CG-13. Perkara senyum

1.7K 89 30
                                    

"Jangankan menjadi pemilik senyummu, memintamu tersenyum saja, kamu enggan melakukan hal itu."

-Febby Giovani-

C R A Z Y G I R L•

-oOo-

Vote+Comment

Instagram : @rachma.arsyad

Happy reading ><

-oOo-

06.15

Suara sepatu Febby sudah beradu dengan lantai koridor sekolah sepagi ini. Di koridor sekolah yang masih sepi, ia sangat leluasa dengan aktivitasnya sekarang, berjalan santai menuju kelas XI IPA 1—kelas sang pujaan hatinya, Pangeran Raga Adipta.

Senyum Febby semakin merekah mengingat kemarin malam, Pangeran membawakannya Bakpao. Dan di pagi hari ini, Febby akan membalas perlakuan Pangeran dengan membawakan pria itu sarapan kesukaannya. Nasi goreng dengan telur mata sapi. Terdengar sederhana memang, tapi itu lah Pangeran.

Nasi goreng yang di bawa Febby pun adalah hasil masakannya sendiri. Gadis itu rela bangun jam 4 subuh, hanya untuk membuatkan sarapan untuk pria itu.

Searching di internet cara membuat nasi goreng, karena memang Febby tidak ahli di bidang memasak. Demi Pangeran, Febby rela melakukan apapun. Dan Febby berharap, Pangeran akan menyukai masakannya.

Langkah kaki Febby tiba-tiba berhenti tepat di ambang pintu kelas XI IPA 1. Senyumnya yang sedari tadi merekah perlahan memudar, alisnya pun bertaut satu sama lain. Pemandangan yang sekarang di lihatnya, mampu menimbulkan deretan beberapa pertanyaan.

Bola mata Febby kini melihat Maudy dan Pangeran berdua di kelas Pangeran yang masih terbilang sangat sepi, hanya ada Maudy dan Pangeran saja. Dengan Maudy yang sepertinya menyodorkan kotak makan kepada Pangeran. Bahkan Febby bisa melihat keduanya saling membagi senyum satu sama lain. Pangeran nampak sangat akrab dengan sahabatnya itu.

Ini bukan kali pertama Febby melihat Maudy dan Pangeran saling melempar senyum ataupun tawa. Ia pernah melihat sebelumnya. Kejanggalan muncul di benak Febby. Febby sungguh sangat menginginkan posisi Maudy sekarang, berbagi senyum dengan orang yang di cintainya.

Mengapa Pangeran tidak pernah menampakkan senyumnya padaku? Selalu saja Maudy.

Pertanyaan itu sudah menghiasi kepala Febby. Tapi dengan cepat ia menepisnya. Ia masih bisa bersyukur, setidaknya Febby masih bisa melihat senyum Pangeran, walaupun itu bukan karena dirinya yang ciptakan.

Pangeran meraih kotak makan yang disodorkan Maudy. Memang sejak keduanya berpacaran, Maudy rutin membawakan pacarnya itu sarapan.

“Maudy?” setelah bergelut dengan alam pikirannya, Febby memberanikan diri untuk membuka suara, perlahan ia mendekatkan dirinya pada kedua sejoli itu.

“Febby?” Maudy meneguk salivanya susah payah, berharap Febby tidak berpikir tidak-tidak dengan dirinya dan Pangeran.

“Maudy, lo ngapain disini?” tanyanya, ia kini melirik kearah Pangeran. “Berdua bareng Pangeran lagi?”

“Gu-Gue,” gelagapnya, otak Maudy dibuat berpikir oleh pertanyaan Febby. “Gue kesini karena mau nanyain jawaban soal pelatihan olimpiade ke Pangeran. Gue kesusahan buat jawabnya,” alibi Maudy berharap Febby akan percaya dengan apa yang di katakannya.

“Tapi, tadi gue liat lo, nyodorin kotak makan buat Pangeran,” ucap Febby lalu melirik sebentar ke tangan Pangeran yang sedang memegang kotak makan milik Maudy.

CRAZY GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang