"Dimasa kecil aku mengira seorang Pangeran hanya ada didunia dongeng saja. Tapi setelah aku bertemu kamu! Ternyata sosok Pangeran ada juga dikisah cerita kita dan begitu tampak nyata!"
-Febby Giovani-
-oOo-
Dengan raut wajah ditekuk Febby memasuki kelasnya XI IPA 3. Rencananya tadi sebelum bertemu Pangeran ingin belok ke kantin dan tak mau masuk ke kelas menjadi batal. Rasa kessalnya lebih besar dari pada laparnya.
Febby menjelajahi kelasnya dan tak menemukan sesosok pak Eko si guru botak kumis tebal yang nyebellin bagi Febby.
"Eh, Feb. Kenapa muka lu ditekuk, udah kayak kaleng rongsok. Hahaha!!!" Adit tertawa diikuti Bobi.
"GUE SEBBELL SEBBELL SEBBELLL!!!"
"Eh mulut rombeng kenapa sih lo? Dateng-dateng udah teriak ajah?" Tanya Bobi.
"GUE DI TOLAK COGAN!!!"
"HAAAHH???" Kaget Maudy, Adit, dan Bobi bersamaan. "Hahahaha!!!" Sedetik kemudian ketiganya tertawa, membuat Febby semakin merasa kessal.
"DIEM LO SEMUAA!!!" Febby berteriak Frustasi. Sahabat-sahabatnya ini bukannya menenangkanya malah tertawa.
"Kok bisa sih, lo ditolak Cogan. Biasanya kan lo selalu berhasil, kalo masalah Cogan?" tanya Maudy.
"Jadi gini ceritanya-"
Dengan gerakan cepat, Adit dan Bobi membawa bangkunya lalu duduk disamping meja Febby, seperti membuat kelompok.
"Gimana-gimana?" tanya Bobi tak sabaran.
Febby mulai menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan Pangeran tanpa terlewatkan, mulai bagaimana bisa keduanya bertubrukan, membantu Pangeran memungut kertas, hingga bagaimana cara Pangeran menolak Febby dengan sangat tak di sangka-sangka.
Maudy, Adit dan Bobi yang mendengar cerita Febby meledakkan tawanya, terlebih lagi Bobi cowok yang berperawakan bongsor itu, sudah menggulung-gulungkan badannya dilantai karena tak kuasa tertawa.
"Pokoknya gue kessel bangett, dia satu-satunya cowok yang berani nolak Gue," Febby mengeretakkan giginya tak terima dengan penolakan Pangeran tadi.
"Cogan itu namanya siapa, Feb?" tanya Maudy, karena Febby tadi tidak mengucapkan nama Pangeran saat bercerita.
"Nah iya namanya siapa? Siapa tau ajah abwang Bobi kenal?" sahut Bobi yang kembali duduk dikursinya.
"Pangeran," Febby menjawab malas.
"Pangeran?" Adit nampaknya berfikir.
"Pangeran?" gumam Maudy.
"Pangeran kodok? Hahaha," Bobi tertawa lagi.
"Bukan goblok."
"Terus apa pinter?"
"Gue lupa Pangeran apa? Yang penting nama dia panjang, dan yang terpenting dia itu ganteng. Gak kayak lo, yang gendut jellek, kayak badak."
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL [END]
Teen Fiction"Kesalahan terbesarku tak bisa mencintai siapapun selain kamu!" ••• Menceritakan tentang Febby Giovani, gadis gila pengincar Cogan disekolah. Cantik, tangguh dan pantang menyerah, berwajah tembem, bertubuh mungil, manja, bawel memiliki tingkat keper...