CG-17. Langit malam

1.5K 77 12
                                    

"Aku hanyalah seorang pengecut, yang hanya dapat mencintaimu dalam diam, tanpa berani terang-terangan"

-Aditya Fedrosa-

-oOo-

Vote + Comment > <

Happy Reading :)

Waktu sudah menunjukkan angka delapan lebih empat puluh lima menit di jam dinding yang terpajang indah dikamar seorang gadis. Dengan pipi yang menggembung, karena mencomot besar-besaran makanan kesukaannya sedari kecil, Bakpao. Ntah kenapa gadis itu tidak pernah alpa dalam memakan kue berwarna yang berdomoninan berwarna putih itu. Menurutnya satu hari tanpa makan bakpao, ada sesuatu yang kurang dalam harinya, begitu juga dengan melihat Pangeran. Jika disuruh memilih antara bakpao dengan Pangeran, Febby sudah dipastikan bingung mau menjawab apa.

Febby Giovani. Gadis itu sedang tidur tengkurap dengan ponsel yang dimainkannya. Permasalahannya tadi dengan Nurul disekolah pun telah usai. Baik Nurul maupun Febby sudah saling memaafkan. Nurul yang sadar letak kesalahannya, mengaku bahwa ia seharusnya tidak bersikap sok mengatur-atur kepada Febby. Dan Febby juga yang sadar akan kesalahannya, mengaku bahwa ia seharusnya tidak terlalu cepat terselut emosi dan mengambil keputusan sepihak. Dan pada akhirnya keduanya saling berpelukan.  Febbypun masih bergabung di PPC Squad. Ego memang harus disingkirkan demi pertemanan yang terus bertahan.

Tinn...

Suara alunan notifikasi singkat masuk kedaam pesan WhatsApp Febby. Dengan gerakan secepat kilat, Febby langsung membukannya. Hal yang diinginkan Febby sedari pagi akhirya terjaba juga.

Maudy
Online

Sorry yah Feb, gue baru sempet balas chat lo

Seharian ini emang sibuk Olimpiade sampe lupa ngecheck HP

Pangeran lagi istirahat Feb, katanya capek

Berakhir dengan Foto Pangeran yang dikirimkan Maudy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berakhir dengan Foto Pangeran yang dikirimkan Maudy. Disaat itu juga Febby langsung berjingkrak kegirangan menuruni kasur King Size- nya. Ia seperti orang yang sedang memenangkan undian uang miliaran .

"YA ALLAH YA ROBBI SI CALON IMAM GANTENG BANGET," Febby berteriak sejadi-jadinya. Bahkan Fani—Macannya sangat dapat mendengar teriakan anak gadisnya itu dari dapur.

Kedua ibu jari tangan Febby, semakin memperbesar Foto Pangeran agar dapat terlihat jelas dimatanya.

Napas gadis itu naik turun. Seperti layaknya atlet lari marathon, Febby sangat dapat merasakan detakan jantungnya berpacu dengan cepat. Melihat Foto Pangeran yang kelewat ganteng itupun ingin rasanya Febby menemui Pangeran secara langsung.

CRAZY GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang