Finally!

1.5K 39 4
                                    

Beberapa hari ini, Agatha dan Alvaro hanya berangkat ke sekolah untuk menerima seminar dari berbagai universitas. Udah diketahui bahwa sekolah elit tersebut memiliki potensi nilai yang bisa dibilang di atas sekolah lainnya. Tak jarang, bila universitas ternama Indonesia menghadiri seminar tersebut.

Hal itu membuat Agatha sengsara. Bagaimana tidak? Ia harus masuk universitas terbaik, atau ia akan ikut bersama Alvaro ke Amerika. Dia tidak ingin memutuskan sekolahnya begitu saja. Sia-sia baginya sekolah 12 tahun jika tidak diteruskan ke universitas.

Seperti pagi ini, Agatha sedang berkutat pada macbooknya, duduk di atas sofa ruang tamu. Ia sampai tidak sempat membangunkan Alvaro. Ia mencari berbagai informasi mengenai universitas terbaik Indonesia.

Sekarang jam menunjukkan pukul 7 pagi. Undangan seminar sekolah jam 9 pagi. Ada waktu beberapa jam untuk persiapan. Kali ini, Alvaro turun dari tangga. Ia masih dengan keadaan muka bantal. Belum mandi. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil air putih. Berjalan menuju Agatha.

"Ngapain?" Bisik Alvaro dari belakang Agatha.

"Anjing! Ngagetin aja?!" Agatha tampak sedikit kesal

"Ga bangunin gue, ga bikinin sarapan gue, ga.."

"Diem var. Gue tu lagi cari informasi universitas," kata Agatha.

"Ya Allah, biarin Agatha ikut suaminya, ya Allah," gumam Alvaro.

"Ga ya, ga bisa. Gue kuliah di sini." Agatha menimpali

"Nanti LDR ga kuat, dikit-dikit kangen, dikit-dikit minta gue pulang," celetuk Alvaro.

"Enak aja, gue ga gitu kali. Yang ada, Lo yang kek gitu. Kangen sama gue, kangen sama masakan gue," ucap Agatha membanggakan diri.

Alvaro tertawa. Ia memandangi Agatha dari depannya. Ia sebentar lagi akan berpisah. Walau hanya untuk sementara.

"Beneran deh tha, Lo ikut gue aja. Lagian, suami istri kalo pisah ranjang kan ga baik? Ya ga?" Alvaro kembali memaksa Agatha.

"Lo di sana mau ngapain? Sekolah kan? Yaudah. Sah-sah aja, suruh siapa kuliah jauh-jauh sama gue?!" Agatha masih sempat-sempatnya marah di keadaan yang seperti ini.

"Masuk universitas Indonesia aja lah, dah bagus. Lo masuk bisnis management aja. Samaan kaya gua," ucap Alvaro.

"Ga mau, gue maunya masuk kedokteran atau HI aja, kan enak" jawab Agatha.

"Jangan HI. Gue ga mau Lo ambil fakultas HI!" Kekang Alvaro.

"Kenapa? Ye.. suka-suka gua dong,"

"Ntar yang ada Lo tinggal di negara lain. Ga, ga bisa," ucap Alvaro.

"Lo cinta ya sama gue, ga mau pisah ya sama gue, ngaku Lo!" Tuduh Agatha.

"Idih, apaan. Gue ga pernah ya cinta orang lain selain mama," elak Alvaro.

"Haha, mama aja ga cinta Ama lu!" Celetuk Agatha.

"Yang penting gua ga cinta Ama lu! Wlee"

"Kalo gua cinta Lo, Lo cinta gua ga?" Tanya Agatha.

"Tergantung,"

"Tergantung gimana?"

"Kalo Lo cium gua, gua juga cinta sama Lo. Udah buruan cium," pinta Alvaro.

"Anjir! Najis, punya suami mesum kaya Lo,"

Agatha pergi meninggalkan Alvaro. Ia segera mandi untuk bersiap ke sekolahnya. Alvaro yang ditinggal sendiri, hanya bisa duduk manis menunggu istrinya.

Suddenly Marriage!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang