Sewaktu pulang sekolah, Agatha ditarik paksa oleh Alvaro menuju taman belakang. Seperti biasa, banyak siswa yang heran dan greget sama mereka berdua.
"ih, varo!! Lepasin..apa apaan sih!! Lepas var..lepas. Malu tau gak!! Sakit!! Gila lo!! Mau dibawa kemana sih!!! Gue mau pulang..!!" rengek Agatha.
"Bawel!"
Sesampainya ditaman belakang, Alvaro melepaskan genggamannya.
"Nah, dari tadi napa lepasinnya. Merah kan tangan gue. Mau apaan sih..Ribet amat..buaruan ngomong. Masih banyak urusan gue. Kalo lama gue pulang." omel Agatha
"Lo inget gak?" kata Alvaro.
"inget apaan yang jelas! Kalo ngomong sama gue panjang napa?"
"Dulu, pertama kali ketemu."
"terus kenapa?"
"janji lo?" tanya nya. Agatha lalu menapuk mulutnya beberapa kali.
"yaelah lupain aja kali. Lo kan orang baik kan?" rayu nya sambil mengelus lengan varo.
"gabisa! Kata lo dalam hidup lo itu gak ada kata main main! Dulu lo bilang kalo lo satu kelas sama gue, satu bangku sama gue, lo bakal ngabulin apa permintaan gue, sampai kapanpun. Dan sekarang gue minta lo mau gak mau jadi asisten gue. Gampang kan?" katanya.
"Lo sakit ya? Ngomong panjang amat. Habis? obat irit bicaranya?" sembari menempelkan punggung tangannya di dahi Varo.
"sekarang lo jadi asisten gue! TITIK!"
"Eh..eh gak bisa gitu dong! Gue belum setuju! Main ambil keputusan aja. Gue gak mau. Gak ada yang lain apa? Selain jadi babu lo? Gue itu gak bisa jadi pembantu lo! Gak bisaa pokoknya gak bisa. Gak level gue jadi pembantu looooo" sergahnya.
"yang lain? Emm..kalo lo mau jadi pacar gue?"
"Muke gile lo!!! Gak bisaaaa yang lain!!! Gue gak bakaal mau jadi pacar lo!"
"Gak ada! Pilihannya cuma dua. Asisten atau pacar?" tanyanya.
Agatha berpikir sejenak.Beberapa detik kemudian," buruan jawab! Susah amat sih."
"yaudah..iya. Gue..gue..gue..jadi as..asis..asisten lo!! Puas lo!"
"Bwahaha...oke deh. Oh iya satu lagi!"
"apaan dah!! Banyak amat sih!"
"kemarin kan gue bilang, waktu pulang sekolah lo kudu ke parkiran, kenapa gak keparkiran?" selidik nya.
"anu...anu.." binggung Agatha.
"Anu apaan? Kalo ngomong yang jelas! Takut kan lo sama gue. Udah bilang aja!" kata Alvaro sembari melangkah menuju hadapan Agatha dan memajukan wajahya.
"Dih.. Siapa juga yang takut sama lo? Orang kemarin kanjeng ratu kumpul juga!" bela Agatha.
"ohh gitu. Yaudah lo harus jadi asisten yang baik dan lo harus baik sama gue. Promise?" ujarnya
"Promise!" kesal Agatha.
"Yaudah, lo laper kan?" tanya Alvaro.
"hmm. Yaudah gue pulang!! Bye!!" kata Agatha melangkah meninggalkan tempat. Namun, Alvaro sudah mencekal terlebih dahulu tangan Agatha.
"apaan lagi sih? Belum puas lo ngomong selebar tadi?"
"pulang sama gue" Alvaro menekan bicaranya.
"gak usah. Gue bisa pulang sendiri." tolak nya.
"pulang. Sama. Gue!" Alvaro kembali menekankan nada bicaranya.
" Iya deh. udah buruan cepet Gue pengen pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Romance#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...