EPILOG

3.7K 114 35
                                    

Febby tersenyum sangat manis setelah mengoles liptint sebagai sentuhan terakhir di bibir mungilnya. Dipantulan kaca kamarnya, ia melihat penampilannya dari atas sampai bawah yang telah mengenakan baju seragam sekolah lengkap yang sangat ia rindukan itu. Dan akhirnya setelah 2 minggu masa penyembuhannya, ia diizinkan untuk kembali ke sekolah.

Mendengar suara klakson dari bawah sana, Febby bergerak kearah jendela melihat Adit dengan motor hitamnya. Bergerak cepat, Febby mengambil tasnya diatas kasur kemudian menuruni tangga, menyalami Fani dan memasukkan kotak makan berisikan bakpao yang telah disediakan Mama Cantiknya itu.

"Febby berangkat."

Fani tersenyum melihat Adit dan putri tunggalnya itu berangkat ke sekolah. Fani tak henti-hentinya mengucap rasa syukur setelah tragedi kecelakaan yang dialami Febby, dan akhirnya gadis itu bisa sehat kembali.

Setelah memakan beberapa waktu diperjalanan, Adit dan Febby tiba di sekolah dengan suasana sudah ramai. Keduanya berjalan santai dikoridor, banyak sapaan menuju pada Febby, mereka turut senang kembalinya gadis ceria itu ke sekolah.

"Liat kan lo, gue itu masih famous di sekolah ini. Walaupun lama gak muncul," ucap Febby dengan sombongnya pada Adit.

"Hemm iya in ajah," Adit membalas sesukanya.

"Habis Pangeran, kayaknya gue bakal nyari Cogan lagi deh haha," ungkap Febby mengutarakan niatnya kemudian diakhiri tawa gadis itu.

Adit melirik Febby sebentar, "ngapain sih lo susah-susah nyari Cogan? Gue kan Cogan juga," Adit menaik turunkan alisnya tak luput juga senyum menawan dari pria itu untuk menggoda Febby.

"Kressek mana kresek?"

"Mau ngapain?"

"Pengen muntah," celetuk Febby yang langsung diberikan serangan oleh Adit berupa cubitan menyebalkan di pipi tembem gadis itu.

"Sakit tolol," ringis Febby berniat untuk membalas kelakuan Adit, malah pria itu berlari secepat kilat.

"Kejar gue kalo bisa!" teriak Adit menantang yang jaraknya sudah lumayan jauh dari Febby.

"Nyebellin!"

Febby terus mengejar, nyatanya tenaga Adit jauh lebih besar darinya. Hingga sampai di kelas Febby dikejutkan oleh pemandangan Maudy yang tengah menyodorkan Pangeran sekotak bekal makanan.

Febby mendekat, "selamat pagi Pangeran," sapa Febby dengan ceria.

"Pagi juga, Feb." balas Pangeran kikuk.

Febby melirik Maudy, memperhatikan gadis itu yang hanya diam dengan pandangan kebawah, membuat Febby menggelegarkan tawanya.

"Aelah Maudy, lo gak usah cemburu. Gue gak bakalan rebut Pangeran dari lo, jadi santuy."

Maudy mengangguk singkat, kemudian terkekeh pelan percaya akan ucapan sahabatnya itu.

"Eh Pangeran di kelas lo ada Cogan gak? Gue mau ngebet lagi." tanya Febby, gaya ucapan Febby ke Pangeran pun sudah berubah.

"Ngapain sih cari Cogan di kelas gue? Adit kan ada, dia juga ganteng kok, Feb."

Sama persis dengan ekspresinya tadi, Adit lagi-lagi menaik turunkan alisnya, tak lupa senyum yang memperlihatkan betapa dalamnya lesung di kedua pipinya itu. Dan ekspresi Febby pun juga masih sama seperti tadi, pengen muntah.

CRAZY GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang