dan kebencian yang mendadak dilemparkan padanya.

Lee juga tidak bisa memberikan informasi tambahan karena berdasarkan keterangannya, Seokjin hanya bekerja seperti biasa, tidak ada perubahan dari dirinya selain Seokjin yang lebih diam.

Namjoon menghela napas lagi, kali ini lebih keras dan membuat karyawannya yang sedang memberikan presentasi terhenti. Semua kepala yang berada di ruangan itu menoleh ke arah pimpinan mereka dan Namjoon segera menguasai dirinya, dia mengangguk pelan dengan wajah datar andalannya. "Maaf atas interupsinya, lanjutkan."

Karyawan Namjoon mengangguk dan kembali melanjutkan presentasinya, Namjoon berusaha kembali fokus dan dia tidak sengaja menatap Jimin yang duduk di sisi kanannya. Sekretaris Namjoon itu menatapnya dengan sebelah alis terangkat seolah bertanya 'Kenapa?' pada Namjoon.

Namjoon menggeleng pelan, dia mengintip ponselnya, tidak ada satupun pesan atau panggilan tidak terjawab. Jam kerja Namjoon baru akan berakhir sekitar tiga jam lagi dan sebelum itu dia harus menyelesaikan beberapa dokumen serta membahas kesimpulan rapat ini dengan Jimin.

Namjoon hampir saja menghela napas lagi namun dia menahan dirinya. Dia memperhatikan seisi ruang rapat kemudian dengan cepat meraih ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan pada Lee.

Ada kemungkinan Seokjin tidak ingin membahas masalah ini karena dia memang tidak menganggap pemberitaan terkait mereka adalah sesuatu yang penting, namun ada juga kemungkinan Seokjin merasa terlalu tertekan karenanya hingga dia tidak ingin membahas masalah ini dengan Namjoon.

Sejak berita itu muncul dan reputasi Seokjin jatuh dengan drastis, agensi Seokjin mulai melancarkan beberapa protes pada Namjoon yang semuanya ditanggapi oleh Jimin. Agensi memaksa agar Namjoon meluruskan masalah ini karena mereka bilang ini mempengaruhi reputasi Seokjin sebagai model di agensi mereka, akan tetapi disaat bersamaan mereka juga selalu menolak memberi pernyataan pada media bahwa berita itu tidak benar. Agensi Seokjin tidak memberikan pernyataan bahwa model mereka memang menikah dengan Kim Namjoon.

Padahal pihak Namjoon sudah memberikan pernyataan bahwa pernikahan di antara Namjoon dan Kim Seokjin adalah benar untuk mengatasi situasi.

Namun agensi Seokjin tidak melakukan apapun dan bersikap seperti ingin melimpahkan semua kekacauan ini pada pihak Namjoon.

Semua masalah pemberitaan ini ditambah pekerjaan Namjoon yang menumpuk seiring dengan high season untuk hotelnya di akhir tahun benar-benar membuat Namjoon sakit kepala. Dia memiliki bisnis yang harus diurus dan juga reputasi yang harus diperhatikan.

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang