Part 7: Lunchbox

24.9K 3.5K 707
                                    

Seokjin menjilat sedikit saus di jemarinya dengan mata tertuju pada kimbap di depannya. Dia bangun pagi-pagi dan membuatkan kimbap untuk sarapan seperti permintaan Namjoon semalam. Padahal awalnya Seokjin hanya berniat untuk membuatkan satu roll kimbap tapi karena dia tidak tahu apa yang Namjoon suka, Seokjin berakhir dengan membuat beberapa kimbap dengan isian berbeda.

Jemari Seokjin mengambil satu kimbap dan mengunyahnya, rasa masakan buatannya memang sudah tidak akan diragukan lagi dan Seokjin cukup puas dengan kimbap buatannya. Seokjin mengemas kimbap-kimbap itu dalam dua kotak makan mungil, melengkapinya dengan setumpuk chicken karaage, kimchi, dan telur gulung kemudian menatanya dan mengemasnya dengan rapi.

Disaat Seokjin sedang sibuk menghabiskan sarapannya, dia mendengar bell berbunyi. "Ow, itu pasti Taehyung," ujar Seokjin kemudian dia meneguk jus jeruknya lalu berlari ke pintu depan dan membukanya.

"Pagi, Taehyung." sapa Seokjin kemudian dia memberi ruang untuk Taehyung agar bisa masuk.

Taehyung berjalan masuk dan menatap sekeliling tapi dia tidak melihat siapapun dan diam-diam dia menghembuskan napas lega, "Kau sudah siap?"

Seokjin mengangguk, "Ya, aku akan mengambil jaket dan tasku dan kita bisa pergi. Ada kimbap di pantry jika kau mau sarapan." ujar Seokjin kemudian dia berlari kecil menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya.

Disaat Seokjin pergi ke kamarnya, Taehyung memutuskan untuk pergi ke pantry dan dia melihat satu piring berukuran sedang yang penuh berisi kimbap dan di sebelahnya ada dua kotak makan yang sudah rapi lengkap dengan kotak sumpit di atasnya.

Taehyung mengerutkan dahinya sementara tangannya mengambil satu kimbap dan melahapnya. Ketika dia sedang mencicipi kimbap buatan Seokjin, Namjoon masuk ke dalam dapur dengan tenang.

"Pagi, Taehyung." Namjoon menyapa seraya berjalan menuju coffee machine dan mulai membuat kopi.

"Hmm, pagi." sahut Taehyung.

Namjoon tersenyum tipis kemudian matanya melebar saat melihat kimbap di meja pantry, "Oh, dia benar-benar membuat kimbap?" ujarnya agak takjub seraya mengambil satu kimbap dan melahapnya.

Taehyung mengerutkan dahinya, "Apa maksudmu?"

"Hmm?" Namjoon mengunyah kimbap dalam mulutnya kemudian menelannya, "Semalam aku bilang aku suka kimbap dan Seokjin bilang dia akan membuatkan kimbap untuk sarapan." Namjoon mengambil sepotong kimbap lagi, "Tak kusangka dia akan benar-benar membuatkannya."

Kerutan di dahi Taehyung semakin dalam, "Seokjin.. melakukan itu?"

"Hu-uhm, kau lihat sendiri kimbap-kimbap ini." Namjoon mengambil sebuah lagi, "Dia tidak bohong soal kemampuan memasaknya."

Taehyung terdiam dengan pandangan tertuju pada kimbap buatan Seokjin. Berbagai macam hal berkeliaran dalam kepalanya dan Taehyung tidak tahu bagaimana dia harus bersikap saat ini.

"Oh, Namjoon? Kau sudah bangun?"

Taehyung tersentak dan dia menoleh ke arah suara Seokjin yang baru saja bicara pada Namjoon. Dia melihat Seokjin berjalan masuk ke dapur dan meletakkan tasnya di atas meja.

"Aku membuatkanmu kimbap untuk sarapan, karena aku tidak tahu kau suka kimbap seperti apa jadi aku membuatkan banyak." Seokjin mengambil salah satu kotak makan dan memasukkannya ke dalam tas. "Aku juga membuatkanmu bekal makan siang." Seokjin menuding kotak makan lainnya di meja.

Namjoon tersenyum tipis, "Ini untukku?"

Seokjin mengangguk dengan tangan sibuk menutup tasnya, kemudian dia kembali menatap Namjoon dengan mata memicing, "Kubunuh kau kalau tidak menghabiskannya."

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang