Di dorm Seokmin tengah membereskan kamarnya yang berantakan dibantu dengan Taemin dan Taeyul. Karena hari ini adalah hari terakhir mereka beristirahat dan besok sudah bulai latihan seperti biasanya. Jadi mereka berinisiatif untuk menghabiskan sisa waktu hari ini untuk bersih-bersih.
"Hyung, kau melihat Yeonu-hyung tidak?" tanya Taemin seraya melihat ke arah Daeho.
Daeho mengangkat bahunya sekilas dan menjawab. "Aku melihatnya tadi saja di meja makan."
"Aku melihatnya keluar tadi," sambung Seojun. Dia tengah membersihkan debu yang terselip di sela-sela buku.
"Eoh? Kemana? bukankah seharusnya dia membantu membersihkan dorm bersama?" tanya Taemin.
"Sepertinya sedang ada masalah yang dia disembunyikan," ucap Seokmin.
'Rahasia'
Daeho ingin sekali bertanya pada yang lain apa mereka tahu benda kecil yang dia ambil dari kamar Yeonu tadi. Tapi Daeho takut salah langkah.
"Oh begitu, lalu? Anak sialan itu kemana, bukannya membantu, enak sekali dia bermalas-malasan sedangkan kita bekerja," gumam Taemin.
"Benar aku sudah lelah huh," sambung Taeyul. Anak kembar ini bisanya mengumpat saja.
"Ck, biarkan saja dia. Aku tidak perduli padanya mau bagaimana pun, mau dia sakit, lumpuh, atau mati sekalipun aku sama sekali tidak perduli," ketus Seokmin. Daeho yang mendengar ucapan sang kakak kini menatapnya dengan tatapan tak suka dan dia mengepal tangannya.
Namun dia bisa apa? Dia hanya bisa menahan emosinya, diam dan melanjutkan bersih-bersih.
"Hahah kau benar hyung," ucap Taeyul menyetujui perkataan kakaknya.
"Oh ya, Seojun-hyung bagaimana pipi mu apa masih sakit?" tanya Taemin.
Seojun refleks menyentuh pipinya dan menjawab. "Tidak apa-apa ini sudah membaik, hanya masih sedikit ngilu saat mengunyah."
"Huh, anak itu benar-benar pembawa bencana dalam grup kita, bagaimana caranya menyingkirkan Junhyo ya," gumam Taeyul.
"Ya usir saja," ujar Taemin.
"Hey, kau kira mudah? Banyak halangan. Tidak semudah saat kau mengusir binatang di hadapanmu," ucap Seokmin.
"Sudahlah hyung, aku juga tidak apa apa, toh itu juga kesalahanku karena tidak memastikan terlebih dahulu jumlah anggota ku," ucap Seojun.
"Tidak apa-apa? Ya kau tidak apa-apa, aku yang sakit, melihat adik ku memukul adikku yang lain," ucap Seokmin.
"Siapa yang dipukul?" tanya manager-nim yang baru saja sampai dengan membawa satu tas belanjaan kecil yang berisi tepung dan juga gula. Entah untuk apa.
Keberadaan manager membuat Seokmin, Seojun, Taemin, Taeyul dan Daeho terkejut. Sebab kemunculannya tidak pas.
"Eum tidak ada apa-apa kok, ada apa manager kemari?" tanya Seokmin sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Oh ya di mana Yeonu dan Junhyo?" tanya manager.
"Sepertinya mereka sedang keluar sebentar," ucap Taeyul. Perkataannya tersebut membuat manager menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ya sudah, seperti nya aku hanya menganggu waktu bersih-bersih kalian," ucap manager.
"Namun, berhubung hari ini terakhir kalian libur, aku ingin mengatakan sesuatu, kalau besok sudah mulai latihan, dan lusa aku dan pelatih akan datang juga, aku harap kalian bisa bekerja sama, lalu kau Seojun-ah, tanggung jawab untukmu sangat lah besar, aku percaya padamu sampai sekarang," sambung manager-nim.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERSHIP [Book 1]✔
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Judul : BROTHERSHIP Jeon Junhyo seorang remaja berusia 17 tahun, menetapkan diri nya menjadi seorang idol dalam sebuah grup boyband korea. Dengan harapan dapat bertemu keluarganya. Namun, sesuatu yang membuatnya terluka...