~] Flashback On [~
"Hyung, ada salju," ucap Juni.
"Yaahh ayo kita main keluar," ucap Taeyi.
"Appa, Juni mau main salju," ucap Juni.
"Tentu saja, ayok kita main bersama," ucap seorang pria paruh baya. Juni berlari keluar dengan senangnya diikuti oleh Taeyi.
"Juni, Taeyi ... Sinii kita main," ajak seorang namja kecil yang biasa di panggil Timmy. Kedua bocah laki-laki itu menghampirinya dan bermain bersama.
Tertawa dan bahagia.
~] Flashback Off [~
"Yeonu-hyung, aku melihat Junhyo!!" teriak Daeho yang terkejut saat melihat Junhyo tergeletak dengan darah di mana-mana. Yeonu berlari menghampiri nya.
"Juni!!" teriak Yeonu. Air matanya tak lagi bisa di tahan, ini sudah amat sangat berlebihan.
Junhyo samar-samar mendengar suara Yeonu dan Daeho sebelum akhirnya dia tak sadarkan diri karena kekurangan banyak darah. Mereka segera membawa Junhyo ke rumah sakit. Sedangkan nasib Mi Yeon dan para bawahannya adalah tinggal di penjara.
Polisi masih mencari siapa pelaku yang telah menusuk Junhyo melalui sidik jari yang berada di sebuah pisau.
~]][[~
Pagi hari
Dirumah sakit
Mata Yeonu dan Daeho sembab karena terlalu banyak menangis. Rasa sakit, khawatir, menyesal, sedih, semuanya bercampur aduk.Junhyo tengah terbaring di atas kasur putih di sebuah ruangan dengan jarum infus yang menancap di pergelangan tangan nya. Kondisinya tak sadarkan diri, karena dia terlalu banyak kehilangan darah.
Seokmin sudah pulang tadi pagi pukul 05.00 AM tanpa harus di rawat inap, karena dia hanya mengalami luka lebam di lengannya. Sungguh ini adalah kejadian buruk yang belum pernah terjadi pada Seokmin dan yang lainnya.
Yeonu menyuruh Daeho pulang untuk mengabari yang lain kalau Junhyo dirawat. Daeho dengan berat hati menuruti permintaan sang kakak.
Yeonu melangkah memasuki ruangan di mana adik nya tengah terbaring lemah tak berdaya dengan perban di perutnya. Dia menggenggam tangan sang adik. Ini sebelumnya pernah terjadi, di rumah sakit ini, dan di kamar ini. Yeonu menatap mata Junhyo yang terpejam lekat.
"Hey, bangun lah ini sudah pagi," ucap Yeonu berusaha tersenyum meskipun air matanya terus menetes.
"Kalau kau bangun hyung akan membuatkanmu sarapan," ucap Yeonu lagi. "Ani, bahkan hyung akan menyuapi mu," sambung nya.
Claack.
Seorang membuka pintu kamar Junhyo membuat lelaki berkulit putih salju itu menoleh.
Ternyata orang tersebut adalah dokter Hwang, dia berjalan mendekati Junhyo dan memeriksa keadaannya.
"Jantung Junhyo semakin melemah Yeonu-ah," ucap dokter Hwang. Yeonu hanya bisa menahan sesak di dadanya.
Clackk.
"Dokter, pasien atas nama Kim Jungjie telah meninggal," ucap seorang perawat yang baru saja membuka pintu kamar inap Junhyo.
"Suruh Hye mengurusnya, aku masih harus mengurus pasien lain," ucap dokter Hwang.
"Baik dokter," ucap perawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERSHIP [Book 1]✔
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Judul : BROTHERSHIP Jeon Junhyo seorang remaja berusia 17 tahun, menetapkan diri nya menjadi seorang idol dalam sebuah grup boyband korea. Dengan harapan dapat bertemu keluarganya. Namun, sesuatu yang membuatnya terluka...