~part 24~

4.6K 474 15
                                    

PAGI HARI
Pukul 05.00 AM

Setelah kejadian kemarin malam, di mana Seokmin mendaratkan tamparan keras di pipi Junhyo sehingga menghasilkan tanda kemerehan. Tidak ada yang terjadi lagi setelahnya.

Hari ini adalah awal bagi mereka untuk kembali latihan koreografi seperti biasa. Saat itu manager-nim bilang mereka akan datang. Karena itu Junhyo berusaha keras menutupi bekas tamparan Seokmin dengan make up nya.

Yeonu masih tidak habis pikir kalau Seokmin setega itu sampai melayangkan tamparan di pipi adik kandungnya sendiri. Apa selama ini menyiksa Junhyo tidaklah membuatnya puas?

Di kamar Taemin, dia tengah bersiap dengan pakaiannya yang rapih, karena hari ini dia akan pergi sebentar. Sedangkan Taeyul yang sudah terbangun dari tidur tengah terduduk manis di atas sofa sambil menonton televisi ditemani sang leader.

"Seojun-ah," ucap Daeho yang baru saja menghampiri mereka.

"Eoh? Hyung dari mana saja kau? Aku baru melihatmu," ucap Seojun sambil menatap ke arah sang kakak bak matahari yang kini berdiri dengan rambut yang berantakan. Daeho teringat sesuatu tentang Junhyo.

"Huh, kalau saja kemarin kau lihat pertengkaran antara Seokmin-hyung dengan Junhyo, pasti kau akan sedih juga," ungkap Seojun.

"Apa kau sedih, hyung?" tanya Taeyul.

"Maksudku bukan begitu tae-ah, aku melihat Yeonu-hyung yang sangat menyayanginya dan kupikir mungkin Daeho juga akan sangat sedih seperti Yeonu-hyung, karena dia juga terlihat sangat menyayanginya," ucap Seojun menjelaskan maksud dari perkataannya pada lelaki pemilik boxsmile.

"Apa?! Pertengkaran apa yang terjadi? Apa yang kalian bicarakan?" tanya Daeho yang penasaran.

"Eumh," gumam Seojun.

"Beritahu aku Kim Seojun," ucapnya lagi.

"Nanti kau marah," ucao Seojun.

"Beritahu aku Kim Seojun," ucao Daeho lagi, kali ini penuh dengan penekanan.

"Hm, kemarin malam Seokmin-hyung marah pada Junhyo karena sudah membuat perut Taeyul kesakitan setelah memakan kimchi buatannya, lalu ... ."

"Lalu apa?" tanya Daeho seraya mengernyitkan dahinya.

"Lalu Seokmin-hyung menamparnya," sambung Seojun.

Daeho yang mendengar itu sontak terkejut. Dia menyesal karena dia tidak ada saat itu, jika ada dia pasti akan melindungi Junhyo dari sang kakak.

Lalu, bukankah Yeonu ada? Mengapa dia tidak melindungi Junhyo?

"Kau melihat Yeonu-hyung?" tanya Daeho.

"Oh. Dia sedang di luar karena akan mengantarkan Taemin-hyung pergi ke suatu tempat, tenang saja mereka tidak lama," ucap Taeyul.

"Lalu bagaimana dengan Junhyo, apa dia baik-baik saja?" tanya Daeho.

"Kenapa kau banyak tanya sekali sih? Kenapa tidak lihat langsung saja?" tanya Taeyul sedikit kesal.

"Selamat pagi," ucap Seokmin seraya berjalan menghampiri mereka. Taeyul menyambutnya dengan hangat begitu pun dengan lelaki berlesung pipi.

"Oh, Daeho-ah kau kemana saja baru terlihat? Kau baru muncul?" tanya Seokmin

"Iya hyung, aku tertidur di kamar Yeonu-hyung kemarin karena sedang tidak enak badan," jawab Daeho dengan bohongnya.

Sementara di kamar Junhyo, dia tengah menutup wajahnya dengan make up. Karena tamparan itu cukup keras, membuat pipinya sedikit membengkak. Junhyo berharap manager-nim atau pelatih tidak menyadarinya. Semoga saja.

BROTHERSHIP [Book 1]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang