Part 9: Official Introduction

23.9K 3.5K 1.2K
                                    

Namjoon menyeringai, "Well, ini.." dia berhenti sebentar, "Menurutmu ini dari siapa?"

Seokjin terdiam, dia menatap sekitar, "Aku tidak tahu, penjual bunga?"

Namjoon hampir saja melempar Seokjin dengan mug berisi kopi di tangannya. Dia menghela napas kasar, "Ini dari para General Manager yang kau temui kemarin. Ucapan selamat untuk pernikahan kita."

Seokjin membulatkan matanya, "Sebanyak ini?"

Namjoon mengangguk, "Aku kan sudah bilang kalau mereka akan berusaha keras mengambil perhatianmu dan menyenangkanmu." Namjoon meneguk kopinya, "Setelah ini kurasa akan ada banyak hadiah yang diberikan padamu. Apalagi setelah pesta malam nanti."

Seokjin bergidik, "Mengerikan sekali." Dia menatap Namjoon, "Bunga sebanyak ini sebaiknya diapakan?"

Namjoon mengangkat bahunya dengan gaya tidak peduli seraya berjalan lagi menuju dapur. "Terserah padamu, kau mau membakar atau memakannya pun itu sesuka hatimu."

Seokjin berjalan mengikuti Namjoon ke dapur, "Semua bunga itu benar-benar untukku? Bagaimana denganmu?"

Namjoon meletakkan mugnya yang sudah kosong ke sink. "Mereka tidak akan memberikanku bunga, mereka memberikanku pohon."

"Hah? Pohon?"

Namjoon mengangguk, "Aku punya sebidang tanah di pinggir kota yang sejak awal ingin kubangun untuk taman, tapi ternyata itu terlalu lebar jadi akhirnya kuganti menjadi hutan mini."

Seokjin kehabisan kata-kata, "Hutan mini?"

"Ya, tempat itu masih properti pribadiku, belum dibuka untuk umum. Kapan-kapan akan kutunjukkan." Namjoon membuka salah satu rak di dapur dan mengambil sekotak cereal, "Nah, sejak aku memiliki hutan itu, aku melarang mereka semua memberikanku bunga. Sebagai gantinya, aku meminta mereka menyumbang satu pohon ke hutan itu."

Seokjin mulai paham sekarang, "Lalu?"

"Hutan itu sudah terisi setengahnya. Aku bahkan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengisinya." Namjoon mengangkat bahunya, "Aku menghemat pengeluaran tidak perlu."

Seokjin menoleh ke arah ruang tengah yang penuh bunga, "Katakan pada mereka untuk tidak memberikan bunga untukku juga mulai hari ini." Seokjin mengibaskan tangannya, "Ganti saja dengan pohon seperti caramu itu, lebih berguna."

"Okay,"

Seokjin menghela napas pelan, "Ah sudahlah, aku mau mandi." Namun baru beberapa langkah dia berjalan, Seokjin kembali menoleh ke arah Namjoon, "Kalau Lee sudah datang, bisa tolong katakan padanya untuk menungguku? Ada sesuatu yang harus dia lakukan."

Tak lama setelah Seokjin masuk ke kamarnya untuk mandi, bell rumah Namjoon kembali berbunyi dan ketika Namjoon membuka pintu, dia disambut wajah Taehyung yang berdiri di balik pintu.

"Oh, selamat pagi." Namjoon menyapa seraya berjalan kembali ke ruang makan untuk melanjutkan sarapannya.

Taehyung mengerutkan dahinya saat melihat bunga-bunga yang memenuhi ruangan, "Apa-apaan ini?"

"Oh, itu hadiah dari para bawahanku untuk Seokjin. Kemarin kami bertemu saat Seokjin belanja." Namjoon menyuap serealnya, "Ucapan selamat untuk pernikahan kami."

Taehyung menoleh ke arah Namjoon, "Ucapan selamat?"

Namjoon mengangguk, "Bisa dibilang aku dan Seokjin menikah tanpa resepsi, makanya mereka memberikan hadiah saat aku sudah memperkenalkan Seokjin pada mereka kemarin." Namjoon memiringkan kepalanya, "Selepas pesta malam nanti, kurasa Seokjin akan menerima hadiah lebih sering."

Legally BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang