~part 29~

5.5K 446 3
                                    

Di perjalanan, Junhyo tengah berada di dalam taxi menuju tempat yang diucapkan Seojun tadi. Sejujurnya Junhyo termasuk anak yang sangat keras kepala, terutama saat bersangkutan dengan orang-orang yang dia sayangi.

Penampilannya sekarang cukup aneh, dia memakai topi yang nyaris menutupi matanya, dia juga mengenakan masker untuk membantunya menutupi wajahnya, ditambah hoodie yang memiliki kupluk, serta tambahan mantel yang lumayan tebal. Tidak akan ada yang mengenalinya jika outfit yang di kenakannya seperti itu. Junhyo berusaha menyambungkan ponselnya ke ponsel milik Seokmin melalui GPS. Setelah berusaha sekian lama akhirnya dia terhubung, dia terkejut dan juga senang saat titik keberadaan Seokmin sudah diketahui.

Para polisi juga sedang melaju ke arah lelaki tampan dengan bibir tebal bernama Kim Seokmin itu berada, namun tetap saja Junhyo akan sampai lebih dulu.

Sementara di dorm.

"Hyung aku takut," gumam Taeyul. Daeho menganggukkan kepalanya. ia paham betul apa yang dirasakan Taeyul sekarang.

Seojun dan Manager pun kembali dan bertanya apakah ada yang ingin ikut menjemput Seokmin, karena titik keberadaannya sudah diketahui. Tentu saja semua ingin ikut.

"Sebentar, aku ajak Junhyo dulu," ucap Daeho. Ia segera berlari ke kamar lelaki tampan bergigi kelinci itu untuk mengajaknya pergi bersama.

"Junhyo-ah, ayo kau mau ikut atau tidak, Seokmin-hyung akan segera ditemukan, aku bersyukur karena semuanya sudah diketahui," ucap Daeho setelah membuka pintu kamar. Namun hanya sunyi yang di dapati, tidak ada jawaban sama sekali. Daeho berjalan mendekati tempat tidur dan menarik selimut yang menggunung seperti ada seseorang yang tengah berbaring.

Daeho terkejut setelah melihat hanya ada sebuah guling di sana dan dia segera berlari ke bawah.

"Junhyo tidak ada di kamar nya!" pekik Daeho dengan nafas yang terengah-engah. Yeonu dan yang lain terkejut mendengarnya.

"Cih biarkan saja dia, merepotkan sekali, kita selamatkan Seokmin-hyung dulu," ucap Taemin.

"Yeonu-hyung, aku takut Junhyo pergi sendiri menjeput Seokmin-hyung," ucap Daeho. Yeonu mengangguk dan segera bergegas memasuki mobil, dia memahami Junhyo dan dia tahu kalau adiknya adalah orang yang sangat keras kepala.

.
.

Junhyo baru saja sampai di sebuah rumah besar, tetapi tidak ada cahaya yang terang, hanya sedikit cahaya yang remang-remang. Jujur saja dia merasa takut, tapi ini adalah misi penyelamatan hyung-nya, dia akan menyelamatkannya. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk Seokmin.

Junhyo menatap layar ponselnya dan titik keberadaan Seokmin memanglah di sana, tepat di dalam rumah besar itu. Dia mendongak seraya menatap jendela pada lantai atas. Dia segera masuk secara diam-diam ke dalam. Karena pintunya tidak dikunci, membuat Junhyo merasa ini kesempatannya.

Dia masuk dan hanya kesunyian yang ada, 'Apa rumah ini kosong?' gumam Junhyo dalam hati.

Junhyo sangat berhati-hati saat memasuki rumah berlantai dua itu, dia perlahan membuka pintu yang berada di rumah itu satu persatu. Dia berharap agar menemukan Seokmin sekarang juga.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki disertai suara seorang pria yang sedang berbincang dengan suara sopran yang tiada lain adalah Mi Yeon dari dalam satu ruangan yang tertutup.

"Aku ingin melihat Seokmin-oppa lagi!" ucap gadis itu. Junhyo tak sengaja menguping. Oppa katanya?

"Besok saja, emosi mu masih memuncak dan kau mungkin bisa saja membunuh nya," ucap seorang pria. Junhyo tersentak mendengar kalimat itu, sepertinya dia harus benar-benar berhati-hati.

BROTHERSHIP [Book 1]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang