"Mencintaimu itu mudah tapi melupakanmu yang susah"
• C R A Z Y G I R L •
-oOo-
"Assalamu'alaikum, Bu!"
Maudy masuk kedalam kelasnya, sembari membawa patung Torso Anotomi dengan sangat kerepotan. Seharusnya ia tidak seperti ini, andai saja Febby tidak terjatuh dari tangga tadi.
"Wa'alaikum salam," jawab Bu Rena lalu melihat ada yang aneh, ia baru sadar Febby tidak bersama Maudy. "Eh, Febby-nya dimana?" tanyanya.
Maudy meletakkan patung Torso Anotomi yang dibawanya terlebih dahulu diatas meja guru. Kemudian menjawab pertanyaan Bu Rena.
"Febby jatuh dari tangga, Bu," jawab Maudy membuat seisi kelas menjadi kaget berjamaah.
"Terus Febby sekarang dimana? Dia gak luka kan? Gak sampai berdarahkan?" sahut seorang pria yang duduk dibawa sana. Adit, siapa lagi. Pria berlesung pipi itu nampak sangat kaget, rasa khawatir mulai menjalar menguasai pikirannya.
"Febby sekarang di UKS," ucap Maudy memberi tahu.
Sedetik berikutnya Adit langsung bangkit dari duduknya. Tanpa salam, izin ataupun pamit kepada Bu Rena, pria itu langsung keluar kelas menuju UKS.
Derap langkah Adit sangat terburu-buru. Tanpa ragu ia berlari-lari kecil. Ia sangat-sangat khawatir. Semarah apapun ia kepada gadis itu, ia tidak akan pernah mau melihat Febby terluka.
Jujur saja, Adit menyessal. Andai ia tidak menolak perintah Bu Rena untuk mengambil patung Torso Anotomi bersama Febby, ia bisa menjamin bahwa sahabatnya itu tidak akan jatuh dari tangga. Ia akan menjaga Febby agar gadis itu tidak dalam bahaya.
Tapi apalah daya? Nasi sudah menjadi bubur dan semua sudah terjadi.
Tepat diambang pintu UKS langkah Adit tiba-tiba berhenti. Melihat pemandangan didepannya. Febby sedang bersama seorang Pria. Dan Adit sangat dapat menebak pria itu siapa, walaupun hanya sebatas punggung saja.
Pangeran bersimpuh didepan Febby, dengan gadis itu duduk dikursi. Mengoles minyak ke kaki Febby kemudian mengurutnya pelan. Terdengar ditelinga Adit pekikan dari Febby, menandakan bahwa gadis itu kesakitan.
Adit membalikkan badanya, tidak ingin melihat Pangeran yang mencoba menyembuhkan kaki gadis yang dicintainya.
Adit meruntuki kebodohannya. Jika tadi ia sangat menyesal karena ia tidak menuruti permintaan Bu Rena untuk mengambil patung Torso Anotomi bersama Febby dan akhirnya gadis itu jatuh dari tangga, Adit lebih sangat menyesalkan lagi kenapa ia ingin melihat keadaan Febby, sampai akhirnya melihat pemandangan seperti ini.
Adit menyesal mengapa ia nampak sangat mengkhawatirkan kondisi Febby padahal tercipta senyum dibibir gadis itu karena ada Pangeran disana yang mengobati lukanya.
Adit menyesal mengapa ia masih saja mencintai gadis itu, walaupun gadis itu jelas-jelas tidak mencintainya.
Adit menyesal, sangat menyesal.
"Pangeran, Febby boleh nanya sesuatu?"
"Apa?" sahut Pangeran tak mendongakkan kepalanya, ia begitu fokus mengurut kaki Febby. Mencoba untuk menyembuhkannya. Pangeran tidak lihai memang, tapi ia sedikit tahu jika menyangkut masalah kaki terkilir seperti kaki Febby.
"Pangeran sudah mulai suka sama Febby?"
"Belum."
"Wah, berarti nanti bakal suka dong?" sahut Febby antusias masih ada harapan menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL [END]
Novela Juvenil"Kesalahan terbesarku tak bisa mencintai siapapun selain kamu!" ••• Menceritakan tentang Febby Giovani, gadis gila pengincar Cogan disekolah. Cantik, tangguh dan pantang menyerah, berwajah tembem, bertubuh mungil, manja, bawel memiliki tingkat keper...