Vote ya guys biar Mimin tambah simingitttt:)
***
"Gue bakal mabuk, nanti malem hati-hati ya!" Bisik Alvaro sembari menggigit kecil telinga itu.
Pipi Agatha seakan terserang demam. Begitu memerah setelah bisikan itu selesai diucapkan. Agatha belum sepenuhnya sadar apa yang Alvaro katakan. Setelah beberapa detik, ia pun kembali sadar. Saat berbalik, Alvaro sudah menghilang. Ia kembali ke ruang tengah membawa beberapa botol wine simpanannya.
"Astaga, gue mimpi apa semalem!" Pekik Agatha. Ia melanjutkan acara masaknya. Setelah selesai, ia membawa panci dan beberapa piring menuju ke ruang tengah. Tak lupa dengan sendoknya.
Sesampainya di ruang tengah, ia dibuat shock. Ia tetap meletakkan wajan berisi nasi goreng itu dengan perlahan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Ia memasang wajah gusar dan khawatir.
Tanpa sepengetahuan para remaja laki-laki yang baru lulus itu. Agatha celingak celinguk ke kanan dan ke kiri. Tak dilihatnya sahabat perempuannya itu. Agatha bingung.
"Ssttt... Sssttt" suara bisikan terdengar lirih. Agatha menengok ke sumber suara. Ternyata sahabat perempuannya bersembunyi di belakang tangga. Agatha langsung berjalan mengendap-endap ke arahnya.
"Kenapa kalian ngumpet si?" Bisik Agatha.
"Gue takut tha, gila emang tu cowo! Brengsek nya kumat ih!" Jawab Nadira dengan lirih pula.
"Astaga! Yang Alvaro bilang bener? Kirain canda tu orang! Emang gila tu orang!" Ucap Agatha dengan membesarkan suaranya. Setelah itu, Kaysa menutup kembali mulut Agatha yang seperti pelutit tukang parkir itu.
"Diem anjing, kita aja takut. Tuh cowo nyerang terus, kalo gini caranya bisa-bisa gue ga bisa gerak besok pagi!" Ucap Ratu.
"Cuma masalah kaya gini aja kalian takut? ASTAGA!" Agatha kesal.
Kalian tau apa yang terjadi sebenarnya? Tidak pastinya. Dan yang terjadi adalah
Flashback on.
"Gue bakal mabuk, nanti malem hati-hati ya!" Bisik Alvaro sembari menggigit kecil telinga Agatha.
Kemudian ia berjalan menuju kulkas. Mengambil tiga botol wine kesukaannya. Ia tahu bahwa Agatha kaget akan perlakuannya. Bahkan Alvaro saja tahu jika sekarang muka Agatha sudah Semerah buah tomat.
Ia kembali ke ruang tengah. Sahabat mereka dibuat kaget dengan tingkah konyol Alvaro.
"Party!" Pekik Alvaro.
"Jangan gila var! Lu kira gue ga tau akal bulus Lo!?" Sahut Ratu.
"Jangan su'udzon dong!" Ucap Raja.
"Raja, kamu gausah ikut-ikutan! Aku bilangin Tante nanti! Awas aja!" Ancam Ratu kepada pacarnya itu.
"Alvaro, katanya Lo tadi penanggung jawab kita. Masa Lo ngajak beginian sih? Jangan gila deh var! Kaya ga tau aja cowo gue kalo udah mabok gimana?!" Ucap Kaysa. Kemudian Gino memelototinya.
"Jangan gitu dong sayang, aku ga bakal ngapa-ngapain kok kalo aku mabok, asalkan kamu jangan sampe ada di depan mata aku." Jawab Gino.
"Ya sama aja dong sayang, kamu itu nyeremin kalo udah mabok! Jangan mabok dong var! Gue aduin Agatha nih!" Tantang Kaysa.
"Agatha ngebolehin kok gue mabok, mau apa Lo!?" Alvaro memberi jawaban dengan pendapatnya sendiri.
"Ga mungkin lah var, Agatha ga segitunya kali. Bastian! Gausah ikut kamu! Aku ga mau ngurusin kamu mabok! Kamu seneng akunya yang susah! Kamu ga kasihan sama pacar kamu?! Hah?!" Nadira tak kalah emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Marriage!?
Romance#3 Terpaksa (23 Desember 2018) Seketika hidupku menjadi berubah 180°. Usai sudah masa remajaku. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku, tapi aku juga tidak ingin menikah dengan KETERPAKSAAN. Seiring berjalannya waktu aku dan dia mulai saling akrab...