Jika ada satu hal yang sangat disukai Seokjin sejak kehidupannya bersama Namjoon dimulai, itu adalah bagaimana dia mendapatkan teman-teman baru selain teman-temannya sebelumnya. Namjoon memiliki tradisi untuk natal yang cukup meriah dan mungkin ini adalah pertama kalinya bagi Seokjin untuk kembali merasakan kegembiraan sebuah perayaan seperti ini.
Hoseok, Yoongi, Jimin serta Taehyung tidak menginap untuk malam ini, mereka semua pergi setelah makan malam bersama di rumah Namjoon dan kembali ke rumah masing-masing. Seokjin sempat mendengar Hoseok menyebutkan soal pekerjaan pada Namjoon dan Namjoon mengatakan bahwa Hoseok bisa datang ke rumahnya besok untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Seokjin tidak tahu apa pekerjaan yang terus dibahas oleh Hoseok dan Namjoon, dan entah kenapa sepertinya Jimin tidak terlalu terlibat dalam urusan ini, tidak seperti biasanya. Seokjin penasaran, tapi dia sadar bahwa dia tidak dalam posisi untuk menuntut jawaban dari Namjoon.
Itu adalah pekerjaan Namjoon, Seokjin tidak memiliki hak untuk menuntut sebuah jawaban hanya karena dia penasaran.
Seokjin duduk di sebuah sofa dengan pandangan yang tertuju pada pohon natal di ruangan itu. Seokjin merasa ruangan ini telah menjadi ruangan favoritnya di rumah besar Namjoon karena ruangan ini memiliki sebuah pohon natal besar. Seokjin menekuk kakinya dan memeluknya kemudian menumpukan dagunya di atas lututnya, sebuah kotak berwarna merah menyala dengan pita berwarna hijau gelap tergeletak di sebelah Seokjin.
Itu adalah kado natal dari Seokjin untuk Namjoon.
Setelah Seokjin melewati banyak hal seperti mengancam Lee dan juga para shopkeeper untuk tidak membocorkan kado natal ini pada Namjoon, Seokjin akhirnya berhasil mendapatkan kado natal yang dia inginkan dan menurutnya sangat sesuai dengan Namjoon.
Seokjin melirik kotak kecil di sisi tubuhnya dan kembali menatap ke arah pohon natal di hadapannya, Seokjin ingin memberikan kadonya saat makan malam tadi, hanya saja Seokjin mendadak ragu dan dia rasa sebaiknya Seokjin menunggu hingga dia bisa berbicara secara privat dengan Namjoon untuk memberikan kadonya.
"Dan ternyata kau ada di sini lagi."
Seokjin menoleh ke arah asal suara dan dia melihat Namjoon berdiri di ambang pintu, pria itu bersandar dengan gaya santai dan Seokjin tersenyum pada Namjoon. "Aku suka ruangan ini." Seokjin memalingkan pandangannya dan menuding pohon natal di depannya, "Terutama karena pohon itu."
Namjoon tertawa pelan dan berjalan menghampiri Seokjin. Seokjin bergerak cepat dengan meraih kotak berisi kado yang sebelumnya diletakkan di sebelahnya dan menyelipkan kotak kecil itu ke belakang punggung Seokjin.
Seokjin tersenyum pada Namjoon dan sepertinya Namjoon tidak menyadari gerakan Seokjin tadi. Namjoon duduk di sebelah Seokjin dan menatap pohon natal di depan mereka.
"Sebenarnya ruangan ini juga salah satu ruangan favoritku dulu." Namjoon menjalin jemarinya dan meletakkannya di atas pangkuan, "Waktu aku kecil dulu, aku akan duduk di sini dan menatap pohon natal itu bersama dengan satu piring cookies dan segelas susu. Aku akan duduk di sini berjam-jam sampai ibuku mengajakku kembali ke kamar."
Seokjin tersenyum, "Sepertinya ibumu sama seperti ibuku. Ibuku juga selalu mengingatkanku jika aku masih belum tidur padahal hari sudah larut malam. Biasanya ibuku akan mengajakku ke kamar dan menyanyikan lullaby untukku sampai aku tertidur."
Namjoon menoleh ke arah Seokjin dengan dahi agak berkerut, "Lullaby?"
Seokjin tersenyum lebar pada Namjoon, "Uh-huh, mau mendengarnya?"
Namjoon tersenyum, "Well, yeah."
Seokjin tertawa pelan kemudian dia meluruskan kakinya lalu membuka lengannya, "Kemarilah, aku akan tunjukkan apa yang biasanya ibuku lakukan jika aku belum tidur saat hari sudah larut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legally Bound
FanfictionSemua berawal dari kegilaan seorang Kim Namjoon yang bermaksud untuk menjebak wanita yang sudah menolaknya dengan cara mendaftarkan pernikahan dengan nama mereka. Akan tetapi, Namjoon melakukan sebuah kesalahan besar dengan melakukan hal tersebut s...