Happy reading
Makan malam keluarga Fernandez dilaksanakan pukul 18.30. Mereka hanya berbincang sedikit.
"Var, gimana sekolah kamu?"
Tanya Papanya"baik pa," jawabnya
"kamu gak semena mena kan?"
"gak"
"oh..iya. kemarin papa denger dari guru BK, katanya ada murid baru ditampar sama Sandra ya?" ucap papanya disela sela ia mengunyah.
"iya."
"Alvaro, papa sekarang mau ngomong serius sama kamu. Papa mohon kamu dengarkan baik baik apa yang papa bicarakan nanti. Papa harap tidak ada penolakan dari kamu."
"hmm"
Tiba tiba, papanya menyerahkan beberapa foto Alvaro yang saat ia sedang di club, balapan, dan ngeroko, bahkan saat ia membolos.
"Alvaro, papa sudah tau semua tentang kamu. Apa maksud semua ini? Kamu papa sekolahkan supaya bisa jadi orang yang bener. Bukan orang nakal kaya gini." papanya menghembuskan nafas sejenak.
"Lalu, siapa yang jadi perusahaan papa nantinya? Siapa?! Kalo kamu tetap seperti ini?"
"ya kan ada teh reta. Kenapa harus varo?"
"Alvaro, kamukan cowo. Ya kamu harus jadi pimpinan lah. Masa teh reta suruh jadi pimpinan," imbuh mamanya sangat lembut.
"apa maksud kamu melakukan semua ini Alvaro! JAWAB!!?" sentaknya.
"pa, apa papa gak pernah muda? Pernahkan? Papa tahu? Di umur varo yang sekarang ini, kan lagi bandel bandelnya. Lagian juga wajar anak cowo ngerokok, pergi ke club, balapan, dan bolos. Itu wajar pa..." ucap Alvaro santai.
"apa kamu tetap mau seperti ini?" geram papanya.
"ya iyalah pa, terus varo suruh gimana?."
"oke. Ini keputusan kamu sendiri! Jadi papa tidak mau ada penolakan. Papa mau jodohin kamu sama anak temen kerja papa. Dia anakmya cantik, baik, dan sopan! Papa harap, kamu akan berubah!"
"lhoh..lhoh..lhoh...gak bisa gitu lah pa!!! Varo gak terima! Gak gini lah caranya..varo bisa nentuin pilihan varo sendiri. Varo juga punya pacar, terus nanti gimana nasib pacar varo?" celetuknya. Padahal kan dia gak punya pacar. Nyolong anak orang mungkin ya? Hahha.
"kamu udah punya pacar var? Kok mama gak tau sih? Gak pernah ajak kesini sih.." tanya mamanya
"ya..iyala. Masa varo gak punya pacar!" varo nembela diri.
"kalo gitu, besok bawa pacar kamu kesini." suruh papanya.
"o..oke" sanggup Alavaro.
Setelah selesai makan, Alvaro segera menuju ke kamarnya. Ia menuju balkon. Ua berusaha berpikir keras.
"kenapa gua tadi ngomong kek gitu sih?""jadi repotkan.."
"Aha! Semoga dia bakal bantu gue." setelah berpikir keras, akhirnya ia mendapatkan ide juga! Setelah itu, ia beranjak menuju kasur kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Dragoste#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...