Vote dan komen!
Agatha masih canggung dengan Alvaro, karena perkataannya kemarin. Yang itu lhoh, kata Alvaro dia mulai suka sama Agatha terus, Agatha ngerasa bersalah itu lhoh!
Udah ah curhatnya.
Di kelasnya pada sibuk ngerjain pr. Fisika!
"tha, lo udah selesai pr fisika?" tanya Ratu.
"pr apaan?" santainya.
"itu yang halaman 174! Lanjutan kemarin! Yang 30 nomer!" kata Nadira.
"ohh..belom gue lanjutin. Bentar deh!" Agatha merogoh tasnya, mengambil buku fisikanya.
"yang ini?" tanya Agatha.
"iya...kerjain dong tha!" rengek Ratu.
"kasih gue waktu sepuluh menit sebelum bel masuk!" kata Agatha.
Delapan menit sudah berlalu, rekor! Agatha dalam lima menit sudah menyelesaikan 28 soal. Tidak pakai coretan bermakna pula. Cuma mengira-ira.
"emm...12 harusnya sama 60 terus yang ini sama itu. Tapi kok gak cocok? Gimana nih caranya?" gumam Agatha.
"var! Alvaro!" panggil Agatha.
"apaan?" Alvaro mendekati Agatha.
"liat deh, ini kan sama ini, terus yang ini sama itu, yang 12 sama enem puluh..yang ini sama siapa?" tanya Agatha kemudian mendongakkan kepalanya.
Dan mereka berdua bertatapan beberapa saat.
"yaelah! Masih pagi woy?! Masih pagi!!!" seru Gino.
"apaan sih!" elak keduanya.
"udah..lanjutin..lanjutin! Ntar gue ganggu lagi." kata Gino.
Kemudian Alvaro menjelaskan sesuatu. Entah itu apa.
"oh..jadi ini sama ini? Oke makasih!" kata Agatha.
"makannya belajar!" kata Alvaro.
"lu gak pernah belajar nyet!"
"yang penting gue bisa, wlee!"
"yee..bodo amat...gue juga bisa!" Agatha tak mau kalah.
"kalo lo bisa kenapa minta tolong gue? Itu artinya gak bisa bego!"
"gausah ngegas anjeng!"
"woy!!! Woyyy...udah deh! Kalian tu, gak pernah bisa akur! Akur dikiiit aja! Sehari deh!" lerai Kaysa.
"gak bisa!" ucap keduannya.
"cie...barengan!" sahabat-sahabatnya ucap bebarengan.
"bodo amat!" kali keduanya.
"heh...udah..udah kasihan.... Eh, Tha gimana udah selesai? Keburu masuk nih!" ucap Ratu.
"bentar kurang satu lagi!" Agatha kembali membaca soal...dengan sekali membaca soal, langsunng kejawab!
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Romance#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...