"Aku mencintaimu sepenuh hatiku. Tapi kamu tidak memiliki hati untuk bisa mencintaiku. Sesulit itu kah kamu untuk membalas perasaanku?"
•C R A Z Y G I R L•
-oOo-
"Gue suka sama lo!"
Demi apa? Adit kini benar-benar menyatakan apa yang sedari lama ditahannya. Mengakui perasaannya pada Febby. Ia sudah muak dengan segala keadaan yang selalu saja memaksa dirinya untuk menutupi bahwa ia menyukai gadis disebelahnya ini.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Febby tidak melakukan reaksi apapun. Bahkan bibirnya tertutup rapat.
Namun didetik berikutnya, Febby benar-benar meledakkan tawanya. Perutnya merasa geli. Menurutnya, lawakan Adit kali ini sangatlah lucu.
Menghelai napas, Adit benar-benar tidak tau apa yang terjadi pada Febby. Pikirannya menerka-nerka. Otak gadis itu benar-benar koslet sepertinya. Apakah ia harus menghubungi pihak Rumah Sakit Jiwa sekarang?
"Kok lo ketawa?"
Febby tak menjawab. Dirinya masih dikuasai oleh tawa. Bahkan Adit tak pernah melihat Febby tertawa sebesar ini.
"Hedeehh deehh dehh. Hahaha," Febby masih kualahan memberhentikan tawanya. Kedua tangannya memegangi perutnya yang terasa digelitik.
"Lo mah kalo bercanda suka kelewatan, Haha." ucap Febby disela-sela tawanya. "Lucu lu, Hahaha."
Adit mengerti sekarang. Febby beranggapan bahwa dirinya hanya bercanda. Sungguh, Adit tak pernah menduga hal ini. Khayalannya tidak sesuai kenyataan yang ada.
Apakah mengungkapkan perasaan adalah sebuah lelucon? Apakah perasaan Adit selama ini tak pernah dianggap serius?
"Gue serius, Feb. Gue benerran suka sama lo!" ucap Adit. Bagaimana bisa Febby beranggapan bahwa Adit sedang bercanda.
"Udah deh, Dit. Gue gak butuh lawakan lo sekarang. Gue butuhnya makanan, gue laper. Ayo ke kantin!" ajaknya, seraya menarik tangan Adit, menggiring pria itu ke kantin bersamanya.
Sampai kapan? Lo sadar, kalo gue itu serius suka sama lo.
-oOo-
"Woy mantan!"
Sapaan itu, menyambut kedatangan Febby dan Adit ketika keduanya baru saja memasuki area kantin. Dilihatnya sana, Reyhan tengah melambaikan tangannya mengarah pada Febby. Bahkan Pangeran yang duduk satu meja berhadapan dengan Reyhan, sampai tersedak dibuatnya.
Mantan? Pangeran membatin. Ia memang belum tahu bahwa Febby dan Reyhan sudah putus beberapa hari yang lalu.
Febby yang tahu dengan keadaan Pangeran yang tersedak nasi goreng, langsung berinisiatif menyodorkan minuman. Dan apesnya, minuman itu adalah milik Bobi. Meja yang diduduki Bobi yang bersebelahan dengan meja Pangeran, membuat Febby leluasa mengambil minuman itu tanpa izin.
"Woy Feb, minuman gue!" ubris Bobi, yang mendapat pelolotan tajam dari Febby.
"Nih, Pangeran minum!"
"Gak usah!" tolak Pangeran tak berminat menerima niat baik Febby.
Febby yang biasa dengan penolakan Pangeran, hanya bisa tersenyum. Berusaha tegar, walau hatinya sudah rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL [END]
Подростковая литература"Kesalahan terbesarku tak bisa mencintai siapapun selain kamu!" ••• Menceritakan tentang Febby Giovani, gadis gila pengincar Cogan disekolah. Cantik, tangguh dan pantang menyerah, berwajah tembem, bertubuh mungil, manja, bawel memiliki tingkat keper...