Seokjin menggeliat pelan dalam tidurnya dan perlahan matanya terbuka, dahinya berkerut dengan mata menyipit untuk memfokuskan pandangan namun Seokjin hanya melihat meja dengan gelas kosong dan juga piring kecil yang juga kosong di atasnya.
"Huh?" gumam Seokjin setengah sadar dan dia mengerang pelan saat bergerak, tubuhnya terasa pegal, Seokjin mencoba untuk meregangkan tubuhnya namun kakinya tertahan sesuatu, Seokjin menatap sandaran lengan sofa yang menahan kakinya.
Kenapa dia tidur di sofa?
Butuh beberapa detik berikutnya bagi Seokjin untuk memahami situasinya dan dia segera menegakkan tubuhnya, kakinya terlipat secara otomatis dengan rapi di sisi tubuhnya dan sehelai kain jatuh ke pangkuannya.
Seokjin menunduk dan melihat sebuah jas berwarna navy blue di pangkuannya, Seokjin memperhatikan jas itu cukup lama dengan pandangan bingung.
"Oh? Kau sudah bangun? Tepat pada waktunya, kita akan berangkat sekarang."
Seokjin menoleh ke arah asal suara dan melihat Namjoon sedang berdiri dari kursi kerjanya seraya melepas dasinya. Seokjin memperhatikan kemeja biru muda Namjoon dan jas di tangannya bergantian.
Astaga, ini jas Namjoon!
Teriak Seokjin dalam kepalanya saat akhirnya dia sadar jas siapa yang tadi menyelimuti tubuhnya. Seokjin melirik Namjoon ragu-ragu dan melihat pria itu sedang berjalan menuju sebuah lemari yang berada di sebelah rak buku, Namjoon menggeser pintu lemari dan Seokjin melihat beberapa potong pakaian di dalamnya.
"Uhm.. ini.. jasmu?" bisik Seokjin ragu-ragu.
Namjoon mengangguk seraya menarik sebuah jas berwarna hitam dari dalam lemari. "Ya, tapi kurasa jas itu sudah berkerut karena kau menindihnya saat tidur." Namjoon berbalik untuk menatap Seokjin seraya memakai jasnya, "Tapi aku ada beberapa pakaian di sini jadi kau tidak perlu khawatir."
"Kenapa kau menyimpan pakaian di kantor?"
Namjoon berbalik untuk menutup pintu lemari, "Karena jika sedang sangat sibuk, aku akan menginap di sini." Namjoon kembali menatap Seokjin, "Biarkan saja jas itu, nanti anggota tim Alpha akan membawanya ke mobil."
Seokjin mengangguk patuh seraya meletakkan jas itu di sebelahnya.
Namjoon memperhatikan Seokjin, "Sekarang, apa kau butuh lima menit untuk memperbaiki penampilanmu atau haruskah kita pergi sekarang?"
Seokjin mengerutkan dahinya bingung, dia memperhatikan pakaiannya, pakaian yang dia kenakan tidak kusut dan mantelnya ada di kursi, Seokjin bisa langsung memakainya. "Kurasa kita bisa langsung pergi."
Namjoon menaikkan satu sudut bibirnya, "Kau yakin?"
Seokjin mengangguk.
"Kau punya masalah bed hair yang serius, Seokjin."
Seokjin mengerjap beberapa kali kemudian tangannya naik menyentuh rambutnya yang ternyata mencuat ke sana-sini. "Astaga rambutku!"
Namjoon tertawa kecil, "Rapikan rambutmu lalu kita pergi."
Seokjin mengangguk dengan tangan yang bergerak-gerak merapikan rambutnya, setelah merasa rambutnya rapi, Seokjin berdiri dan meraih mantelnya seraya menguap lebar.
Namjoon yang melihat itu menatap Seokjin dengan dahi berkerut. "Kau masih mengantuk?"
Seokjin mengangguk-angguk tanpa sadar, "Uhm.. sedikit." gumamnya seraya menggosok matanya.
Namjoon terlihat agak khawatir saat Seokjin berjalan dengan langkah agak terhuyung karena kantuk. Dia bergerak untuk menghampiri Seokjin namun terhenti saat pintu ruangannya diketuk dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legally Bound
FanfictionSemua berawal dari kegilaan seorang Kim Namjoon yang bermaksud untuk menjebak wanita yang sudah menolaknya dengan cara mendaftarkan pernikahan dengan nama mereka. Akan tetapi, Namjoon melakukan sebuah kesalahan besar dengan melakukan hal tersebut s...