Vote.
***
Kelas 12 adalah kelas dimana semua siswa akan segera melaksanakan ujian nasional. Umur yang masih belia, jiwa emosional yang tinggi. Fase dimana remaja akan berubah menjadi dewasa. Segera menetapkan masa depan.
Pembagian kelas, baru ditentukan hari ini. Satu hari setelah tujuh belas tahunnya Agatha. Ia berharap sekelas kembali dengan Alvaro dan semua sahabatnya. Saat melihat papan pengumuman, benar saja. Mereka bersepuluh satu kelas lagi. Memang takdir.
Waktu istirahat Dimulai pukul 10.00. Semua berkumpul di kantin. Sekarang kesepuluh kawanan itupun sama. Berkumpul di kantin.
"Tha, ke loker sekolah yuk!" Ajak Nadira.
"Ngapain?" Tanya Agatha.
"Gue mau ambil buku sains, kemarin pinjem Chelsea alumni sini. Dan dia taruh di loker gue" jawab Nadira.
"Yaudah, habis ini aja" kata Agatha.
"Eh, sekalian ambilin kaos basket gue ya?" Pinta Alvaro.
"Iya..apa lagi?" Tanya Agatha.
"Ada satu lagi.." kata Alvaro.
"Apaan buru!"
"Em.... Hati-hati! Kalo ada apa-apa langsung telfon!" Kata Alvaro. Agatha menggeleng-gelengkan kepalanya. Baru pertama kali ini, Alvaro memperlakukannya seperti ini.
"Ce elah! Kaya baru kemarin pacaran aja! Inget bro! Status kalian apa!" Ucap Bastian.
"Gue ketularan alay kaya Lo deh!" Ucap Alvaro. Sementara Nadira dan Agatha sudah berlalu pergi.
"Idihh... Mana pernah gue alay? Gue mah selalu romantis di depan Nadira. Manggil aja aku-kamu..bukan lo-gue. Heloww!!!" Ucap Bastian bertingkah seperti banci perempatan.
"Tuh kan, alay deh Lo! Ada saatnya gue panggil Agatha kamu" kata Alvaro.
"KAPAN?!" ucap keempat sahabatnya bersamaan.
"Tunggu aja elah! Nanti kalo udah lulus.." kata Alvaro
"Oh iya, terus Agatha sekarang lagi hamil var?" Tanya Davin polosnya kepada Alvaro.
Sontak pertanyaan dari mulut Davin itu, mendapatkan tampilan di pipi sebelah kirinya oleh Alvaro.
"Gile lu! Kalo Agatha hamil, pasti dia udah ga sekolah sekarang!" Jawab Alvaro.
"Ya ga papa dong, tetep lanjut sekolah. Ini kan juga milik bokap Lo? Kenapa ga?" Tanya Gino.
"Lo tau sendiri lah.. Agatha itu orangnya gimana? Dia ga suka kalo dirinya dianggep paling leluasa di sini. Jadi ya, tunda dulu..." ujar Alvaro terlalu jujur.
"Mau sampe kapan ditunda? Sampe raja jadi raja beneran?" Seru Bastian.
Sontak kelimanya tertawa. Raja yang dari tadi hanya diam mendengarkan celotehan mereka, akhirnya ketawa. Selanjutnya, mereka berbincang-bincang ringan. Menghabiskan waktu istirahat yang lumayan panjang untuk bersantai.
***
Di sisi lain, kedua gadis sedang berkeliling di ruang loker. Mencari keberadaan loker masing-masing. Nadira sibuk menelusuri deretan loker perempuan. Sedangkan Agatha mengikuti Nadira di belakangnya.
"Nah! Ini dia loker gue!" Seru Nadira.
Kemudian ia membuka lokernya, mencari buku yang ia inginkan. Setelah selesai, ia menutup pintu loker kembali. Kemudian menghadap ke kiri. Raut wajahnya berubah seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Romance#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...