BACA PART 1-5 SAYA YAKIN KAMU TIDAK AKAN BERPALING :)
Happy Reading > <
Pipi tembem Febby menggembung setelah memasukkan sepotong bakpao kedalam mulutnya. Kini, Febby sedang menyantap lezat sarapan paginya dikelas.
Rutinitas pagi seorang Febby Giovani disekolah memang seperti itu sarapan dengan bakpao buatan Fani-Mamanya.
Jika, biasanya orang-orang diluaran sana sarapan dengan roti atau nasi goreng, maka lain halnya dengan Febby, gadis itu lebih menyukai bakpao untuk mengawali paginya. Dan hal itu sudah menjadi kebiasaanya sedari kecil.
"Wooyy," dengan tiba-tiba Adit datang dari arah belakang membut Febby kaget setengah idup, eh setengah mati maksudnya.
Bakpao yang tadinya dikunyah Febby muncrat membuat Adit tertawa paus, eh puas. Wkwk.
"ADIIITTT, BISA GAK SIH SEHARI AJAH LU GAK BIKIN HIDUP GUE JADI SUSAH!!!" Febby berteriak yang membuat teman-teman sekelasnya kompak menutup telinga.
"Febby, bisa gak sih sehari ajah gak bikin telinga gue jadi pengen pecah gara-gara dengar suara lo yang kayak petir!" timpal Adit seraya mengusap-usap telinganya yang terasa panas.
"Gak bisa, siapa suruh lo kagetin gue!" Febby kembali mencomot bakpaonya.
Adit duduk diatas meja sebelah tempat duduk Febby yang meja itu adalah tempat duduknya sendiri.
"Eh, Feb. Mabar yok!"
Febby bisa dibilang seorang gamers, hobbynya yang hebat bermain game online membuat dirinya banyak berteman dengan laki-laki.
"Heleh, sok-sok ngajak mabar lo. Ujung-ujungnya juga lo kalah. Hahaha!" Febby tertawa meremehkan.
"Wahh ngeremehin kemampuan gue lo, Feb."
"Bukan ngeremehin, tapi biasanya kan memang gitu lo selalu kalah, gak pernah menang lawan gue!"
"Gue berani taruhan, kalo kali ini gue yang menang," ucap Adit penuh dengan kepercayaan diri, "kalo lo yang menang gue traktir lo bakpao sepuasnya!"
Mendengar kata bakpao, mata febby langung berbinar.
"Seriusan lo!"
"Iyya, sampe gerobak sama abang-abangnya gue bawain ke lo sekalian."
"Yuk, gak usah nunda waktu lagi kita Mabar sekarang!" Febby menaruh sepotong bakpaonya kedalam kotak bekal berwarna hitam putih dengan gambar panda, lalu langsung merogoh kantong bajunya mengambil ponsel dan siap bertempur adu kekuatan degan game online melawan Adit.
"Eehh, tapi kalo lo kalah. Lo harus catatin gue tugas rangkuman bahasa indonesia yang sebentar bakal dikumpul."
Febby melongo, ia tahu betul tugas merangkum yang dimaksud Adit itu bukan main-main banyaknya.
"Lo belum selesai ngerangkum?"
"Iya."
"Hahaha," Febby tertawa.
"Emang lo udah?" tanya Adit.
"Ya iyya lah, belom. Hehe" Febby menyengir tanpa dosa. "Udah ayo kita mabar, cepet mau main apa? Pubg? free fire? Ml? Oh atau main hago ajah yang gampang, gue gak tega ngeliat lo kalah. Haha."
Febby menoleh kearah Adit yang sedang sibuk memeriksa saku celananya lalu berlanjut membongkar isi tasnya.
"Lo ngapain lagi sih patung pancoran, katanya mau main?" tanya Febby.
"Tunggu dulu, gue lagi nyari hp gue dimana?" Dengan tangan masih mengutak-atik isi tasnya, Adit masih sempat menjawab pertanyaan Febby.
Adit menepuk jidatnya, "ohh iyya, kelupaan diatas meja. Astaga Adit pikun dipeliharaa goblok emang gue tolol," Adit mengumpati dirinya sendiri. Penyakit pikunnya semakin parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL [END]
Teen Fiction"Kesalahan terbesarku tak bisa mencintai siapapun selain kamu!" ••• Menceritakan tentang Febby Giovani, gadis gila pengincar Cogan disekolah. Cantik, tangguh dan pantang menyerah, berwajah tembem, bertubuh mungil, manja, bawel memiliki tingkat keper...