"JUNHYO!!" teriak Daeho. Dia langsung menghampiri Junhyo yang tergeletak di lantai kamar mandi, sedangkan Yeonu masih membeku.
"Yeonu-hyung!! Bantu aku!" teriak Daeho karena panik. Teriakan itu menyadarkan lamunan Yeonu. Dengan sigap Yeonu membantu Daeho mengangkat tubuh kurus sibungsu dan membawanya berbaring di atas kasur.
"Hyung wajahnya pucat, sebaiknya kita bawa ke rumah sakit," ucap Daeho yang semakin panik. Yeonu mengangguk dan segera mengambil ponsel untuk menelpon ambulance agar segera datang ke dorm BTZ.
Daeho bersyukur karena dorm saat itu sepi, jadi tidak ada yang tahu kejadian nya.
Selang beberapa waktu menunggu, ambulance akhirnya sampai dan segera membawa Junhyo yang sudah tak sadarkan diri.
Yeonu dan Daeho ikut ke rumah sakit karena khawatir pada Junhyo. Sesampainya di rumah sakit, remaja dengan gigi kelinci itu segera di bawa keruang UGD lalu ICU. Keadaannya sekarat, mungkin saja nyawanya sudah berada di ujung tanduk sekarang.
Yeonu dan Daeho terduduk di ruang tunggu dengan perasaan khawatir yang menyelimuti hati keduanya, entah perasaan khawatir ini datang dari mana. Tapi hati keduanya sekarang benar-benar kacau. Sangat kacau.
~]][[~
"Hyung sebentar lagi natal, bagaimana kalau kita sekaligus membeli lampu rias dan aksesoris Natal lainnya di sini?" tanya Taeyul."Aku akan memilihkan bintang terbaik untuk dibeli," ucap Taemin semangat. Membuat Seojun dan Seokmin tersenyum menyaksikannya.
"Wahh aku tidak tahu ingin hadiah apa natal tahun ini," ucap Taemin
Membuat Taeyul terkekeh dan berkata. "Kau baru saja memberikan kode."Taemin hanya tertawa. Lagi-lagi membuat Taeyul, Seojun dan Seokmin tertawa. Di saat keempat remaja ini bersenang-senang di sebuah toko. Kedua remaja lainnya sedang khawatir di sebuah rumah sakit.
Rumah sakit Hwang. Rumah sakit yang terkenal di korea selatan tentang fasilitas dan pelayanannya yang maksimal.
Yeonu mengepal tangannya kuat serta dicampuri perasaan frustasi. Karena sudah 2 jam berlalu dokter tak kunjung keluar dari ruangan. Daeho yang tadi benar-benar panik kini tenggelam dalam kekhawatiran yang mendalam. Rasanya ingin menerobos pintu rumah sakit yang menghalangi itu. Rasanya ingin memeluk Junhyo. Rasanya ingin meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya selama ini terhadap Junhyo. Rasanya.
Tak lama kemudia dokter Hwang keluar dari ruangan tersebut. Tanpa aba-aba Yeonu dan Daeho menghampiri dokter Hwang.
"Keadaannya sangat mengancam nyawanya, setelah diperiksa lebih lanjut dia overdose obat tidur," ucap dokter Hwang.
Deg!
Rasanya jantung Yeonu berhenti berdetak mendengar kabar yang keluar dari mulut sang dokter.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kurasa sebaiknya kalian lebih memperhatikannya. Karena kali ini dia sangat sekarat," ucap dokter.
"Saya permisi, masih ada pasien lain yang membutuhkan saya," salam dokter yang kini sudah pergi.
Kedua remaja itu hanya terdiam mendengar kenyataan yang tengah terjadi. Yeonu segera berlari masuk ke dalam ruangan untuk melihat Junhyo. Begitupun Daeho. dia mengikuti langkah sang kakak.
Tringgggg
Tringggg
Tiba-tiba saja ponsel yang berada di saku milik Daeho berdering.
Seokmin-hyung misscall
Daeho melihat nama yang tertera dilayar ponselnya dan segera mengangkatnya. "Halo," ucap Daeho dengan suara berat miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERSHIP [Book 1]✔
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Judul : BROTHERSHIP Jeon Junhyo seorang remaja berusia 17 tahun, menetapkan diri nya menjadi seorang idol dalam sebuah grup boyband korea. Dengan harapan dapat bertemu keluarganya. Namun, sesuatu yang membuatnya terluka...