Vote...
***
Agatha mendapat kado yang membuat dirinya sedih. Hadiah dari sahabatnya. Sebuah surat kecil.
Dear Cylla,
Happy birthday ya! Umur Lo udah 17 tahun! Udah hidup mandiri sama Alvaro. Kita seneng banget kalo kalian bahagia. Kita ikut seneng tha!
Doa buat Lo, semoga pernikahan kalian langgeng terus sampai maut memisahkan, sehat terus, jangan nyusahin Alvaro ya:), jangan tebar pesona! Semoga kita bakal sukses bareng-bareng!
Oiya, sorry soal kadonya. Kita bingung mau kasih apa.. Nadira yang ngusulin hadiah ini. Sorry juga kalo kita bohong sama Lo, soalnya kita dipaksa sama Alvaro. Dia emang jahat:v
Ga kerasa, tahun depan kita udah kuliah. Udah mau sibuk sama masa depan masing-masing. Kita harap, kita bisa sama-sama terus. Satu universitas. Tapi ga mungkin ya.. Kita harap saat kita lagi sibuk-sibuknya, Lo bisa kabarin kita semua. Yang terpenting adalah Lo ga boleh lupa sama sahabat konyol Lo ini:)
Makasih udah mau jadi sahabat kita. Kekonyolan yang pernah kita lakuin itu, ga bakal kita lupain. Sampai mati. Setelah sukses, mungkin kita kembali disibukkan dengan masalah jodoh. Sibuk memilah-milah pasangan yang cocok.
Kita tahu kok Lo sama Alvaro ga bakal pisah:) mungkin itu aja yang bisa kita kasih ke Lo. Maaf selalu ngrepoti Lo. We love you, Agatha Pricilla:*
From
Your crazy bestfrend.Air mata Agatha lolos begitu saja. Ia langsung memeluk keempat sahabatnya itu. Berpelukan erat hingga ada sesuatu yang menggangu.
"Ekhm.." deheman Alvaro membuyarkan pelukan mereka.
"Gue ga di peluk nih?" Tanya Alvaro.
"Gak. Lo jahat!" Ketus Agatha.
"Yaudah deh kalo gitu.. gue sama Angel aja deh." Ucap Alvaro yang mengakibatkan mata Agatha melotot hampir keluar dari tempatnya.
Saat Alvaro ingin beranjak pergi, Agatha menahan punggungnya. Memeluk Alvaro hangat dan sangat erat. Alvaro tersenyum kemenangan. Ia belum Juga membalikkan badannya. Sedangkan Agatha masih setia memeluk punggung Alvaro dengan sangat erat sembari memejamkan mata.
Agatha geleng-geleng, "ga boleh!"
"Kata siapa ga boleh?" Tanya Alvaro sambil membalikkan badannya menangkup wajah Agatha. Pelukan mereka pun terlepas.
"Gue lah! Ngapain Lo ke sana lagi? Mau bikin gue nangis semaleman! Terus ga makan seharian! Marahan satu Minggu! Ga dapet ka-.." sebelum menyelesaikan kalimatnya, Alvaro menempelkan telunjuknya pada mulut Agatha. Mereka bertatapan. Menjadi bahan tontonan.
"Ga akan terjadi lagi. Tenang aja.. asal Lo ga bawel!" Kata Alvaro.
"Ga kangen sama gue?" Tanya Alvaro kepada Agatha, karena dari tadi ia sudah tahu jika Agatha rindu berat dengannya.
Agatha kembali memeluk Alvaro dengan sangat erat. menenggelamkan amarahnya yang suka sangat memuncak. Sampai akhirnya suara deheman terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Romance#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...