"Ingin rasanya aku membunuh waktu, memaksanya berhenti dengan cara tak menentu, kemudian akan ku sihir kamu agar bisa menjadi miliku, lantas setelah itu duniamu akan menjadi duniaku."
• C R A Z Y G I R L •
Febby tersenyum, melihat dirinya di pantulan kaca kamarnya. Ia sangat puas dengan hasil dandanannya yang nampak terlihat natural tapi cantik. Baju kaos putih bergambar micky mouse dengan celana pendek hitam, membuat dirinya semakin terlihat percaya diri.Senyum itu belum juga pudar sedari tadi, hari ini Febby jamin akan merasakan kebahagiaan yang sebelumnya belum ia rasakan. Penantian yang selama ini ia inginkan akan membuahkan hasil yang memuaskan. Febby yakin.
Tinn
Notifikasi masuk ke pesan whatsapp Febby, dengan cepat Febby langsung melihatnya dan nama Pangeran tertera di layar pertama sebagai pesan yang baru saja.
Pangeran
Gue udah didepan rumah lo!Febby berteriak kencang, deruh nafasnya memburu, degup jantungnya berjalan tak normal.
Sebelum turun dan menemui Pangeran, Febby memastikan dirinya sekali lagi di kaca cermin. Menghelai nafas kemudian ia tersenyum simpul.
Dengan langkah cepat, Febby menuruni tangga rumahnya, berjalan mendekat kearah pintu, dan tepat setelah pintu dibuka di detik itu pula Pangeran membalikkan badanya yang semula membelakang.
Bibir Febby terangkat keatas, menciptakan senyum teramat manis disana, "Pangeran."
Demi apapun melihat kehadiran Pangeran saja sudah membuatnya bahagia. Ternyata ucapan pria itu tadi malam bukan sebuah kebohongan belaka. Pangeran benar-benar menepatinya.
Disaat Pangeran mengantar Febby pulang semalam, Pangeran berjanji akan mengajak Febby bersenang-senang di hari esoknya. Karena disaat malam minggu kemarin, Pangeran sudah membuat Febby kecewa, dan sebagai wujud permintaan maafnya, ia mengajak Febby jalan-jalan hari ini. Dan menghabiskan sisa-sisa waktu dari 24 jam masa pacarannya. Dan Pangeran bersedia.
"Siap berangkat?"
"Siap dong," Febby menjawab penuh antusias.
"Lutut lo gimana?"
"Udah enggak apa-apa. Febby udah obatin kok."
"Ya udah, orang tua lo udah ada? Gue pengen pamit."
"Macan sama Pateng belum pulang, katanya pulangnya besok," jawab Febby, memang kedua orang tuanya sedang berada di luar kota karena pekerjaan yang akhir-akhir ini membanyak.
Pangeran melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya sebentar, kemudian beralih pada Febby yang masih mempertahankan senyum di bibirnya.
"Tersisa tiga jam dari dua puluh empat jam yang gue kasih kesempatan, manfaatin sebaik-baiknya!" ujar Pangeran datar, tapi mampu membuat senyum Febby memudar.
"Iya, tapi Pangeran harus janji perlakukan Febby sebagai pacar kali ini! Enggak kayak kemarin."
Pangeran terdiam.
"Bisakan? Pliss, waktu Febby gak banyak buat jadi pacarnya Pangeran. Cuma tiga jam kedepan ajah kok, setelah tiga jam itu Pangeran terserah mau ngapain."
"Gue usahain," jawab Pangeran singkat. Kemudian berjalan menuju motornya yang terparkir diluar pagar rumah Febby. Namun ketika hampir sampai, Pangeran berhenti, menoleh kearah Febby yang masih setia berdiri ditempatnya, "jadi berangkat gak?" tanyanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL [END]
Teen Fiction"Kesalahan terbesarku tak bisa mencintai siapapun selain kamu!" ••• Menceritakan tentang Febby Giovani, gadis gila pengincar Cogan disekolah. Cantik, tangguh dan pantang menyerah, berwajah tembem, bertubuh mungil, manja, bawel memiliki tingkat keper...