Baper

1.6K 36 0
                                    

Harap para readers menyiapkan tisu:)

***

Jemari Alvaro sejak tadi sudah menggenggam kuat. Pertanda jika dia sedang marah. Munculah ide baru dalam otaknya.

"Oh iya.. gue pergi lagi. Mau ketemu sama orang yang Lo sebut cabe Amerika di club. Nanti gausah kaget ya kalo gue pulang mabok, soalnya kalo sama dia hawanya pen mesraan terus. Kalo sama dia kan bisa cipokan gratis, satu jam bisa, dua jam bisa, semalem juga bisa. Paling-paling juga gue ga pulang. Nginep di hotel sama dia. Ohh tuhan, nikmat yang haqiqi." Cerocos Alvaro.

Tanpa pikir panjang, Agatha mengalungkan tangannya di leher Alvaro. Memeluknya erat. Sampai Alvaro tidak bisa bernapas. Setelah sesi pelukan, ia tiba-tiba mencium bibir Alvaro sekilas. Hanya sekilas, menempelkan bibirnya dengan bibir Alvaro hanya satu detik.

Alvaro yang tahu gelagat Agatha, hanya terkekeh geli. Memandangi mata Agatha yang sudah memerah menahan tangis sejak tadi.

"Berani ya cium-cium gue? Hem?" Tanya Alvaro.

"Gue..gue ga mau Lo cipokan sama cabe Amerika! Gue..gue ga rela Lo tidur di hotel sama dia! Gue..gue..ga mau Lo selingkuh!" Kata Agatha menitihkan air mata.

"Lo kenapa sih? Bisa banget bikin gue nangis hiks..ga kasihan sama gue?! Lo jahat var.. jahat banget! Hiks..hiks...aaaaa! Alvaro jahat! Alvaro jahat!"

Agatha memukuli dada Alvaro bertubi-tubi. Namun, beda dengan Alvaro. Ia malah memeluk pinggang Agatha erat. Menahan tawa yang ia tahan dari tadi.

"Sttt...iya gue jahat kok. Tadi kok Lo cium gue cuma sebentar? Yaudah gue pergi dulu ya ke club. Jangan dicariin." Pamit Alvaro melepaskan pelukannya.

Agatha melotot.

"Alvaro..gue ga rela. Lo ga boleh pergi..."

Agatha memeluk Alvaro kembali. Alvaro pun membalas pelukan Agatha. Memang agak berjinjit karena Alvaro tinggi. Setelah puas memeluk Alvaro, Agatha memajukan wajahnya ke arah Alvaro. Dahi mereka saling menempel.

Alvaro menggesek-gesekkan hidung mereka. Bertatap mata satu sama lain. Agatha menutup matanya. Meresapi yang ia rasakan saat ini.

Sampai akhirnya, Alvaro melumat bibir Agatha. Sangat lembut. Agatha awalnya kaget dan membuka matanya. Melihat Alvaro sedang menikmati lumayan ya, ia pun terbawa suasana.

Sempat ada air mata yang lolos. Alvaro yang merasakan ada tetesan air mata, menghentikan lumatannya.

"Gue kasar ya? Kok Lo nangis?" Tanya Alvaro.

"Ga..gue gapapa. Lo ga kasar kok.. ga tau tiba-tiba netes aja.." kata Agatha.

Alvaro kembali melumat bibir Agatha. Ia menggigit bibir bawah Agatha agar lidahnya bisa masuk. Setelah diberi izin, lidahnya bermain di dalam mulut Agatha.

Saling bertukar Saliva. Entah sejak kapan, tangan Agatha sudah memegang dan sedikit menjambak rambut Alvaro.

Setelah puas dengan acara ciuman mereka. Akhirnya mereka terlelap.

***

Pagi hari, Agatha sudah bangun. Mandi dan menyiapkan sarapan. Menjalani rutinitas sebagai istri yang baik. Setelah semua siap, ia membangunkan Alvaro.

Suddenly Marriage!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang